Kamis, 09 Juli 2020

KAWAL PRODUKSI PANGAN, DILAKUKAN GERAKAN PENGENDALIAN HAMA TIKUS DI POKTAN RANDEGAN DESA RANDEGANSARI KEC. DRIYOREJO KAB. GRESIK

Untuk mengawal produksi pertanian di wilayah Kabupaten Gresik pada umumnya dan di Kecamatan Driyorejo pada khususnya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Driyorejo yang dikoordinatori oleh Bambang Pujaratna, SP bekerjasama dengan POPT Kec. Driyorejo, Muhtadi, SP.MMA mengadakan kegiatan Gerakan Pengendalian Hama Tikus di Lahan Poktan Randegan Desa Randegansari Kec. Driyorejo. Gerdal yang melibatkan seluruh Petugas Pertanian di BPP Driyorejo serta anggota Poktan Randegan ini dilaksanakan di lahan Bapak Achmad serta lahan di sekitarnya dengan mengusung misi new normal setelah Pandemi Covid19.

Sebelum tikus menyerang, kita serang duluan. Itu motto yang dikumandangan oleh POPT kepada para petani yang ikut kegiatan Gerdal Tikus, maksudnya adalah agar pada saat berusaha tani, petani bisa meraup hasil panen yang optimal tanpa gangguan serangan hama tikus yang berarti. Selama ini, dengan gerakan pengendalian yang dilaksanakan di wilayah Kec. Driyorejo, serangan tikus masih bisa dikendalikan.
Dalam kegiatan gerakan pengendalian hama tikus ini, digunakan alat emposan dan joskus. Diberikan juga tutorial dan cara penggunaan joskus agar tidak berbahaya bagi petani, yakni Ujung Tiran Joskus dipotong / dirobek sebelum dibakar pada saat diaplikasikan ke lobang tikus.
Setelah kegiatan penggunaan emposan di lahan, POPT juga memberikan tips dan cara menghambat serangan tikus dengan menggunakan pembatas di lahan sekeliling, baik dengan pagar seng maupun dengan terpal plastik. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan setrum / listrik yang berbahaya dan sudah banyak memakan korban jiwa di wilayah Kabupaten Gresik bisa diminimalisir atau bahkan bisa di stop penggunaan setrum listrik.
Tikus memiliki karakteristik biologis yang berbeda dari hama padi lainnya seperti siput dan serangga. Perlu ada penanganan khusus dalam pengendalian hama tikus agar dapat bekerja secara efektif. Upaya tersebut pada dasarnya untuk mengurangi populasi tikus serendah mungkin tanpa merusak ekosistem dan lingkungan.
            Tikus adalah salah satu hama yang paling merusak tanaman pertanian terutama padi di wilayah negara kita. Serangan tikus dapat terjadi mulai dari pembibitan hingga saat tanaman siap panen. Tingkat kerusakan rata-rata tanaman padi karena hama tikus mencapai 20% per tahun. Perlu ada kontrol serius untuk hama tikus ini agar tidak merusak proses budidaya padi dan membahayakan petani.
            Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Driyorejo, dalam hal ini selalu memberikan motivasi kepada seluruh Poktan dan Gapoktan yang ada di wilayah Kec. Driyorejo agar melakukan kegiatan pengamatan secara rutin kepada tanamannya dan kalau ada gejala serangan hama / penyakit apapun yang menyerang tanamannya segera melaporkan ke BPP Kec. Driyorejo untuk segera di tindak lanjuti penanganannya.

(Bambang Pujaratna, SP)