Jumat, 08 Desember 2017

BUDIDAYA PADI GOGO

Perbedaan cara menanam padi gogo yaitu lahan yang digunakan adalah lahan kering, tanam benih secara langsung dengan cara ditugal. Cara menanam padi gogo berbeda dengan menanam padi di lahan sawah.  Varietas padi yang ditanam merupakan padi yang tahan kekeringan dan tahan penyakit utama pada padi gogo yaitu penyakit blas.




Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk menanam padi gogo dilakukan sebanyak dua kali. Pengolahan tanah dapat dilakukan menggunakan cangkul atau traktor. Pengolahan tanah pertama dilakukan pada musim kemarau atau setelah terjadi hujan pertama yang dapat melembabkan tanah. Pengolah tanah kedua dilakukan saat menjelang tanam untuk menghaluskan bongkahan tanah dan meratakan tanah.
Pada lahan yang datar dengan hamparan yang luas, dibuat bedengan memanjang menyesuaikan luas lahan. Antar bedengan dibuat saluran drainase untuk menghindari adanya genangan saat hujan yang dapat menyebabkan kelembabab tanah tinggi dan merangsang munculnya jamur upas yang dapat menyerang tanaman padi gogo. Pada lahan yang berlereng dan bergelombang, perlu dibuat teras gulud untuk menahan erosi tanah. Pada teras gulud ditanami rumput dan pohon yang secra periodik dapat dipangkas untuk pakan ternak.
Varietas Unggul Padi Gogo
Varietas unggul padi gogo selain mempunyai potensi hasil tinggi juga mempunyai ketahanan terhdap kekeringan, keracunan alumunium dan atau tahan penyakit blas. Beberapa varietas unggul padi gogo yaitu Situbagendit, Situ Patenggang, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpago Lipigo 4 dan Inpago 11 Agritan. Inpago yang dimaksud adalah Inbrida Padi Gogo
Cara Menanam Padi Gogo
Padi gogo ditanam bila hujan turun secara kontinyu dan mencapai sekitar 60 mm/dekade (10 hari). Cara menanam padi gogo dapat dilakukan dengan tugal dan larikan. Cara menanam padi gogo sistem tugal dilakukan dengan membuat lubang tanam dengan tugal sedalam 5 cm, setiap lubang berisi 4-5 butir kemudian ditutup dengan tanah atau kompos. pada cara menanam padi gogo sistem larikan, tanah dibuat larikan menggunakan caplak menyesuaikan jarak tanamnya, kemudian benih ditabur di dalam larikan dan ditutup dengan tanah atau kompos. Jarak tanam padi gogo bisa dengan sistem tegel atau legowo. Jarak tanam tegel yang direkomendasikan untuk padi gogo yaitu 20 x 20 cm, sedangkan untuk legowo 30 x 20 x 10 cm.
Pemupukan Padi Gogo
Pupuk untuk padi gogo terdiri dari pupuk organik 1500-2000 kg/ ha, Urea 150-200 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 50 kg/ha. Pupuk organik diberikan pada saat pengolahan lahan dan saat tanam untuk menutup lubang tanam. TSP dan KCl diberikan pada saat tanam dengan cara disebar atau alur di dekat lubang tanam. Pupuk urea diberikan pada umur 14 hari setetah tanam (hst) sebanyak 1/6 bagian, pada umur 42 hst sebanyak 1/2 bagian dan pada umur 55 1/3 bagian. Dosis pupuk rekomendasi tersebut dapat berlaku fleksibel menyesuaikan kondisi lahan, ketersediaan hara tanah dan kebutuhan tanaman.
Hama dan Penyakit Padi Gogo
Budidaya padi gogo seperti halnya budidaya padi sawah terdapat gangguan biotik dan abiotik. Gangguan abiotik dapat berupa kekurangan air dan tingkat ketersediaan hara tanah. Untuk itu penentuan musim tanam yang tepat yaitu bulan basah selama minimal 4 bulan menjadi faktor keberhasilan budidaya padi gogo. Untuk ketersediaan hara tanah dapat diatasi dengan penambahan pupuk organik dan anorganik.
Gangguan lain budidaya padi gogo yaitu serangan hama dan penyakit. Serangan hama yang sering muncul pada budidaya padi gogo yaitu lalat bibit, penggerek batang, lundi, wereng coklat, kepik dan walang sangit. Sedangkan penyakit utama padi gogo yaitu penyakit blas. Untuk mengurangi kerugian akibat serangan hama dan penyakit, perlu ada strategi pengendalian yang baik dan ramah lingkungan yaitu dengan penggunaan varietas unggul padi gogo yang tahan hama dan penyakit, penanaman varietas berseling (mozaik varietas) untuk memutus penyebaran jamur blas dan pengendalian dengan pestisida sesuai rekomendasi setempat.
Pengendalian Gulma
Gulma merupakan kendala utama dalam budidaya padi gogo, karena pertumbuhan gulma pada kondisi kering akan lebih cepat dan lebih banyak. Jika tidak dikendalikan, cara menanam padi gogo yang sudah dilaksanakan dengan baik akan sia-saia karena tanaman utama padi gogo akan kalah bersaiang dalam mendapatkan cahaya, air dan hara.
Pengendalian gulma pada pertanaman padi gogo sebaiknya dilakukan lebig awal. Penyiangan pertama dilakukan 10-15 hari setelah tanam atau menjelang pemupukan pertama. Penyiangan kedua pada umur 30-45 atau menjelang pemupukan susulan. Penyiangan dilakukan menggunakan kored, ada atau tidak ada gulma penyiangan dapat memotong akar dan menstimulasi pertumbuhan kar baru. Selain itu penyiangan juga dapat memotong saluran air kapiler yang dapat menyebabkan terjadinya penguapan air dari dalam tanah.
Panen Padi Gogo
Akhir dari proses menanam padi gogo adalah panen. Panen dilakukan bila gabah 95% sudah menguning atau umur masak fisologis. Tanaman padi gogo dapat dipanen pada umur 100-125 hst atau tergantung varietas padi gogo yang ditanam. Rata-rata produksi padi gogo sekitar 3-5 ton/ha GKG.

