Rabu, 27 Juni 2012

SISTEM TANAM PADI "JAJAR LEGOWO"

Upaya untuk meningkatkan produktivitas usaha tani padi masih terus di lakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan. Sistem Jajar Legowo adalah salah satu teknologi penanaman padi yang dikembangkan untuk tujuan tersebut. Dengan system tanam Jajar Legowo, tanaman padi dapat berproduksi lebih tinggi karena adanya pengaruh dari tanaman pinggir.



TEKNOLOGI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
Jajar Legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan,sehingga terjadi pamadatan rumpun padi didalam barisan dan melebar jarak antar barisan tanaman. Sistem tanam Jajar Legowo ini tidak mengakibatkan populasi tanaman berkurang dan bahkan semakin bertambah karena adanya tambahan rumpun padi di dalam masing-masing barisan tanaman. Jajar Legowo berasal dari kata “ jejer” yang artinya berjajar, “lego” yang artinya luas dan “dowo”yang artinya memanjang. Jadi di antara kelompok barisan tanaman padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan. Dengan demikian pada system tanam Jajar Legowo 2 : 1. yaitu 2 barisan tanaman diselingi 1 barisan kosong, semua rumpum padi berada di barisan pinggir dari pertanaman karena adanya ruang terbuka yang lebih lebar. Akibatnya semua rumpun padi tersebut memperoleh manfaat dari pengaruh tanaman pinggiran yang hasilnya bisa mencapai 1,5 - 2 kali lipat lebih tinggi dari produksi padi yang berada di bagian dalam. Berkurangnya barisan tanaman padi dengan dibiarkanya barisan yang kosong pada system tanam Legowo, dapat di kompensasi dengan meningkatkannya hasil tiap barisan tanaman sehingga di capai peningkatan produksi padi dibandingkan cara tanam secara penuh.

MACAM-MACAM SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
Jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Jajar legowo 3 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 3 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 3 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

TUJUAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO :
1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.
Dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1.