Kamis, 10 Desember 2020

Brigade Roti Amankan Produksi Padi Melalui Gerdal Tikus di Poktan Gadung

Untuk mengendalikan hama tikus, disamping sanitasi kebersihan lingkungan persawahan, Gropyokan massal, memanfaatkan musuh alami, bisa juga dengan menggunakan rodentisida. Kali ini gerakan pengendalian (gerdal) tikus dilakukan di Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, menggunakan Rodentisida pengemposan/ fumigasi yaitu basmiku 66 PS, racun yang bekerja sistemik untuk merusak sistem pernafasan tikus dan rodentisida bentuk umpan yaitu Ratol 80 P. Keterlambatan dalam pengendalian tikus bisa mengakibatklan petani tidak panen (puso).



Kegiatan gerdal tikus dilakukan bersama penyuluh BPP Kecamatan Driyorejo, POPT dan Brigade Roti (Brigade Roda Tiga ) di Desa Gadung Kec. Driyorejo. Brigade Roti dibentuk untuk membantu petani dalam hal sarana dan prasarana sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman.

Tikus sawah merupakan hama penting karena tingkat perkembangbiakannya yang sangat cepat. Dalam 1 tahun, sepasang induk tikus dapat beranak pinak hingga mencapai sekitar 5000 ekor. Tiap tahun serangannya lebih dari 17 % dari total luas areal tanaman padi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pengendalian hama tikus oleh petani seringkali terlambat, karena petani mengendalikan setelah terjadi serangan dan kurangnya monitoring oleh petani,

Tikus yang telah terbunuh/tertangkap hanya merupakan indikasi turunnya populasi tikus. Yang perlu diwaspadai adalah populasi tikus yang masih hidup, karena akan terus berkembang biak dengan pesat selama musim tanam terutama padi. Disamping itu monitoring keberadaan dan aktivitas tikus sangat penting diketahui sejak dini oleh petani agar usaha pengendalian dapat berhasil. Cara monitoring antara lain dengan melihat lubang aktif, jejak tikus, jalur jalan tikus, kotoran atau gejala kerusakan tanaman. Dan tidak kalah pentingnya adalah mewaspadai terhadap kemungkinan terjadinya migrasi (perpindahan tikus) secara tiba-tiba dari daerah lain dalam jumlah yang besar

Menurut Bambang Pujaratna, SP, Koordinator PPL BPP Driyorejo, cara aplikasi menggunakan basmikus  yaitu: berbahan aktif belerang 66%, rodentisida berbentuk tepung berwarna kuning, wadah kertas berbentuk tabung dan digunakan untuk mengendalikan tikus sawah. Dosis aplikasi: 1 batang rodentisida basmikus, untuk 1 (satu) lubang aktif tikus. Cara aplikasi : sumbu rodentisida dibakar dengan korek api (usahakan tidak mengarah ke badan dan tidak melawan arah angin). Setelah menyala/keluar asap segera masukkan ke lubang tikus dan langsung tutup dengan tanah/lumpur sampai tidak ada asap yang keluar, tikus akan mati di dalam lubang sekitar 2 menit. Waktu aplikasinya, setiap saat dan kondisi tanah tidak banyak lubang tanah retak (nelo), digunakan terutama pada saat banyak serangan tikus sawah.

Untuk cara aplikasi menggunakan rodentisida ratol 80 P  adalah daun pisang, pelepah/gedebog pisang, beras afkir, rodentisida, minyak goreng bekas (jelantah) dan sarung tangan plastic. Kemudian siapkan daun pisang untuk alas. Kemudian taruh beras sebanyak 500 gram. Berikan jelantah secukupnya dan aduk sampai merata (harus pakai sarung tangan plastic). Setelah itu berikan satu sachet rodentisida ratol 80 P, aduk sampai merata. Pelepah/gedebog pisang dibentuk segitiga dan dipasang dekat jalan atau lobang tikus. Ditengahnya ditaruh umpan yang sudah diracik tadi. Maksud pakai gedebok pisang ini adalah untuk tikus berteduh dan memakan umpan tadi. “Banyak manfaat yang diambil dari kegiatan gerdal tikus ini, selain petani merasa diperhatikan tanamannya, petani juga bisa melakukan pengamatan berkala atau berkelanjutan dan dilakukan aplikasi sesuai anjuran penyuluh dan petugas POPT  ,” kata Bambang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh harus tetap bersinergi menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian, namun sektor pertanian semakin kokoh lantaran kerja keras petani didampingi penyuluh.

“Petani harus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan dan mendampingi petani. Dalam kondisi apa pun, pangan tidak boleh bermasalah. Pangan tidak boleh bersoal. Untuk itu, kita harus tanam dan memastikan produksi tidak berhenti,” tegas Dedi. 

Bambang Puja


Senin, 30 November 2020

Pepaya Si Manis Kaya Manfaat Di Poktan Tanjungan

Buah pepaya merupakan salah satu dari komoditas pertanian yang relatif murah harganya, sehingga dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat. Pepaya mengandung unsur gizi lengkap termasuk vitamin A yang jarang terdapat pada buah-buahan lain. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman tropis. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia keberadaannya sudah tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Desa Tanjungan Kecamatan Driyorejo, beberapa petaninya juga menanam buah pepaya di lahannya. Mereka berharap dengan bertanam pepaya bisa mendapatkan hasil yang menggiurkan. Kelompok tani (Poktan) Tanjungan di Desa Tanjungan selama ini selalu didampingi dan dikawal oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Kostratani Driyorejo, Kabupaten Gresik, salah satunya ialah Achmad Farid. Farid menuturkan, bahwa petani di desa Tanjungan hampir selalu bertanam buah pepaya di lahan yang memang dikhususkan untuk ditanami buah papaya.


“Poktan Tanjungan saat ini telah menanam papaya di lahan seluas 0,5 hektar. Menurut petani, buah papaya yang ditanam sangat manis dan segar, selain itu juga disukai oleh masyarakat. Disamping kandungan gizi dan vitaminnya harga pepaya juga harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan menariknya petani menanam pohon pepaya menggunakan sistem tumpangsari  dengan kangkong. Sehingga jika pepaya belum menghasilkan buah yang siap dipanen, petani masih bisa meraup untung dari tanaman kangkong,” ujar Achmad Farid.

“Buah pepaya, baik yang masih mentah atau muda bisa digunakan sebagai sayuran. Buah pepaya juga memiliki kandungan unsur gizi, kalori dan beberapa unsur penting lain yang terkandung di dalamnya diantaranya Protein, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Besi, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C dan Air,” imbuh Achmad Farid.

Tanaman pepaya memiliki banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai bidang seperti dibidang kesehatan. Akar papaya dapat digunakan sebagai obat cacing, ginjal, kandung kemih, sakit persendian dan pegal-pegal; batang pepaya dapat digunakan sebagai pakan ternak terutama kuda penarik; akar pepaya dapat digunakan sebagai obat cacing, ginjal, kandung kemih, sakit persendian dan pegal-pegal; perasan daun pepaya muda dapat digunakan sebagai obat malaria, kejang perut, beri-beri dan sakit panas; bunga, air rebusan bunga pepaya jantan berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membersihkan darah dan obat sakit kuning; buah yang mentah (muda) menjadi berbagai olahan buah pepaya berkhasiat melancarkan ASI, juga dapat digunakan sebagai obat cystitis (radang kandung kemih), cacingan, gangguan pencernaan, jerawat dan sembelit; serta biji dapat digunakan sebagai obat cacing.

Dalam bidang perindustrian fungsi dan manfaat pepaya dalam bidang industri dapat dilihat pada manfaat produk olahannnya, seperti enzim papain, yang berasal dari batang, daun atau buah pepaya muda dimanfaatkan antara lain: pelunak daging, penghancur daging ikan (konsentrat protein ikan bahan kecap dan pakan ikan), pelembut kulit (pada proses penyamakan), stabilizer (penstabil suspensi) minuman anggur, bahan obat, campuran produk kosmetik dll.; Pektin, yang berasal dari bahan pepaya mengkal optimal dan dimanfaatkan antara lain untuk pemberi tekstur pada roti dan keju, bahan pengental dan stabilizer pada sari buah dan sirup, bahan baku pembuatan jelly, jam dan marmalade, pemacu daya larut obat-obatan jenis sulfa, bahan penurun kekuatan racun, bahan pembuatan kosmetik dll.; pepaya mentah dapat digunakan untuk produk olahan seperti manisan kering, manisan basah dimanfaatkan sebagai bahan industri makanan dalam dan luar negeri. Dan pepaya matang, produk olahannya dapat berupa selai/jam, koktail, pepaya pasta, juice pepaya dan saus pepaya serta campuran saus.

Achmad Zaini, selaku Ketua Gapoktan Tanjungan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh PPL di BPP Kecamatan Driyorejo, yang telah membimbing petani, utamanya di Desa Tanjungan.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian di masa yang akan datang tidak bisa diolah dengan cara yang biasa. Namun harus dikerjakan dengan cara yang serba maju, serba baru dan lebih modern.

“Minimal dengan terjadinya Covid-19 ini kita semakin menyadari bahwa pertanian tidak boleh lagi diolah dengan cara yang biasa. Harus ada inovasi dan ide-ide kreatif dalam mengelola pertanian,” terang SYL.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kostratani menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan.

“BPP Kostratani mendukung gerakan pembangunan pertanian yang dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian,” ujar Dedi.

Bambang Pujaratna, SP

Kamis, 08 Oktober 2020

Kompetisi Karya Dan Inovasi Tiada Henti Dinas Pertanian Kab. Gresik

 Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Kompetisi Karya dan Inovasi Tiada Henti dengan mengangkat tema “Sumbangsih Karya dan Inovasi“. Tujuan dan sasaran dari kompetisi Inovasi Tiada Henti ini adalah untuk mendapatkan inovasi teknologi terkini yang diharapkan berdampak pada penguatan teknologi pertanian, perluasan areal tanaman pangan dan peningkatan produksi pangan. Dan pula agar potensi wilayah unggulan dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Gresik dapat terangkat.  

Peserta kompetisi ini adalah para petugas dan pegawai lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Gresik. Kompetisi inovasi tiada henti ini sebenarnya merupakan pengembangan dan implementasi berupa karya cipta dan atau perekayasaan yang terus menerus. Karyanya bertujuan untuk mengembangkan penerapan praktis sebuah nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru menerapkan teknologi yang telah ada. Inovasi tiada henti meliputi aspek pertanian dari hulu sampai hilir di Kabupaten Gresik. Terdapat 4 (empat) jenis kategori yang dikompetisikan yaitu Karya Photografi seputar dunia pertanian di Kabupaten Gresik, Karya Vlog Video Kegiatan Pertanian di Kabupaten Gresik, Karya Vlog Video Produk Unggulan masing masing BPP/Puskeswan dan Karya Pengendalian Hama Tikus Tanpa Listrik.


Sedangkan kriteria penilaian untuk Karya Photografi adalah kesesuaian dengan tema, keunikan konsep/ide pada foto, pesan/ungkapan emosi pada foto dan angle, komposisi dan warna pada foto. Untuk kriteria penilaian  Karya Vlog Kegiatan Pertanian dan Karya Vlog Video Produk unggulan masing-masing BPP/Puskeswan adalah kesesuaian tema, konsep dan kreativitas dalam bercerita menggunakan audio visual, alur cerita video dilakukan dengan jelas dan berbobot, pesan yang dapat dicerna dan jumlah like serta comment pada vlog video yang diunggah dan diikutsertakan dalam kompetisi. Dan untuk kriteria penilaian karya pengendalian hama tikus tanpa listrik adalah teknologi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan petani, dapat menjawab permasalahan petani, ramah/tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan oleh petani secara mudah serta menghasilkan nilai tambah, dimana penerapan teknologi ini merupakan teknologi tepat guna yang efektif dan efisien.

Setelah dilaksanakan penilaian oleh dewan juri, berdasarkan Surat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, No: 520/978/437.54/2020,  Tanggal 21 September 2020, perihal Pengumuman Karya Inovasi terbaik 2020,  ditetapkan masing – masing kategori ada 3 (tiga)  pemenang.  
Kategori Karya Potografi seputar dunia pertanian di Kabupaten Gresik : Juara I : BPP Manyar, Juara II : BPP Driyorejo dan Juara III : BPP Kebomas. Untuk Kategori Karya Vlog Video Kegiatan Pertanian di Kabupaten Gresik :Juara I : BPP Driyorejo, Juara II : BPP Ujung Pangkah dan Juara III: BPP Kebomas. Sedangkan Kategori Karya Vlog Video Produk Unggulan masing masing BPP / Puskeswan : Juara I : BPP Bungah, Juara II : BPP Driyorejo dan Juara III : BPP Ujungpangkah. Untuk bidang – bidang Dinas Pertanian adalah Bidang Pangan, TPH dan PSP. Serta yang terakhir ialah Kategori Karya Pengendalian hama Tikus tanpa listrik diraih oleh Juara I : BPP Bungah, Juara II : BPP Benjeng

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro, mengapresiasi adanya kompetisi Karya dan Inovasi pertanian di Kabupaten Gresik ini. Dan berharap tahun depan ada kegiatan Karya dan Inovasi pertanian seperti ini lagi serta muncul ide-ide maupun video kreatif dan inovatif di Kabupaten Gresik sehingga nantinya diharapkan agar dapat meningkatkan kreativitas Penyuluh Pertanian di lapangan dan sekaligus meningkatkan taraf hidup petani di Kabupaten Gresik. Melalui Kostratani, semua penyuluh dan petani bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Diantara sekian banyaknya, sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting dan harus menjadi perhatian bersama. Utamanya dalam memperbaiki dan mengembangkan sarana prasarana pertanian berbasiskan teknologi. Bahkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo seringkali menyampaikan, sektor pertanian di masa yang akan datang tidak bisa diolah dengan cara yang biasa. Namun harus dikerjakan dengan cara yang serba maju, serba baru dan lebih modern.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menegaskan meskipun di tengah pandemi COVID-19 sektor pertanian tidak berhenti, bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian. 
Optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian ditingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional merupakan tujuan jangka panjang dari Kostratani, sedangkan tujuan jangka pendek Kostratani sebagai pusat informasi data, kelembagaan petani, meningkatkan kapasitas SDM petani dan diseminasi inovasi teknologi.

Bambang Pujaratna, SP

Senin, 07 September 2020

KANGKUNG HARGA MENGGIURKAN DIAMBIL BIJI NYA


Kali ini Teman - teman Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Driyorejo melaksanakan kegiatan Monitoring Panen kangkung di Lahan Ibu Juma’iyah  Poktan Banjarsari Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo. 

Kangkung adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar dan banyak dijumpai di hampir semua daerah di Indonesia.

Petani di Desa Banjaran Kec. Driyorejo, mulai panen benih kangkung  sejak awal Agustus lalu, harga benih kangkung pada saat Petani di Banjaran panen ini adalah Rp.22.000/kg.  Petani di wilayah Desa banjaran dan sekitarnya menanam kangkung hanya untuk diambil benihnya, kemudian dijual kepada pengepul.


Ibu Juma’iyah, salah satu anggota  Kelompok Tani (Poktan) Banjarsari di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo mengatakan, sudah menjadi kebiasaan jika musim  kemarau, petani di Banjaran selalu menanam kangkungbukan untuk sayur melainkan dijual benihnya. Hal ini bukan tanpa alasan. karena, sebagian besar lahan di wilayah Kecamatan Driyorejo adalah lahan tadah hujan. Karena itu, untuk musim kemarau, banyak  petani yang mengalihkan tanam dari komoditas padi ke komoditas yang lain. Misalnya, tanaman jagung, kangkung, cabai dan lain-lain.




Berdasarkan perhitungan, menanam kangkung di lahan seluas 1 hektar hanya membutuhkan benih kangkung sekitar 8 kilogram, ditambah biaya garap dan merawat tanaman kangkung selama tiga bulan. Produksi tanaman kangkung seluas 1 hektar  bisa menghasikan benih kangkung sekitar 1,7 ton yang harga jualnya Rp.22 ribu per kilogram. Jadi dalam satu hektar bisa menghasilkan uang Rp.37.400.000 dari asumsi harga Rp.22 ribu kali 1.700 kg hasil panen per hektar.

Mengapa petani bertanam kangkung setelah padi? Menurut bu Juma’iyah, karena budidayanya cukup mudah, tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan hasil panen lumayan tinggi harganya.

Bu Jumaiyah sendiri menggarap lahan seluas 3600 m2 dan menghasilkan 607 kg biji kangkung dikalikan Rp.22.000 = Rp.13.354.000,-  Hasil yang lumayan besar bukan ?

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jumat, 14 Agustus 2020

Geliat Asosiasi Gapoktan Driyorejo di Tengah New Normal

Ibarat kata pepatah “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” itulah gambaran persatuan petani di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Petani yang telah tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) membentuk Asosiasi Gapoktan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam bidang pertanian.

Berdiri sejak 9 Mei 2014, Asosiasi Gapoktan ini merupakan salah satu niat baik pengurus Gapoktan se-Kecamatan Driyorejo yang menginginkan adanya pertemuan rutin tiap bulan dan difasilitasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Driyorejo. Kepengurusan Asosiasi Gapoktan Driyorejo dibentuk berdasarkan hasil musyawarah seluruh anggota.



Kelompok tani (Poktan) yang terdapat di Kecamatan Driyorejo berjumlah  46 poktan dan 16 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sedangkan jumlah petani yang telah menjadi anggota poktan sebanyak 3.637 orang, tersebar di 16 desa di Kecamatan Driyorejo. Petani di kecamatan tersebut banyak membudidayakan rimpang dan sayuran hortikultura seperti kangkung, pare, dll.

Pada periode pertama masa kepengurusan, anggota asosiasi berjumlah 30 orang yang mewakili 16 enam belas desa dan 4 kios di Kecamatan DriyorejoPada periode kedua kepengurusan, anggota asosiasi gapoktan meningkat jumlahnya menjadi 40 orang. Sedangkan pada periode ketiga kepengurusan tahun ini, anggota bertambah menjadi 50 orang dan 5 kios tani.

Sesuai kesepakatan seluruh anggota, per gapoktan membayar iuran sebesar Rp10.000 per bulan untuk kas asosiasi. Arisan per anggota sebesar Rp50.000 per bulan untuk pertemuan bulanan bagi yang mendapat arisan. Disamping itu ada juga buku tabungan bagi anggota yang ingin menabung untuk kegiatan rutin diakhir tahun yakni kegiatan study banding.

Achmad Misnan, Ketua Asosiasi Gapoktan mengatakan, selama periode awal pembentukan sampai sekarang, telah melaksanakan beberapa kegiatan studi banding sebanyak 4 kali. Seperti studi banding budidaya jamur tiram di Pacet Mojosari Kabupaten Mojokerto.

Studi banding kedua ke Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Pandaan Kabupaten Pasuruan. Pada kegiatan studini, anggota asosiasi diharapkan dapat mengambil manfaat dan menerapkan hal yang positif untuk diterapkan di dalam kegiatan usaha tani di wilayah masing- masing anggota,” tuturnya.

Studi Banding yang ketiga ke Republik Lele dan PT. Wiranusa Pare Kediri yang bertujuan agar berbudidaya lele dengan baik dan menjalin kemitraan dengan PT. Wiranusa selaku produsen benih sayuran dan tanaman pangan. Sedangkan studbanding yang keempat, Asosiasi Gapoktan belajar tentang teknologi pertanian di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kabupaten Pacitan.

Dari semua studi banding yang telah dilakukan, Misnan berharap bisa mengakomodir kebutuhan anggotanya, seperti kebutuhan anggota dibidang pertanian, misalkan saprodi"Kami berharap anggota asosiasi bisa mengaplikasikan  apa yang telah didapatkan setelah beberapa kali mengikuti studi banding. Bukan itu saja, kami berharap bisa menambah wawasan dengan budidaya yang lain, dan bisa menambah nilai tambah serta meningkatnya kesejahteraan anggota asosiasi meningkat," ujar Misnan.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Driyorejo, Bambang Pujaratna, SP mengatakan, Organisasi Asosiasi Gapoktan Kecamatan Driyorejo ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan oleh seluruh anggota. Tujuan utama organisasi ini adalah agar anggota Asosiasi Gapoktan mempunyai landasan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan di bidang pertanian.

Bukan hanya itutapi dapat menjadi pedoman melaksanakan kegiatan yaitu  meningkatnya produktivitas, kuantitas dan kualitas. Selain itu terjadi efisiensi dalam usaha, serta meningkatnya kemampuan kelembagaan dan pemberdayaan petani selaku pelaku utama dan pelaku usaha.

Untuk menunjang kegiatan asosiasi, dukungan pembinaan, baik teknis maupun manajerial dari penyuluh pertanian BPP Driyorejo maupun Dinas/Instansi di tingkat kabupaten sangat penting. Termasuk kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pemerintah setempat (desa dan kecamatan) juga dilakukan demi kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan.

Terutama dimasa pandemi Covid 19 dan diberlakukannya New Normal, semakin mengintensifkan peran dari Kostratani agar petani tetap semangat dalam melakukan usaha taninya. Hal ini dibuktikan kesungguhan petani dalam melakukan olah, tanam dan panen untuk menjaga stok pangan aman.

Seperti diketahui, Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kostratani merupakan program pembangunan pertanian berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan yang bermuara pada kesejahteraan petani.

Hal ini juga ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyampaikan bahwa Kostratani merupakan gerakan pembangunan pertanian yang berbasis kecamatan dalam rangka mengoptimalisasi fungsi penyuluhan.

“Kostratani itu adalah revitalisasi BPP (Balai Penyuluhan Pertanian), artinya membangunkan kembali BPP dan penyuluhnya melalui pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh, petani dan sebagainya,” tegas Dedi.

Bambang P

Kamis, 09 Juli 2020

KAWAL PRODUKSI PANGAN, DILAKUKAN GERAKAN PENGENDALIAN HAMA TIKUS DI POKTAN RANDEGAN DESA RANDEGANSARI KEC. DRIYOREJO KAB. GRESIK

Untuk mengawal produksi pertanian di wilayah Kabupaten Gresik pada umumnya dan di Kecamatan Driyorejo pada khususnya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Driyorejo yang dikoordinatori oleh Bambang Pujaratna, SP bekerjasama dengan POPT Kec. Driyorejo, Muhtadi, SP.MMA mengadakan kegiatan Gerakan Pengendalian Hama Tikus di Lahan Poktan Randegan Desa Randegansari Kec. Driyorejo. Gerdal yang melibatkan seluruh Petugas Pertanian di BPP Driyorejo serta anggota Poktan Randegan ini dilaksanakan di lahan Bapak Achmad serta lahan di sekitarnya dengan mengusung misi new normal setelah Pandemi Covid19.

Sebelum tikus menyerang, kita serang duluan. Itu motto yang dikumandangan oleh POPT kepada para petani yang ikut kegiatan Gerdal Tikus, maksudnya adalah agar pada saat berusaha tani, petani bisa meraup hasil panen yang optimal tanpa gangguan serangan hama tikus yang berarti. Selama ini, dengan gerakan pengendalian yang dilaksanakan di wilayah Kec. Driyorejo, serangan tikus masih bisa dikendalikan.
Dalam kegiatan gerakan pengendalian hama tikus ini, digunakan alat emposan dan joskus. Diberikan juga tutorial dan cara penggunaan joskus agar tidak berbahaya bagi petani, yakni Ujung Tiran Joskus dipotong / dirobek sebelum dibakar pada saat diaplikasikan ke lobang tikus.
Setelah kegiatan penggunaan emposan di lahan, POPT juga memberikan tips dan cara menghambat serangan tikus dengan menggunakan pembatas di lahan sekeliling, baik dengan pagar seng maupun dengan terpal plastik. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan setrum / listrik yang berbahaya dan sudah banyak memakan korban jiwa di wilayah Kabupaten Gresik bisa diminimalisir atau bahkan bisa di stop penggunaan setrum listrik.
Tikus memiliki karakteristik biologis yang berbeda dari hama padi lainnya seperti siput dan serangga. Perlu ada penanganan khusus dalam pengendalian hama tikus agar dapat bekerja secara efektif. Upaya tersebut pada dasarnya untuk mengurangi populasi tikus serendah mungkin tanpa merusak ekosistem dan lingkungan.
            Tikus adalah salah satu hama yang paling merusak tanaman pertanian terutama padi di wilayah negara kita. Serangan tikus dapat terjadi mulai dari pembibitan hingga saat tanaman siap panen. Tingkat kerusakan rata-rata tanaman padi karena hama tikus mencapai 20% per tahun. Perlu ada kontrol serius untuk hama tikus ini agar tidak merusak proses budidaya padi dan membahayakan petani.
            Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Driyorejo, dalam hal ini selalu memberikan motivasi kepada seluruh Poktan dan Gapoktan yang ada di wilayah Kec. Driyorejo agar melakukan kegiatan pengamatan secara rutin kepada tanamannya dan kalau ada gejala serangan hama / penyakit apapun yang menyerang tanamannya segera melaporkan ke BPP Kec. Driyorejo untuk segera di tindak lanjuti penanganannya.

(Bambang Pujaratna, SP)           


Rabu, 10 Juni 2020

Masuki MT II Petani Driyorejo Tanam Kangkung Beromzet Menggiurkan

Sejumlah petani di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik Jawa Timur, mulai menanam kangkung (Ipomoea Reptans) sejak awal bulan Mei. Sudah menjadi kebiasaan jika musim  walik dami  atau musim tanam (MT II) setelah tanam padi pertama, petani di Desa Banjaran dan sekitarnya selalu menanam kangkung bukan untuk sayur melainkan dijual benih.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena lahan di sebagian besar wilayah kecamatan Driyorejo adalah lahan tadah hujan, sehingga untuk musim tanam ke II banyak  petani yang mengalihkan tanam dari komoditas padi ke komoditas yang lain, semisal tanaman jagung, kangkung, cabai dan lain-lain.



Menurut Juma’iyah, salah satu anggota  Kelompok Tani (Poktan) Banjarsari di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo, mengapa para petani bertanam kangkung setelah padi adalah karena budidayanya cukup mudah, tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan hasil panen lumayan tinggi harganya. “Waktu panen kangkung di musim tanam tahun kemarin, harga benih kangkung yang dihasilkan dari panen di luas lahan 1  hektare, harga benih kangkung varietas unggul mencapai Rp.29.000,-/kg.
Dengan luas lahan satu hektar membutuhkan sekitar 1 kg benih kangkung untuk ditanam. Dari hasil hasil tanam tersebut kemudian menghasilkan panen berkisar 1,5 ton. Dengan harga jual Rp.29.000,-/kg dikalikan 1,5 ton hasil panen, diperoleh keuntungan sebesar Rp.43.500.000,- Keuntungan beromzet menggiurkan ini sangat diminati banyak petani di Desa Banjaran.
Bambang Pujaratna, Koordinator penyuluh di BPP Kecamatan Driyorejo beserta PPL di wilayah binaan Desa Banjaran, semangat dalam mendampingi dan mengawal petani meski di tengah pandemic Covid 19 dan persiapan New Normal. Menurut Bambang, benih kangkung yang dihasilkan oleh para petani itu, disamping dimanfaatkan kembali untuk benih, juga di ekspor ke manca negara, seperti Philipina, Thailand, India hingga Jepang
“Menanam kangkung itu lebih menguntungkan dibandingkan dengan menanam tanaman jagung, kedele atau tanaman lainnya pada saat kemarau,” jelas Juma’iyah. 
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menilai, tanggung jawab penyuluhan bukan hanya agar pertanian bisa maju saja. Tetapi juga pertanian harus menggunakan cara-cara baru untuk bisa menghadirkan efektivitas atau kemampuan yang lebih banyak lagi. "Pertanian bukan hanya menumbuhkan tanaman tapi menghadirkan hati, pikiran dan gerakan agar hidup bisa lebih baik dan yang pasti jika pertaniannya bisa hadir serta massif (gerakannya)," tutur SYL. 
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), salah satu upaya yang dilakukan adalah oleh petani dimasa pendemic Covid 19 adalah memanfaatkan peluang di bidang produksi on-farm. 
"Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, baik on farm maupun off farm khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru," papar  Dedi (Bambang Puja).

Minggu, 31 Mei 2020

KUNYIT YANG MENGGIURKAN

Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah dan bahan baku obat alami asli dari wilayah Asia Tenggara. Karena manfaatnya yang cukup besar serta permintaan yang cukup banyak, budidaya kunyit pun mampu mendapatkan omset hingga puluhan juta rupiah perbulan. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar diseluruh daerah tropis. Tanaman dengan nama latin Curcuma Domestica ini di daerah Jawa digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal dan menyembuhkan kesemutan.



Pembangunan biofarmaka termasuk tanaman obat yang potensial di suatu wilayah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian wilayah, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing wilayah tersebut. Untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang efektif, efisien, berdampak bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat yang terlibat di dalamnya. Desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis untuk pembudidayaan tanaman kunyit. Budidaya kunyit di Desa Kesamben Wetan khususnya dan di wilayah Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik pada umumnya, sudah menjadi pilihan petani di saat tegal / lahan kering yang ada di wilayah kecamatan Driyorejo sudah menjelang akhir musim hujan. Sekitar bulan Juni – Juli petani mulai ada yang memanen tanaman kunyitnya dan pada saat itu pula petani menanami kembali lahannya dengan bibit yang sudah disiapkan. Tentunya dipilih bibit dari kunyit yang bagus. Panen kunyit ini bisa dilakukan sampai bulan Desember tentunya di lahan yang belum dipanen kunyitnya. Desa Kesamben Wetan  berdasarkan pertimbangan untuk budidaya kunyit di lahan kering juga cukup bagus, kemudian pasokan pupuk kandang serta jarak yang cukup dekat dengan Kota Surabaya mapun Kota Gresik juga cukup dekat untuk pemasarannya bahkan bisa juga di eksport ke luar negeri.
            Ketua Gapoktan Kesamben Wetan, Bpk. Wakidi adalah seorang petani yang juga seorang pengusaha Kunyit dalam skala cukup besar. Dibawah bimbingan dan arahan dari Koordinator PPL Kec. Driyorejo, Bpk. Bambang Pujaratna,SP, Bpk Wakidi menampung seluruh hasil panen kunyit dari desa Kesamben Wetan, juga seluruh wilayah Kecamatan Driyorejo maupun di wilayah Kecamatan sekitar seperti Kecamatan Wringinanom, Kedamean dan Menganti. Hampir 90% kunyit berkualitas yang ada di wilayah tersebut adalah pemasok hasil kunyit ke pak Wakidi, sisanya sekitar 10% diperoleh dari hasil panen kunyit Kediri.
            Bekerjasama dengan eksportir dari Surabaya, di Panen perdana kunyit mampu menghasilkan produksi kunyit kering (sudah rajangan/irisan tipis) siap eksport ke India sebanyak 1200-1300 ton. Sebelum dikirim, kunyit kering disimpan di gudang kondisi kering sekitar 90% dan pada saat siap kirim di container kondisi kunyit sudah kering 100%. Dengan harga Rp.16.000 / kg (sesuai nilai kontrak pada saat itu), jika mampu mengirim 1.200 ton berarti Rp.16.000 x 1.200.000 kg = Rp.19.200.000,-
Biasanya kalau dikirim menggunakan truk container, satu container maksimal angkut kapasitas 25 ton. Berarti kalau kirim 1.200 ton harus menggunakan 1.200 : 25 = 48 truk container.
            Nah, pada saat pengiriman terakhir dan stok kunyit tinggal sekitar 300 ton (12 container) pandemic Covid 19 melanda dunia, sehingga pengiriman kunyit itu tertahan di pelabuhan sampai berbulan bulan. Kalau kondisi seperti ini, resiko yang tanggung adalah eksportir. Karena keterlambatan pengiriman akan kena claim sekitar 2 M. Itulah kenapa pak Wakidi memanage matang - matang hal hal seperti ini. Jadi ada Pandemi Covid 19 atau hal lain, tidak ikut kena imbasnya.

Bambang Pujaratna, SP

Minggu, 03 Mei 2020

MENGGERUS PAHITNYA PARE JADI MANIS

Di tengah wabah Pandemi Covid-19 yang melanda di seantero dunia, Sutrisno, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tenaru, Desa Tenaru Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, bertekad berjuang menyediakan bahan pangan bagi kepentingan masyarakat. Seperti yang diserukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian, pertanian tidak boleh berhenti. 



Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, “Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Ini membuktikan Pertanian tidak berhenti”, ujar Dedi.
Dengan menggarap lahan seluas 1 (satu) ha di lahan desa Tenaru, Sutrisno mencoba berbudidaya tanaman pare tentunya dengan memperhatikan standar keamanan di tengah wabah Covid-19. Dibawah pengawalan dan pendampingan Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Driyorejo, Bambang Pujaratna, SP, beserta seluruh penyuluh pertanian lapangan di BPP Driyorejo, Sutrisno dengan semangat membara menggarap lahan parenya dengan mengikuti petunjuk teknis tentang bertanam pare. Hal ini juga merupakan wujud bahwa program strategis Kostranai yang digagas oleh Kementerian Pertanian telah berjalan dengan baik, yaitu dengan mengoptimalkan peran BPP bahi petani dan pelaku pertanian lainnya. 
Pare merupakan jenis tanaman yang merambat. Buahnya berbentuk lonjong dan berwarna hijau atau putih dengan permukaan kulit buah terdapat bintil-bintilnya. Batangnya kecil dan panjang serta lebih kuat dari pada mentimun. Untuk mendapatkan hasil yang baik Sutrisno memilih benih pare yang baik atau unggul, perawatan dan pemeliharaan yang tepat, pembuatan para-para atau ajir sebagai tempat tumbuh rambatan dari tanaman pare, penanaman pada tanah harus dalam keadaan gembur, bedengan dengan ketinggian sekitar 30 x 150 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan dan pemberian pupuk organik secara tepat. Agar pertumbuhan tanaman lebih bagus lagi, tanaman perlu juga diberikan pupuk anorganik yaitu pupuk NPK setelah umur 21 hari. Pare siap dipanen setelah umur 60 hari.
Menjelang bulan Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, harga pare ini cukup menjanjikan, apalagi di tengah wabah Covid-19, dapat dipastikan bahwa hasil dari panen pare ini akan sangat menguntungkan bagi petani.
Bambang

Rabu, 08 April 2020

USAHA TANAM BUAH GARBIS MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI DI TENGAH WABAH COVID 19

USAHA TANAM GARBIS DAN TIMUN MAS MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI DI TENGAH WABAH 
VIRUS COVID 19

Pemikiran brilian tercetus di benak Ketua Gapoktan Tenaru desa Tenaru Kec. Driyorejo Kabupaten Gresik, Bpk. Sutrisno. Dengan arahan dan bimbingan dari Koordinator Penyuluh Pertanian Kec. Driyorejo, Bpk. Bambang Pujaratna, SP beserta Penyuluh Wilayah Binaan Desa Tenaru, Ibu Fitri Purwaningsih, SP, Bapak Sutrisno mengajak kerjasama Anggota Gapoktan dan Poktan wilayah desa Tenaru untuk bertanam dan budidaya Garbis/Blewah serta Timun Mas yang diharapkan akan panen menjelang Hari Raya Idul Fitri atau di saat bulan puasa.

Dengan memanfaatkan lahan yang ada di desa Petiken, Bpk. Sutrisno beserta anggota Gapoktan / Poktan desa Tenaru mulai menggarap lahan seluas sekitar 1 Ha itu pada akhir bulan Pebruari  2020. Pada saat ini Tanaman Garbis / Blewah dan Timun Mas sdh mulai berbuah meski masih kecil kecil.


Proses Penanaman Blewah ini tidaklah susah, efisien dan tidak banyak memerlukan biaya. Cara menaman Blewah kurang lebih sama dengan menanam semangka, dimulai dari penyiapan lahan tanah yang lebih baik kalau diolah kemudian dilubangi dengan jarak tanam antara 60-70 cm. Sebelumnya lahan dibuat bedengan dengan lebar 60-80 cm serta lebar parit 40 cm. Lahan diberi pupuk kandang, Untuk menjaga kadar kelembaban tanah, digunakan dolomit setelah penaburan pupuk kandang, mulsa plastik. Kadar kelembaban tanah ini harus dijaga untuk mendapatkan kualitas tanaman yang baik, pemberian pupuk Urea dengan dosis 200 kg/Ha. sebelum dimasukkan lubang tanam, benih blewah direndam dengan air kurang lebih selama 24 jam, hal ini untuk menjaga benih agar tidak mengalami kekeringan. Kemudian benih ditaburkan dua atau tiga benih ke lubang tanam, lalu ditimbun kembali dengan tanah. Agar mendapatkan tanaman blewah yang berkualitas, perawatan blewah harus dilakukan dengan baik. Pemupukan dilakukan  pada saat tanaman berumur 7 hari, 20 hari dan 35 hari. Pupuk yang digunakan harus dicampur dengan air, kemudian disiramkan ke seluruh tanaman secara merata.
Buah blewah mulai bisa dipanen ketika sudah berumur 50-60 hari. Dua atau tiga kali panen bisa dilakukan dalam sekali tanam.

Dengan budidaya yang relatif mudah dan menjanjikan inilah, meskipun di tengah wabah corona / covid 19, Bpk. Sutrisno dibantu Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Driyorejo berupaya semaksimal mungkin agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan berbuah yang baik pula agar kualitas buah juga pemasaran bisa baik. Apalagi ditengah pandemi covid 19 ini menjelang Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri, Harga buah blewah pasti tinggi dan bisa meraup untung lebih banyak dari biasanya. (bb)














Senin, 03 Februari 2020

Jagung di Poktan Ngembes

Benih Jagung Hibrida Bantuan, Varietas Pertiwi 2 di Lahan Poktan Ngembes - Desa Mojosarirejo - Kecamatan Driyorejo.