Selasa, 21 November 2017

PELATIHAN DI PPK SAMPOERNA

Pada hari Sabtu-Minggu, tgl. 12-13 Nopember 2017, Asosiasi Gapoktan mengadakan Pelatihan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Samporna Pandaan - Pasuruan. Acara rutin yang digagas oleh BPP Driyorejo bersama dengan Asosiasi Gapoktan ini sudah rutin dilaksanakan setiap akhir tahun untuk pembelajaran anggota Asosiasi Gapoktan.



Pelaksanaan kunjungan dan Pelatihan di PPK Sampoerna ini disamping didampingi oleh Penyuluh Pertanian BPP Driyorejo, juga didampingi oleh Tim dari Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

Kamis, 27 Juli 2017

HALAL BIHALAL ASOSIASI GAPOKTAN

Halal Bihalal Asosiasi Gapoktan Kec. Driyorejo 1438 H / 2017 M dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Bambe pada Hari Rabu Tanggal 12 Juli 2017.
Hadir dalam acara ini adalah Bpk. Ir. Agus Djoko Walujo selaku Kepala Dinas Pertanian Kab. Gresik, Bpk. Kasdi selaku Danramil Kec. Driyorejo, Bpk. Kepala Desa Bambe, Koordinator PPL Kec. Driyorejo beserta PPL, Mantri Tani dan POPT. Juga Ketua, Pengurus dan Anggota Asosiasi Gapoktan Kec. Driyorejo Periode 2017 - 2020. Hadir juga Distributor Pupuk K3PG Gresik serta Sponsor kegiatan yaitu Gudang Garam Merah.


Kamis, 01 Juni 2017

Kamis, 25 Mei 2017

BUDIDAYA KEDELE

Lahan sawah beririgasi teknis sampai saat ini masih belum optimal dalam pemanfaatannya, sebagian masih memiliki pola tanam padi padi bero, dengan demikian indeks perta-naman masih dibawah 300. Sebagian terdapat yang memanfaatkannya dengan pola tanam padi padi padi. Pola tanam yang demikian sangat membahayakan bagi per-kembangan hama dan penyakit tanaman, karena tidak terputusnya siklus hidup OPT padi. Oleh sebab itu sangat dianjurkan pada lahan sawah beririgasi teknis meng-gunakan pula tanam padi padi palawija atau sayuran da-taran rendah. Salah satu tanaman palawija yang dianjurkan adalah kedelai, sehingga pola tanamnya menjadi padi padi kedelai.
Kedelai dianjurkan, sebab dapat diperoleh beberapa keuntungan, yaitu :
a. Dapat meningkatkan pendapatan petani.
b. Menambah kesempatan kerja bagi buruh tani.
c. Mengurangi import kedelai.
d. Menambah kesuburan tanah.
e. Dapat memutuskan siklus hama dan penyakit padi.

Penguasaan teknik bercocok tanam kedelai perlu dikuasai oleh para petani, leaflet ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan petani mengenai budi-daya kedelai.

Varietas dan Benih

Varietas kedelai yang dianjurkan untuk lahan bekas tanaman padi adalah varietas yang berumur genjah (kurang dari 80 hari) dan berumur sedang (81 89 hari). Tiga belas varietas yang dianjurkan, yaitu : Lokon, Guntur, Tidar, Wilis, Kerinci, Merbabu, Raung, Rinjani, Lompo-batang, Lawu, Tengger, Dieng dan Jayawijaya. Sedangkan varietas local yang dianjurkan antara lain : Gajah, Slawi, TK-5, Loka Brebes dan Lumajang Brewok.

Hal yang perlu diperhatikan secara khusus untuk mendapatkan benih bermutu tinggi adalah sortasi dan penyimpanan benih. Biji terpilih adalah yang sehat, utuh/ bernas dan memiliki daya tumbuh tinggi. Syarat-syarat benih bermutu, yaitu:
a. Murni dan diketahui nama varietasnya.
b. Berdaya kecambah tinggi, yaitu 80 % atau lebih.
c. Memiliki vigor yang baik : tumbuh cepat dan serempak, kecambahnya sehat.
d. Bersih, tidak tercampur dengan biji rumput, kotoran dan biji tanaman lainnya.
e. Sehat, tidak menularkan penyakit, serta tidak terinfeksi cendawan yang menyebabkan busuk.
f. Bernas, tidak keriput dan utuh serta kering.
Keperluan benih per hektarberkisar antara 30 - 50 kg, tergantung pada :
a. Jarak tanam yang digunakan.
b. Ukuran biji ( berat 100 biji)
c. Daya tumbuh benih.

 Pengolahan Tanah

Pada umumnya bertanam kedelai di lahan sawah bekas padi sawah dilakukan tanpa pengolahan tanah. Pengolahan tanah, selain kurang berguna, juga meng-akibatkan penambahan biaya, waktu tanam kedelai ter-lambat dan tanah menjadi kering. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.      Bila tanah terlalu becek, buat saluran drainase dengan jarak bedengan 3 - 4 m dan panjang disesuaikan dengan petakan, lebar 50 cm, dengan kedalaman antara 30 - 40 cm.
b.      Untuk menekan gulma dan mempertahankan kelembaban, gunakan mulsa (penutup tanah) dari jerami yang dipotong.


Inokulasi Rhizobium

Untuk lahan sawah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebaiknya dilakukan inokulasi Rhizobium, dengan tujuan untuk menumbuhkan bintil pada akar kedelai yang dapat mengikat unsur N dari udara. Caranya :
a.       Ambil tanah bekas pertanaman kedelai.
b.      Keringkan dan tumbuk sampai halus.
c.       Benih kedelai yang akan ditanam dibasahi dulu.
d.      Campurkan tanah halus tersebut dengan benih yang sudah dibasahi, dengan takaran 1 kg tanah untuk 10 kg benih, aduk sampai merata.

Saat ini ada Inokulum Rhizobium yang sudah jadi, dijual dipasaran, yang disebut legin, campurkan benih kedelai yang sudah dibasahi dengan 7,5 gram legin/1kg benih.

Penanaman

Sebaiknya penamanan dengan cara ditugal, dengan urutan sebagai berikut :
a.       Tanah ditugal di dekat tunggul jerami atau diantaranya.
b.      Letakan benih 2 - 3 biji pada lubang tugalan dan tutup dengan tanah atau abu sekam, abu dapur.
c.       Tutup dengan mulsa jerami atau dibiarkan terbuka.
d.      Penyulaman dengan biji sebaiknya dilaksanakan 4 - 7 hari setelah tanam.
e.       Jarak tanam yang dapat digunakan : 25 X 25 Cm, 20 X 20 Cm, atau 30 X 15 cm.

Pemupukan

Waktu dan cara pemupukan, pupuk diberikan tiga kali, yaitu :
a.       Pupuk dasar : diberikan pada saat tugal, dengan cara ditugalkan disamping tugalan biji, dengan dosis sepertiga dari total dosis.
b.      Pupuk susulan I : umur 25 hari setelah tanam, dosis sepertiganya dengan cara dienclo disamping tanaman.
c.       Pupuk susulan II : umur 40 - 45 hari setelah tanam, dosis sepertiganya dengan cara dienclo disamping tanaman.

Apabila air tersedia pada musim kemarau, tanaman kedelai perlu diairi, dengan cara membendung saluran drainase antar bedengan hingga air menggenangi bedengan, kemudian dibuka lagi. Drainase penting, sebab tanaman kedelai tidak tahan terhadap genangan air. Penggenangan dapat dilakukan tiap minggu, atau 5 kali pada umur 0, 14, 28, 42 dan 56 hari setelah tugal, atau 3 kali pada umur 0, 14 dan 28 hari setelah tugal.

 Penyiangan

Penyiangan dilakukan tergantung dari ada/tidaknya dan banyaknya gulma (tanaman pengganggu), apabila diperlukan dapat dilakukan 2 kali, yaitu pada 2 - 4 minggu setelah tanam dan kedua setelah tanaman selesai berbunga.

Hama dan Penyakit

Hama tanaman kedelai umumnya banyak menye-rang bagian batang tanaman muda, daun dan polong. Ham utama tanaman kedelai setelah padi gadu yaitu tikus, ulat grayak dan hama penggerek polong.
a.       Pengendalian hama tanaman yang masih muda.
Hama yang biasa menyerang yaitu lalat kacang atau lalat bibit. Lalat bibit meletakan telurnya pada keeping biji atau daun muda, menetas dan menggerak batang. Penggunaan insektisida Larvin pada benih dapat menekan serangan hama ini, dengan dosis 20 gram/kg benih.
b.      Pengendalian hama daun.
Hama daun terdiri dari berbagai jenis ulat, terutama ulat grayak, aphis dan lalat putih. Pengamatan intensif disertai pencegahan dini sangat diperlukan. Apabila tidak bisa diatasi dengan pencegahan, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan Atabron 50 EC, Matador 25 EC, Bayrusil 250 EC dengan dosis 2 cc/liter air.
c.       Pengendalian hama polong.
Hama polong terdiri dari penggerek polong dan pengisap polong. Pengendaliannya secara preventif dilakukan penyemprotan insektisida pada satu minggu setelah berbunga, dan diulang setiap dua minggu jika terdapat serangan, penyemprotan dihentikan dua minggu sebelum dipanen. Insektisida yang dapat digunakan yaitu : Trebon50 EC, Tamaron 200 LC dan Lannate dengan dosis 2 cc/liter air.
d.      Pengendalian hama tikus
-  Sebelum tanam kedelai, yaitu menjelang panen padi, adakan gerakan pengendalian tikus secara intensif dengan cara gropyokan dan emposan.
-  Lingkungan sekitar tanaman harus bersih, untuk meng- hindari tikus bersarang.
-   Adakan pengemposan dan pengumpanan tikus terus menerus selama pertanaman kedelai.
e.       Pengendalian penyakit
Untuk pengendalian penyakit karat daun dan sclerotium, dapat digunakan fungsidida, seperti Dithane M-45 dengan dosisi 2 gram / liter air. Sedangkan penyakit-penyakit tanaman kedelai yang disebabkan oleh bakteri dan virus masih sulit pengendaliannya, oleh sebab itu sebaiknya dilakukan iradikasi (tanaman yang terserang dicabut dan dibakar) atau memberantas serangga yang merupakan penularnya (vektor).


Panen dan Pascapanen

Ciri tanaman kedelai yang siap dipanen yaitu daun dan polong menguning. Panen dilakukan denga cara membabad pangkal batang diatas permukaan tanah dengan sabit atau alat khusu lainnya. Berangkasan dijemur sampai kering, setelah kering dipukul-pukul dengan alat pemukul, sampai biji terpisah dari berangkasannya. Kemudian biji dibersihkan (ditampi), selanjutnya dijemur sampai kering betul (kadar air mencapai sekitar 10 - 12 %). Penjemuran harus menggunakan alas, agar kebersihan biji dapat terjamin. Pada umumnya biji (ose) kedelai untuk konsumsi setelah kering disimpan (dikemas) dalam karung, yang terbaik adalah karung goni.
Salam sukses untuk sobat semuanya.

sumber : http://carabrink.blogspot.co.id/2015/04/cara-budidaya-tanaman-kedelai.html

Jumat, 28 April 2017

GERAKAN PENGENDALIAN H/P

Dilaksanakan di Poktan Klitih Desa Randegansari - Driyorejo - Gresik.
Hadir dalam pelaksanaan ini adalah Dinas Pertanian Kab. Gresik, Ka UPT Wilayah I Dinas Pertanian, Koordinator PPL Kec. Driyorejo, POPT Kec. Driyorejo, PPL dan THL se Kec. Driyorejo.





SOSIALISASI AUTP DAN KARTU TANI

Bertempat di Desa Tenaru Kec. Driyorejo, pada tanggal 4 April 2017, dilaksanakan Pertemuan Sosialisasi AUTP dan Kartu Tani. Pertemuan yang dihadiri oleh Kepala UPT Wilayah I Dinas Pertanian, Koordinator PPL Kec. Driyorejo dan dari Jasindo ini menghadirkan Gapoktan dan Poktan di wilayah Kec. Driyorejo.





Jumat, 24 Maret 2017

PENDAMPINGAN RDKK KEC. DRIYOREJO

Kegiatan pendampingan RDKK tingkat Kecamatan Driyorejo dilaksanakan di Kantor BPP Kec. Driyorejo. Hadir dalam pertemuan pendampingan ini adalah Kelompok Jabatan Fungsional Kabupaten Gresik, Bpk. Achmad Awal Suprijanto, SP. MMA, Kepala UPT Wilayah IV Dinas Pertanian Kab. Gresik, Ibu Hj. Ismawati, STP, Koord. PPL Kec. Driyorejo, Mantri Tani, PPL dan THL, Kios Pupuk, Ketua Gapoktan / Poktan serta anggota Asosiasi Gapoktan Kec. Driyorejo.






Senin, 06 Februari 2017

KOORDINATOR PPL BARU

Pisah Kenal Koordinator PPL Baru dengan yang lama di BPP Kecamatan Driyorejo.
Hari Rabu, 25 Januari 2017 di BPP Kec. Driyorejo
Pergantian Koordinator PPL dari Bpk. Totok Suprapto ke Bpk. Bambang Pujaratna, SP
Semoga makin bertambah maju