Musim kemarau di MT 2 pada tahun ini
memang luar biasa. Banyak sawah yang kering terutama pada sawah tadah hujan.
Dan masalahnya, tanaman padi sudah memasuki bunting padi bahkan ada yang sudah
keluar malai.
Padahal pada fase tsb, tanaman padi
membutuhkan air dalam jumlah cukup. Air tersebut dibutuhkan untuk proses
pengisian bulir padi.
Dalam menghadapai masalah tsb di
atas, saya perhatikan perilaku para petani. Saya mendapati lebih banyak
mendapati para petani yang pasrah menunggu hujan. Tapi kalau hanya sebatas
pasrah tak berbuat apa-apa. Ini jelas kurang baik. Mereka hanya mengharapkan
hujan turun,,,
Tapi ada beberapa petani yang
mengusahakan kekeringan tsb dengan menyedot air. Air itu bisa dari sungai,
danau, bekas galian pasir yang berisi air, air tanah, dan lain - lain.
” Sudah
berapa rupiah habis untuk pompa air, pak. ada 500 ribu?” begitu pertanyaan saya
kepada salah satu petani.
”
kurang sih, kalau 400 ribu sih ada tuk bensin. tapi kalau dihitung sama service
pompa dan oli ya sekitar segitulah, pak”
”
kalau hitung-hitungan bapak bagaimana?”
”
ya mungkin kita rugi satu kotak, tapikan kotak sawah yang lain selamat”
Yupps, itulah hitungan sederhana,
tapi riil. Masuk hitungan ekonomi. Tidak ribet-ribet : 1 kotak hasilnya
berkurang atau hilang tapi kotak sawah yang lain selamat.
Masalahnya, kebanyakan para petani
kita, tak mau keluar biaya yang agak kecil tsb. Hasilnya : hamparan
sawahnya yang 5 kotak bisa jadi hasilnya jadi sekotak saja. 4 kotak hilang !!!
Pilih mana para petani tadah hujan:
1 kotak hilang atau 4 kotak yang hilang ???
Kita kembali lagi ke petani yang
hitungan ekonominya cerdas.
” habis
panen ini bapak mau tanam apa ? “ tanya saya
“ saya
mau tanam kedelai pak, daripada lahan tidak menghasilkan ”jawab petani
”
bagus, pak. Habis padi ini harusnya memang tanaman kedelai”
Bila petani lain pasrah habis panen
padi maka dia mencoba alternatif lain. Sebab waktu bagi petani adalah produksi.
Produksi adalah uang. Bila dalam 3 atau 4 bulan kedepan tak ada pemasukan bagi
petani ini adalah musibah. Sebab, dia petani murni. Petani yang hanya
mengandalkan produksi supaya bisa bertahan hidup……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar