Selasa, 28 Desember 2021

LAUNCHING PRODUK UNGGULAN DESA BERDAYA SAYUR HIDROPONIK DI KRIKILAN

Hadir dalam Launching Produk Unggulan Desa Berdaya Sayur Hidroponik Desa Krikilan Kec. Driyorejo, Bpk. Camat Driyorejo Narto, ST, Kades Krikilan Judi Wicaksono, SE, Koordinator PPL Kec. Driyorejo Bambang Pujaratna, SP, Babinsa Desa Krikilan, BPD, Sekdes beserta seluruh petani Sayur Hidroponik Desa Krikilan.

Bapak Camat dalam sambutannya menyampaikan agar Desa Hidroponik ini bisa menjadi Icon Desa Krikilan dan harus dibina dan dikembangkan agar lebih maju dalam budidaya maupun pengelolaannya, agar pemasarannya nanti juga bisa menguntungkan petani hidroponik dan mampu menambah income bagi petani hidroponik desa Krikilan.









Terima kasih.


Jumat, 26 November 2021

AGRO EXPO HARI TANI DI ICON MALL GRESIK

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik dalam rangka Hari Tani Tahun 2021, mengadakan kegiatan Pameran Produk pertanian yang ada di wilayah Kabupaten Gresik. Perwakilan dari masing masing Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan, menghadirkan produk produk unggulannya, termasuk juga Tanaman Hias yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.


Sebagai tindak lanjut rangkaian kegiatan Pameran Produk Hasil Pertanian dalam memperingati Hari Tani  yang dibuka Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, di Icon Mall Gresik pada 1 Oktober 2021 lalu.

Gayung bersambut, Bea Cukai Gresik, Export Center Surabaya, dan Diskoperindag Kabupaten Gresik hadir sebagai narasumber pada Sabtu, 02 Oktober 2021.






Selain itu juga terdapat perwakilan dari Bank BNI 46 Gresik yang juga menyempatkan hadir untuk memberikan dukungan penuh. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pertanian Siti Umi Saefiah, yang juga selaku moderator.

Diskusi interaktif ini diikuti oleh pelaku petani tanaman hias, petani sayur dan buah, penjual bibit, pelaku usaha produk peternakan, dan lain-lain.

Para peserta pelaku usaha selama ini melakukan perdagangan ke luar negeri dengan melakukan kerja sama dengan pihak lain di luar daerah, mereka mengaku kesulitan untuk mencari pasar dan persyaratan legalitas yang dibutuhkan untuk bertransaksi ke luar negeri atau ekspor.

Fernanda Reza Muhammad, narasumber dari Export Center Surabaya memberikan saran kepada pelaku usaha untuk bisa melakukan branding terhadap produknya supaya bisa laku di pasar ekspor.

Dia mengatakan, penjualan produk pertanian yang masih berupa bahan baku akan sulit untuk dijual meskipun kalau bisa dijual keuntungan yang diperoleh rendah, berbeda dengan yang sudah diolah karena ada nilai tambahnya sehingga mampu bersaing.

Narasumber dari Bank BNI Gresik yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Arif memberikan beberapa informasi seputar program-program dari Bank BNI Gresik pada sektor pertanian, salah satunya KUR untuk memberikan bantuan kebutuhan modal bagi para petani dan UMKM.

Sunik, narasumber dari Diskoperindag Gresik juga berharap kepada pelaku usaha selalu berkomitmen dalam melakukan ekspor dan tidak hanya sebuah gebrakan sesaat. "Melalui target yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Diskoperindag mendukung program 500 ribu UMKM Bisa Ekspor”" katanya.

Dia menambahkan bahwa, tahapan yang sangat penting dalam melakukan ekspor adalah melakukan standardisasi produk dan legalitas yang dimiliki oleh pelaku usaha.

Hal ini juga diamini oleh Eko Rudi narasumber dari Bea Cukai. Menurit dia, selain melakukan branding produk dan standardisasi produk, yang tidak kalah penting adalah legalitas serta dokumen pendukung untuk melakukan ekspor.

Dia menjelaskan cara-cara melakukan ekspor. Disebutkan ada dua prosedur utama untuk melakukan ekspor, yaitu penerbitan NIB Ekspor dan Asistensi permohonan Modul Ekspor dari Bea Cukai. "Dari pihak Bea Cukai akan memberikan pelatihan tata cara ekspor dan mengisi modul ekspor secara gratis. Khusus untuk sektor pertanian, sebelum melakukan ekspor harus ada izin dari Balai Karantina Pertanian," tambah dia.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga membimbing para pelaku usaha sebagai eksportir secara mandiri. Sehingga keuntungan yang akan diperoleh menjadi maksimal, serta manfaat lainnya adalah perolehan restitusi pajak bagi pelaku usaha, dan insentif bagi daerah yang paling banyak melakukan ekspor.

Untuk itu, dia berharap semua pemangku kepentingan dan pelaku usaha yang ada di Kabupaten Gresik dapat bekerja sama dan bergotong royong meningkatkan ekspor.

Dari serangkaian kegiatan diskusi ini, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pelaku usaha khususnya sektor pertanian untuk lebih bergairah dalam melakukan ekspor, sehingga mampu membangun kembali perekonomian daerah maupun nasional.

Ketua Asosisasi Tanaman Hias, Glen Hayat juga berharap setelah acara sosialisasi dan diskusi interaktif ini, semua Pelaku UMKM Komoditas Pertanian Gresik, khususnya pelaku UMKM Tanaman Hias Gresik berani untuk ekspor mandiri tanpa harus melalui pihak ketiga. Terlebih lagi para pelaku UMKM tersebut telah mengantongi beberapa data buyer luar negeri dan asistensi oleh Sinergi Klinik Ekspor Bea Cukai dan Diskoperindag Gresik, dan dalam waktu dekat beberapa peserta diskusi siap melakukan ekspor perdana.

Harapan para pelaku usaha di bidang pertanian ini direspon positif oleh Bapak Bupati Gresik dan Juga Dinas Pertanian Kab. Gresik, sehingga diharapkan nantinya akan berakibat pada peningkatan taraf hidup bagi pelaku usaha di bidang pertanian di Kabupaten Gresik.

Kamis, 28 Oktober 2021

ASOSIASI TAN. HIAS GRESIK SIAP EKSPOR KE MANCA NEGARA

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani beberapa waktu yang lalu telah melaunching sentra tanaman hias di Gresik selatan. Kini beberapa pelaku usaha yang ada di wilayah sentra tanaman hias tersebut akan memulai langkah besar dengan mempersiapkan memasuki dunia ekspor. Untuk persiapan kearah sana, Asosiasi Tanaman Hias Gresik pada Rabu, mengundang Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Koorinator PPL dari 3 Kecamatan (Driyorejo, Wringinanom dan Kedamean), Diskoperindag, DPMPTSP dan Bea Cukai Gresik untuk berdiskusi.


Rupanya Animo para petani tanaman hias dari desa Karangandong Kec Driyorejo, desa Banyuurip, Manunggal Kec Kedamean, desa Sooko, Kesamben Kulon dan Pedagangan Kec Wringin Anom Kab Gresik, yang sudah kebelet ekspor ini sangat tinggi. Dalam diskusi ini, para petani tampak sangat respek dengan tema diskusi peningkatan kualitas produksi tanaman hias. Para petani juga diajari dalam praktek eksportir yang disampaikan oleh para nara sumber. Glen Hayat Ketua Asosiasi Tanaman Hias Gresik mengaku, meskipun telah lama para petani tersebut dianggap sebagai petani dan pedagang tanaman hias jenis aglaonema, lidah mertua, bonsai, anggrek dan gelombang cinta. Namun untuk memenuhi kebutuhan tanaman dengan kualitas ekspor, mereka perlu diberi sentuhan khusus.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Kadis Pertanian, Kadiskoperindag dan Bea Cukai Gresik yang sudah memberikan arahan dan sosialisasi ekspor sehingga membangun mindset UMKM berwawasan ekspor mandiri, meskipun selama ini juga praktek ekspor melalui pihak ketiga. Glen Hayat berharap kepada bea cukai,dinas pertanian,assosiasi maupun para pihak terkait lainnya untuk bisa selalu aktif memfasilitasi dan mengasistensi setiap tahapan proses dalam kegiatan ekspor baik secara perseorangan maupun badan usaha untuk meningkatkan kesejahtreraan para petani & pedagang tanaman hias di daerah Karangandong dan sekitarnya. Beberapa materi disampaikan oleh Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik tentang asistensi praktek masuk OSS sampai terbit NIB Ekspor.

Disamping itu, asistensi komunikasi dengan Karantina Pertanian penerbit ijin ekspor dan lain-lain, sehingga para UMKM diharapkan fokus untuk membuat tanaman hias yang berkualitas. Proses ekspornya akan dibantu oleh sinergitas Bea Cukai, Diskoperindag dan Dinas Pertanian Gresik.

Pemateri Eko Rudi ini berharap agar pedagang tanaman hias di Desa Karangandong berani ekspor mandiri melalui ekspor yang tercatat dalam PEB. Tidak hanya melalui barang titipan yang tidak dapat membuktikan bahwa tanaman hias yang dimiliki UMKM memiliki branding ekspor, hal tersebut sangat penting mengingat branding termasuk salah satu strategi dalam ekspansi pasar,

Sementara pemateri lain, Agus Prasetyo selaku fungsional pemeriksa menambahkan proses kepengurusan NIB ekspor untuk pengajuan modul PEB dapat dilakukan oleh setiap pelaku usaha baik perseorangan maupun badan usaha yang terpenting adalah para pelaku usaha bisa mengklasifikasikan legalitas usaha perseorangannnya ataupun badan usahanya serta skala usahanya apakah termasuk mikro,kecil dan / menengah sebelum masuk ke sistem OSS online.

Santy dari Komunitas Gading Emas Gresik yang sudah biasa memberikan pendampingan UMKM agar berani ekspor mandiri. Dia mengungkapkan potensi besar para pelaku UMKM tanaman hias ini lebih didomimasi oleh para pemuda yang memilki jiwa kritis dan adaptif ini sangat cocok dalam mengembangkan dan belajar dalam pengenalan kegiatan ekspor ke depan.

Rabu, 29 September 2021

BUDIDAYA SAYURAN & IKAN DALAM EMBER (BUSAKANBER)

Apa itu Busakanber? Busakanber adalah singkatan dari budidaya sayuran dan Ikan dalam ember,

Mengapa membudidayakan sayuran dan ikan dalam ember?
Solusi ini dilakukan mengingat keterbatasan lahan untuk budidaya ikan dan mulai berkurangnya kualitas dan kuantitas air terutama di daerah perkotaan, sehingga Busakanber menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan untuk mengatasi solusi pangan masa depan.

Budidaya sayuran dan ikan dalam ember dengan sistem aquaponik berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan masyarakat mendapatkan ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggal. Cara ini sangat baik dikembangkan di daerah perkotaan / perumahan yang sempit lahan tinggal.

Selain mudah dilakukan, Busakanber menggunakan media yang kecil, portabel, hemat air dan tidak membutuhkan listrik.

Terbukti dari hasil pengembangan ini membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mencoba mengembangkan sistem aquaponik dengan menanam sayuran dan memelihara ikan dalam ember.


Masyarakat telah banyak mengenal Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot) untuk kemajuan pertanian di perkotaan dan tempat tinggal yang sempit. Namun untuk budidaya perikanan belum ada, sehingga Busakanber yang berhasil dikembangkan dengan cara membudidayakan ikan dalam ember dan aquaponik tanaman kangkung.

Alat dan Bahan Budikdamper
Untuk membuat Busakanber dan Aquaponik bahan-bahannya sangatlah mudah didapat, hanya membutuhkan
– Ember ukuran 80 liter / Bak bekas
– Benih ikan lele
– Bibit Kangkung
– Gelas plastik,
– Arang / sabut kelapa
– Kawat
– Tang
– Solder

Cara membuat Busakanber
Membuat Busakanber sangatlah mudah :
1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung sebanyak 10-15 buah, lubangi dengan solder bawah gelas
2. Potong kangkung dan masukkan ke dalam gelas kemudian isikan dengan arang / batok kelapa sebanyak 50-80 % ukuran gelas
3. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember
4. Isi ember dengan air sebanyak 60 liter diamkan selama dua hari
5. Isi ember dengan bibit ikan lele ukuran 5-12 cm sebanyak 60-100 ekor diamkan selama 1-2 hari
6. Setelah itu rangkai gelas kangkung dalam ember

Pemeliharaan Budikdamper
Untuk pemeliharaan, letakkan ember di tempat terkena matahari maksimal. Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap.(5-7cm pakan pf800,10cm pf1000, >12cm 781-2,781-1, 781)

Tanaman kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3. Jangan lupa perhatikan bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati. Penampakan air akan berubah menjadi warna hijau.

Perlu selalu diperhatikan dan amati nafsu makan ikan setiap hari.

Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), ikan menggantung (kepala di atas, ekor ke bawah) segera ganti air atau lakukan sipon (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang).

Ganti air biasanya 10-14 hari sekali. Untuk penyedotan 5-8 liter, bisa lebih atau keseluruhan bila perlu, ganti dengan air bersih. Jika kangkung membesar maka dibutuhkan air lebih banyak, tambahkan air setinggi leher ember.

Waktu Panen Kangkung dan Ikan
Waktu panen tanaman kangkung pertama adalah 14-21 hari sejak tanam. Saat panen sisakan kembali bagian bawah atau tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali.

Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali. Panen kangkung bisa bertahan 4 bulan.

Untuk waktu panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, bila benih bagus dan pakan baik. Perlu diketahui tingkat bertahan hidup (survival) ikan lele 40-100%.

Cara memanen ikan lele dilakukan dengan diserok atau dikuras airnya. Ikan lele bisa berkurang karena loncat terutama saat hujan atau dimakan oleh kucing.

Senin, 09 Agustus 2021

LIGHT TRAP INSECT (Lampu Perangkap Hama - Ramah Lingkungan)

 Indonesia merupakan negara agraris artinya sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Sektor pertanian apabila ditangani dengan serius akan mampu memberikan sumbangan yang besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara penanganannya adalah dengan mengoptimalkan hasil pertanian agar mampu menghasilkan panen yang maksimal sehingga bisa berswasembada terutama pangan. Agar mampu panen yang maksimal, maka penanganan serangan hama dan penyakit harus dikendalikan sebaik mungkin. Salah satunya adalah serangan hama serangga pada tanaman yang tidak dapat dihindarkan. Namun bukan berarti tidak dapat dicegah sejak dini, salah satunya adalah dengan menggunakan Light Trap atau Lampu Perangkap yang sudah diterapkan  di Wilayah BPP Kecamatan Duduk Sampeyan Kab. Gresik.




Lampu perangkap merupakan suatu unit alat untuk menangkap atau menarik hama serangga yang tertarik cahaya pada waktu malam hari. Alat ini berfungsi untuk mengetahui keberadaan atau jumlah populasi serangga di lahan pertanian. Ada pun hama yang bisa di kendalikan adalah:
Kupu2 / ngenggat penggerek batang, WBC, Trips, Orong orong / anjing tanah, Kis kisan, Kepinding tanah, dll.

Komponen utama dari lampu perangkap hama serangga atau yang dikenal juga dengan light trap Insect  ini adalah lampu, panel surya  dan Lampu dengan daya minimal 1,5 watt, berfungsi untuk menarik serangga pada waktu malam hari. Bak penampung merupakan tempat masuknya serangga untuk menampung serangga yang tertangkap. Kemudian, tiang penyangga tingginya disesuaikan dengan tinggi tanaman.

Cara kerja perangkap ini, lampu diletakkan di dalam lahan sawah di pinggir pematang atau di tengah sawah. Satu unit lampu perangkap sebagai monitoring dan pengendali dapat digunakan untuk luasan 0,1 ha. Adapun kebutuhan lampu perangkap per hektar, Untuk Tanaman pangan (padi, kedele dan jagung) 12 unit, Tanaman Hortikultura ( bawang merah, cabe, kubis, dll) 30 unit dan Tanaman perkebunan ( salak, kopi, kakao, jeruk, dll)  15 unit ( berpindah -pindah).

Lampu ini bekerja pada saat malam hari, menyala secara otomatis hingga matahari terbit. Matahari terbit panel ganti bekerja mengisi battery hingga matahari terbenam..
Dengan adanya Ligt Trap menyala serangga tersebut akan tertarik pada cahaya tersebut, sehingga serangga mendekat pada lampu dan jatuh di bak perangkap yang sdh di campur deterjen
yang akhirnya hama serangga akan mati. Light Trap akan bekerja setiap hari, populasi hama akan terus berkurang sehingga hama belum sempat berkembang menjadikan tanaman bisa terkendali pada serangan hama. hasil tangkapan diambil setiap pagi kemudian diamati jenis serta jumlah serangga yang tertangkap. Selain praktis, desain seperti ini juga lebih aman karena menggunakan arus (listrik) yang bersumber dari tenaga matahari. Pemanfaatan bisa untuk bawang merah, padi, kedelai, sayur mayur, hingga tanaman perkebunan

Selain untuk monitoring, lampu perangkap tersebut juga sebagai pengendali. Mendeteksi dini wereng coklat imigran dan Ngengat penggerek batang padi sehingga dapat mengetahui datangnya hama imigran dan puncak tangkapan populasi suatu hama.

Rekomendasi waktu semai atau tanam adalah 15 hari setelah puncak hasil tangkapan. Untuk pengendalian penggerek batang padi, 4 hari setelah adanya penerbangan (hasil tangkapan) dilakukan penyemprotan insektisida. Pada saat kondisi lahan sedang bero atau saat pengolahan tanah, lampu perangkap digunakan terus untuk memantau perkembangan populasi serangga hama terutama wereng coklat dan penggerek batang.

Keunggulan pengunaan Light Trap Insect ini adalah Mengendalikan hama pada sumber masalahnya, tidak membuat hama kebal, mengendalikan hama secara efektif, selektif dan berkelanjutan, tanpa arus listrik, bisa dipindah – pindah sehingga berdampak pada Kawasan Pertanian sehat, Petani sehat dan yang mengkonsumsi juga sehat.

Untuk perhitungan efisiensi pada tanaman padi, biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan Light Trap Insect setiap 1 hektar adalah Rp. 970.000 per-musim, sedangkan menggunakan pestisida adalah Rp. 3-5 juta per musim.

Sangat efisien dan hemat bukan ?

 

SALAM TANI

Jumat, 25 Juni 2021

HAND SPRAYER MODIFIKASI DARI KEC. BUNGAH

             Hand sprayer menjadi salah satu kebutuhan penting bagi petani dalam melaksanakan kegiatan usaha taninya. Salah satunya adalah untuk penyemprotan dalam pengendalian Hama dan Penyakit pada tanaman yang dibudidayakan.

Penggunaan Hand Sprayer manual akan meningkatkan biaya operasional dan perawatan yang tinggi, disamping itu Harga hand Sprayer juga lumayan mahal.




Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, membuat inovasi hand sprayer yang murah dengan cara memodifikasi hand sprayer dari Jirigen dan memanfaatkan energy dari AKI sepeda motor. Aki sepeda motor ini dapat dengan mudah didapat dari melepas Aki sepeda motor waktu ke sawah dan memasang kembali setelah digunakan untuk hand Sprayer. Hal ini sudah dilaksanakan oleh kelompok tani dari desa RACI WETAN dan mendapat dukungan dari Bapak Kepala Desa.

Berikut cara membuat Hand Sprayer modifikasi dan dipandu oleh Penyuluh Pertanian Kec. Bungah, Bapak HASAN KUSEN. Selamat menyaksikan.

Semoga Hand Sprayer modifikasi ini dapat menjawab kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh petani, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi petani yaitu lebih hemat biaya perawatan, lebih efisien waktu dalam penyemprotan tanaman, dan lebih ringan dalam penggunaan alatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi kerja dan penghasilan petani. 

Demikian sobat tani, Inovasi Hand Sprayer Modifikasi dari Kec. Bungah Kabupaten Gresik.

 SALAM TANI

Senin, 31 Mei 2021

SABUN HERBAL DARI JERUK NIPIS DI UJUNG PANGKAH

          Jeruk Nipis  merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-jerukan, tersebar di Asia Dan Amerika Tengah dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3 - 6 meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, Buah bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak Minyak Atsiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Di Indonesia dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Tumbuh baik di tanah alkali, di tempat -tempat yang terkena sinar matahari langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi atau cangkok. Buah digunakan untuk membuat minuman, obat batuk, penyedap masakan, juga sering dipakai untuk menghilangkan karatan dan mencuci rambut serta Bikin Sabun Herbal.



Potensi Tanaman Jeruk di Kecamatan Ujung pangkah adalah seluas 500 hektar, tersebar di 13 Desa. Yakni di desa Bolo  80 ha, Kebonagung 250 ha, Pangkah Wetan 40 ha, Pangkah Kulon  25 ha,  Ngemboh 20 ha, Ketapanglor 20 ha, Karangrejo  20  ha, Glatik 21 ha, Gosari 20 ha dan Banyuurip 4 ha.

            PRODUKSI JERUK NIPIS PER HARI SE KECAMATAN UJUNGPANGKAH MENCAPAI  10 – 20 TON. SEDANGKAN HARGA JERUK NIPIS SANGAT FLUKTUATIF TERGANTUNG PASAR.

SAAT PANEN RAYA BISA ANJLOK SAMPAI TITIK TERENDAH Rp.500,- PER KG, SEDANGKAN PADA SAAT HARGA MAHAL BISA MENCAPAI Rp.15.000,- PER KG.

PADA SAAT MURAH, TERUTAMA SAAT PANEN RAYA PERLU SOLUSI AGAR NILAI JERUK NIPIS INI BISA TINGGI, YAITU DENGAN CARA DIMANFAATKAN UNTUK PEMBUATAN OLAHAN SEPERTI SABUN ORGANIK JERUK NIPIS DAN MINUMAN KEMASAN JERUK.

Pembuatan sabun organik cair maupun sabun organik padat adalah dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak / minyak oleh adanya basa kuat ( NaOH atau KOH ) atau dikenal dengan larutan alkali (lye) sehingga menghasilkan sabun berupa garam natrium dari asam lemak / minyak. Sabun herbal ini sangat baik untuk kulit kita.

Sedangkan pembuatan Minuman jeruk nipis sangat menguntungkan sekali dari segi pendapatan untuk petani. Dua buah Jeruk nipis mengandung 250 ml, Mengandung vitamin C  menjaga kesehatan kulit, meningkatkan daya tahan tubuh, anti oksidan untuk kanker dan tumor,

Plafonoid merangsang enzim pencernaan, Menurunkan berat badan, hilangkan lemak tubuh dan mengontrol kadar gula darah.

            Demikian sobat tani, sabun herbal dari jeruk nipis yang melimpah di Kecamatan Ujung pangkah Kabupaten Gresik.

Jumat, 02 April 2021

LAUNCHING SENTRA TANAMAN HIAS DI GRESIK

             Bertempat di Lapangan Dusun Miru Desa Banyuurip Kec. Kedamean Kabupaten Gresik dipusatkan sebagai launching sentra tanaman hias tropis yang dihadiri oleh Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, SE, Wakil Bupati Gresik Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd., Dandim 0817/Gresik Letkol Inf. Taufik Ismail, S.Sos M.I.Pol., Kadis Pertanian Kab. Gresik Ir. Eko Anindito Putro, M.M.A. serta instansi terkait lainnya.

Sebanyak 1.439 Pelaku Usaha Tanaman Hias dan show room tanaman hias tersebar di enam desa dan tiga kecamatan yakni Kec. Kedamean, Driyorejo dan Wringinanom. Kawasan tanaman hias membentang sepanjang 17 kilometer dan menempati lahan seluas 52 Ha. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan pontensi sentra tanaman hias tropis ini sungguh luar biasa. Selama ini, kawasan ini masih dikelola pemerintah desa (Pemdes). Peran pemerintah masih belum signifikan. Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani mengusulkan petani di kawasan sentral tanaman hias tropis ini akan difasilitasi masuk BPJS ketenaga kerjaan.



6 (Enam) Desa yang termasuk kawasan tanaman hias adalah Desa Karangandong Kec. Driyorejo, Desa Banyuurip dan Desa Manunggal Kec. Kedamean, Desa Pedagangan, Desa Sooko dan Kesamben Kulon Kec. Wringinanom Kabupaten Gresik. Kepala Dinas Pertanian, Kab. Gresik Ir. Eko Anindito Putro, MMA mengatakan bahwa dengan adanya Launching Sentra Tanaman Hias ini bisa menjadikan daya saing yang lebih baik dan Mewujudkan Sentra Tanaman Hias untuk peningkatan perekonomian petani di sektor Tanam Hias di kawasan tiga Kecamatan di Gresik Selatan ini. Kegiatan ini juga dilaksanakan launching kartu tani untuk mendapatkan kemudahan dalam pembelian pupuk bersubsidi oleh petani, penyerahan KUR tani dan penyerahan tropi penghargaan Shoowroom Tanaman Hias terbaik.

Bupati Gresik berharap bisa diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.439 Petani Tanaman Hias di kawasan ini, jika ada lahan tanah kosong dapat untuk dijadikan tempat pariwisata missal JATIM PARK 5, dan dengan adanya Tol KLBM (Krian-Legundi-Bunder-Manyar) ini bisa menjadikan sarana transportasi yang mudah untuk mendukung adanya kegiatan Tanaman Hias, dan berharap ada pihak ke- 3 yang mau membuka obyek baru disektor pariwisata.

            Dalam kegiatan ini juga dilaksanaan Demo Launching Kartu Tani dengan EDC oleh BNI 46, Petrokimia Gresik, Kios Pupuk dan Petani Penerima Kartu tani, Penandatanganan Prasasti Launching Tanaman Hias, serta Penyerahan tropi penghargaan dan uang pembinaan kepada pemenang lomba Showroom Tanaman Hias. Juara 1 diraih Desa Karangandong, Juara 2 Desa Kesamben Kulon, Juara 3 Desa Menunggal, Juara Harapan 1 Desa Sooko, Juara Harapan 2 Desa Banyuurip dan Juara Harapan 3 Desa Pedagangan.

Bambang Pujaratna, SP – Driyorejo

Selasa, 23 Maret 2021

Panen Padi di Lahan Tadah Hujan Poktan Mojosarirejo

Desa Mojosarirejo adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik yang lahannya adalah lahan tadah hujan. Ada tiga poktan yang berada di kawasan Desa Mojosarirejo ini, yaitu poktan Mojosarirejo, poktan Ngembes dan Poktan Tambaksari serta satu Gapoktan yaitu Gapoktan Mojosarirejo.

            Nama Gapoktan dan Poktan tersebut sesuai SK. Bupati Gresik Nomor : 520/234/HK/437.12/2011 Tahun 2011, disamakan dengan nama desa dan nama Dusun agar memudahkan dalam data, sehingga tidak terjadi banyak kesamaan nama Poktan yang membingungkan.

Lahan di Poktan Mojosarirejo, meski tadah hujan yang biasanya hanya mengandalkan pengairan dari air hujan dan hanya sekali bertanam padi dalam setahun, namun di lahan poktan Mojosarirejo bisa ditanam sampai 3 (tiga) kali tanam padi. Mengapa bisa demikian ?  hal ini disebabkan adanya banyak dibangun perumahan – perumahan. Kok bisa ?

Meski dengan perumahan – perumahan lahan untuk tanaman pangan di Mojosarirejo berkurang, namun ternyata ada keuntungannya juga. Sebabnya adalah saluran pembuangan air dari perumahan itu mengarah ke lahan – lahan petani yang arealnya lebih rendah, sehingga air selalu ada untuk mengairi tanaman pangan yang dibudidayakan petani.

            Salah seorang pengurus Gapoktan Mojosarirejo, adalah bapak Suhari. Di lahannya yang seluas sekitar 1 Ha, pada awal bulan Maret ini sudah dilakukan panen padi varietas Ciherang. Setelah dilakukan pengubinan oleh teman – teman dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Driyorejo, diperoleh perkiraan hasil panen satu hektar adalah 6,8 ton/ha. Hasil panen ini termasuk bagus karena di musim hujan yang kondisi cuaca begitu tidak menentu dan banyak sekali hama/penyakit yang setiap saat bisa menggagalkan panen seperti di daerah lain, pak suhari masih bisa panen padi dengan hasil yang bisa dibilang bagus.

            Upaya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Driyorejo  untuk mendorong peningkatan produktivitas padi di sawah tadah hujan seperti di Mojosarirejo ini dilakukan dengan selalu melakukan penyuluhan – penyuluhan, baik secara kelompok maupun personal by personal dengan cara mendatangi petani langsung di lahan sawah dan memberikan arahan – arahan secara langsung baik mengenai komoditas tanaman maupun pengendalian hama dan penyakit tanaman. Langkah-langkah inovatif harus dilakukan agar petani mau  memanfaatkan lahan-lahan yang belum optimal dan menambah kapasitas produksinya.

            Dengan kerjasama yang solid antara Penyuluh Pertanian, POPT dan Kelompok Tani beserta anggotanya, maka diharapkan akan diperoleh hasil panen padi yang optimal, sehingga tujuan Negara yang berswasembada beras dapat tercapai dan menghentikan impor beras.

 

Bambang Pujaratna, SP – Driyorejo

Minggu, 28 Februari 2021

BERTANAM KACANG PANJANG DI PEKARANGAN

Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayuran kacang-kacangan. Di samping itu, kacang panjang bisa diolah menjadi panganan yang lezat.

Nah, ternyata tanaman ini bisa hidup di mana saja selama kebutuhan air dan tanahnya terpenuhi lho, Itu artinya kita bisa menanamnya di pekarangan rumah. Cara menanamnya pun tidak terlalu sulit.

1. Pengolahan lahan tanam

Berikut ini langkah-langkah mengolah lahan tanam untuk tanaman kacang panjang,

a. Buat lahan dengan cara mencangkul tanah sedalam 25 cm, tujuan dicangkul agar tanah gembur.
b. Buatlah lubang pada lahan yang sudah dicangkul dengan kedalaman sekitar 10 cm. Pelubangan tersebut bertujuan untuk tempat peletakan pupuk dan juga tempat bertanam nantinya.
c. Masukkan pupuk kandang minimal dua kepal tangan orang dewasa ke dalam lubang.
d. Kemudian bisa ditambahkan pupuk KCL yang berwarna hitam dan putih di atas pupuk kandang tersebut. Campur terlebih dulu pupuk hitam dan pupuk putih hingga merata, lalu sebar diatas pupuk kandang. Jangan terlalu banyak, cukup 1 sendok makan, jika terlalu banyak justru akan meracuni tanaman itu sendiri.
e. Sebelum penanaman bibit, tutup biji kacang panjang dengan menggunakan tanah terlebih dahulu di atas pupuk yang sudah dimasukkan ke dalam lubang. Penutupan pada tanah dilakukan dengan ketebalan sekitar 3 cm dan jangan terlalu tebal.
f. Lalu lubangi tanah dengan kedalaman sekitar 2 cm, cukup menggunakan jari saja. Lubang digunakan untuk tempat peletakan bibit biji kacang panjang yang akan ditanam.

2. Penanaman

Berikut ini langkah-langkah penanaman kacang panjang di pekarangan rumah yang bisa Bunda lakukan:

a. Masukkan bibit biji kacang panjang ke dalam lubang. Dalam satu lubang cukup diisi 3 atau 4 biji bibit. Jangan terlalu banyak ya, karena bisa mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sempurna, karena tanaman berebut sari-sari yang akan diserap dari dalam tanah.
b. Tutup lubang tanaman yang sudah terisi bibit dengan ketebalan sekitar 1 cm hingga 2 cm.
c. Tunggu sekitar 1 minggu, sampai biji mulai tumbuh.
d. Jika lebih dari 1 minggu bibit belum tumbuh, maka bisa jadi cara menanam kacang panjang salah atau gagal. Atau memang biji tidak bisa tumbuh. Kalau begitu langkah yang bisa dilakukan adalah penyusulan dengan menanam bibit biji kacang panjang kembali ke dalam lubang yang sama.

3. Perawatan

Cara merawat kacang panjang di pekarangan rumah tidak terlalu sulit kok. Kita bisa selalu memantau pertumbuhan tanaman setiap hari agar terawat. Perawatannya meliputi berapa hal berikut ini:

a. Di usia sekitar 20 hari, lakukan penyiraman agar tidak ada hama yang menyerang tanaman dan agar kadar air di dalam tanah selalu terpenuhi.
b. Beri penyangga atau lanjaran yang ditancapkan di sekitar tanaman kacang panjang. Tujuannya agar bisa digunakan sebagai media rambat tanaman kacang panjang.


4. Masa panen

Di usia sekitar 35 hari biasanya tanaman kacang panjang mulai tumbuh bunga dan bunga tersebut akan berubah menjadi kacang panjang yang nantinya siap dipanen. Sementara itu, kacang panjang sudah mulai bisa dipanen pada usia sekitar 50 hari.

Jumat, 29 Januari 2021

BUDIDAYA KACANG PANJANG

Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.), Sebenarnya berasal dari India dan Afrika. Kemudian menyebar penanamanya ke daerah-daerah Asia Tropika hingga ke Indonesia. Tanaman kacang panjang mempunyai sebutan lain seperti kacang lanjaran (Jawa), kacang turus (Pasundan), taukok (Cina), sitao (Philipina), kacang belut (Malaysia), paythenki, yardlong bean dan asparagus bean. Tanaman ini mudah tumbuh dengan baik di berbagai jenis lahan, baik lahan sawah, tegalan bahkan pekarangan rumah. Kacang panjang merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu, bersifat memanjat dengan membelit. Daunnya bersusun tiga-tiga helai, sedangkan bunga kacang panjang seperti kupu-kupu berwarna biru muda, polongnya berwarna hijau berbentuk gilig dengan panjang sekitar 10 -80 cm. Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayuran polong dan sebagai penyubur tanah. Tanaman sebagai penyubur tanah karena pada akarakarnya terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara. Maka dari itu kacang panjang banyak ditanam oleh petani di pematang sawah baik monokultur maupun sebagai tanaman sela.

PERSYARATAN TUMBUH.

Kacang panjang dapat ditaman setiap saat dan dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-800 m dpl. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhannya adalah latosol (lempung berpasir), regosol dan alluvial dengan pH 5,5 – 6,5. Suhu udara yang dibutuhkan adalah 18-32º C dengan suhu optimal 25 ºC. Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari dan curah hujan berkisar antara 600-2.000 mm/tahun. Waktu tanam yang baik adalah awal atau akhir musim hujan. 



A. Persiapan Benih 

Salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha tani kacang panjang adalah mutu benih. Benih bersertifikat dapat diperoleh di toko pertanian, selain itu benih dapat diperoleh dari polong kacang panjang yang sudah masak pohon dengan ciri-ciri polongnya kering dipohon serta berasal dari tanaman yang sehat dan berproduksi banyak. Karakterisktik benih yang bermutu tinggi adalah sebagai berikut : 1. Daya tumbuh tinggi, lebih dari 80 %. 2. Tidak tercampur dengan varietas lain atau dapat dikatakan tingkat kemurniannya tinggi, yakni antara 98 %-100 %. 3. Memilik kecepatan tumbuh (vigor) yang baik. 4. Biji berwarna mengkilat, tidak keriput, bernas dan bebas dari gigitan serangga. 5. Tidak tercampur dengan kotoran, gulma atau biji tanaman lain

Benih yang akan ditanam harus diseleksi dahulu dengan cara merendam benih daam air. Benih yang tenggelam adalah benih yan baik untuk ditanam, sedangkan benih yang mengambang tidak baik untuk ditanam. 

B. Pengolahan Tanah 

Lahan yang akan ditanami kacang panjang sebaiknya diolah dengan tahapan : 1. Cangkul lahan penanaman hingga gembur dengan kedalaman 20-30 cm. 2. Buat bedengan dengan ukuran lebar 1 meter, tinggi 20-30 cm dan panjang sesuai dengan lahan yang tersedia. 3. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. 4. Untuk tanah yang mempunyai pH kurang dari 5,5 diperlukan tambahan dolomite sekitar 1-1,5 ton/ha. Dibiarkan 2-3 minggu sebelum tanam. 5. Sebaiknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang 10-15 ton/ha satu minggu sebelum tanam.

C. Penanaman 

Kacang panjang sebaiknya ditanam pada awal atau akhir musim hujan pada musim kemarau dapat dilakukan penanaman dengan syarat kebutuhan airnya tercukupi. Sebelum ditanam benih sebaiknya direndam dulu dalam air ± 2-4 jam. Lubang tanam dibuat menggunakan tugal sedalam 4-5 cm dengan jarak antar lubang tanam 25-30 cm dan jarak antar barisan 60-75 cm. Setiap lubang tanam diisi dua butir benih, kemudian ditutup dengan tanah tipis tanpa dipadatkan. Benih biasanya berkecambah setelah 5 hari. 




D. Pemeliharaan 

1. Penyulaman Untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati, dilakukan penyulaman. Kegiatan penyulaman selambat-lambatnya dilakukan 1 minggu setelah penanaman. 2. Penyiraman Meskipun tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik dilahan kering, tetapi kebutuhan airnya tetap harus dipenuhi agar pertumbuhannya tidak terhambat. Setelah benih ditanam, maka sore harinya dilakukan penyiraman. Selanjutnya penyiraman rutin dilakukan tiap pagi atau sore hari. Penyiraman bisa dilakukan dengan mengunakan gembor atau mengalirkan air melalui saluran disekitar bedengan. Penyiraman dilakukan secukupnya saja, sampai tanah cukup lembab. 3. Pemasangan Ajir Setelah tanaman mulai tumbuh dan tinggi mencapai 25 cm, dapat dipasang ajir di sebelah tanaman. Ajir/lanjaran dibuat dari belahan bambu atau menggunakan kayu dengan panjang sekitar 2 meter. Pemasangan ajir dimaksudkan sebagi tempat merambatnya tanaman. Pemasangan ajir dilakukan 10 hari setelah tanam yaitu diantara dua lubang tanam. Setiap lima lanjaran dipasangi silang lanjaran. Kemudian diberi tali untuk merambatkan tanaman. Pemasangan tali yang mengikat tanaman dengan lanjaran dilakukan dua kali, yaitu pada saat tinggi tanaman 70 cm dan 150 cm. 4. Penyiangan Pengendalian gulma dilakukan dengan melakukan penyiangan. Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan mencabuti rumput yang tumbuh. Bersamaan dengan penyiangan bisa juga dilakukan pendangiran yang berfungsi untuk menggemburkan tanah. Selain sacara manul penyiangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan herbisida, dengan dosis 1-2 ml per liter air. 5. Pemangkasan Apabila daun terlalu subur atau banyak cabang yang kurang produktif harus dilakukan pemangkasan. Dengan tujuan agar pertumbuhan generative dapat berjalan dengan baik. Pemangkasan dilakuan pada saat tanaman belum berbunga atau sekitar umur 3-4 minggu dengan memotong pucuk sekitar 2-3 ruas menggunakan pisau tajam atau gunting setek. 6. Pemupukan Selain pupuk dasar, tanaman membutuhkan pupuk anorganik untuk pertumbuhannya. Pemberian pupuk anorganik dilakukan dua kali yaitu pada saat umur satu minggu dan tiga minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang diberikan adalah urea 100 kg/ha, TSP 200 kg/ha, KCl 100 kg/ha. Dosis pupuk dibagi dua kali pemberian. Pupuk diberikan dalam larikan yang berada diantara dua sisi barisan tanaman kemudian ditutup kembali dengan tanah. Selain itu dapat pula diberikan pupuk daun. Dilakukan pada saat menjelang berbunga sekitar 4 minggu setelah tanam. 7. Penanggulangan hama dan penyakit Beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut : a. Ulat grayak (Prodenis sp). Ulat ini menyerang daun tanaman sehingga menjadi berlubang-lubang. Pada serangan yang parah menyebabkan daun hanya tersisa tulangnya saja. b. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon). Gejalanya terdapat bintikbintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Tanaman tua yang terserang lalat kacang akan menjadi layu dan pertumbuhannya terhambat. Sementara tanaman yang baru tumbuh dapat mati. c. Ulat penggerek polong (Maruca testulalis). Ulat ini menyerang polong tanaman sehingga polong berlubang. Kadang-kadang ditemukan ulat bersarang di dalam polong tanaman. d. Kutu daun (Aphis cracivora Koch), Gejalanya pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. e. Penyakit bercak daun (Cercospora sp). Penyakit ini menyerang daun dengan gejala berupa bercak-bercak kuning bulat pada daun. Pada serangan yang parah akan mengakibatkan daun rontok. f. Penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum). Gejalanya adalah bagian tulang daun pada mulanya menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun dan akhirnya daun menjadi layu. Warna kuning ini juga dapat menjalar ke helai daun. Pengendalain dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serempak, sanitasi lingkungan, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunan mulsa jerami, penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator maupun entomopatogen dan pengendalian kimiawi dengan menggunakan insectisida untuk hama dan fungisida untuk penyakit. 

E. Panen dan pasca panen 

Kacang panjang dapat mulai dipanen setelah umur 50-60 hari tergantung pada varietas, musim dan tinggi rendahnya daerah penanaman. Ciri kacang panjang yang sudah siap panen yaitu polongnya tersisi penuh, polong mudah dipatahkan, warna polong hijau merata sampai hijau keputihan. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik, yaitu dengan memutar bagian pangkal polong hinga polong terlepas seluruhnya. Panen polong muda jangan sampai terlambat karena akan menyebabkan polong berserat dan liat. Pemanenan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan selang waktu 3 hari, panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pemanenan dihentikan setelah tanaman berumur sekitar 3-4 bulan. Produksi kacang panjang bisa mencapai 15-30 ton/ha.