Indonesia merupakan negara agraris artinya sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Sektor pertanian apabila ditangani dengan serius akan mampu memberikan sumbangan yang besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara penanganannya adalah dengan mengoptimalkan hasil pertanian agar mampu menghasilkan panen yang maksimal sehingga bisa berswasembada terutama pangan. Agar mampu panen yang maksimal, maka penanganan serangan hama dan penyakit harus dikendalikan sebaik mungkin. Salah satunya adalah serangan hama serangga pada tanaman yang tidak dapat dihindarkan. Namun bukan berarti tidak dapat dicegah sejak dini, salah satunya adalah dengan menggunakan Light Trap atau Lampu Perangkap yang sudah diterapkan di Wilayah BPP Kecamatan Duduk Sampeyan Kab. Gresik.
Lampu perangkap merupakan suatu unit alat untuk menangkap
atau menarik hama serangga yang tertarik cahaya pada waktu malam hari. Alat ini
berfungsi untuk mengetahui keberadaan atau jumlah populasi serangga di lahan
pertanian. Ada pun hama yang bisa di
kendalikan adalah:
Kupu2 / ngenggat penggerek batang, WBC, Trips, Orong orong / anjing tanah, Kis
kisan, Kepinding tanah, dll.
Komponen utama dari lampu perangkap hama serangga atau
yang dikenal juga dengan light trap Insect ini adalah
lampu, panel surya dan Lampu dengan daya
minimal 1,5 watt, berfungsi untuk menarik serangga pada waktu malam hari. Bak
penampung merupakan tempat masuknya serangga untuk menampung serangga yang
tertangkap. Kemudian, tiang penyangga tingginya disesuaikan dengan tinggi
tanaman.
Cara kerja perangkap ini, lampu diletakkan di dalam lahan sawah
di pinggir pematang atau di tengah
sawah. Satu unit lampu perangkap sebagai monitoring dan pengendali dapat
digunakan untuk luasan 0,1 ha. Adapun kebutuhan lampu perangkap per hektar,
Untuk Tanaman pangan (padi, kedele dan jagung) 12 unit, Tanaman Hortikultura (
bawang merah, cabe, kubis, dll) 30 unit dan Tanaman perkebunan ( salak, kopi,
kakao, jeruk, dll) 15 unit ( berpindah
-pindah).
Lampu ini bekerja pada saat malam hari, menyala secara otomatis
hingga matahari terbit. Matahari terbit panel ganti bekerja mengisi battery
hingga matahari terbenam..
Dengan adanya Ligt Trap menyala serangga tersebut akan tertarik pada cahaya
tersebut, sehingga serangga mendekat pada lampu dan jatuh di bak perangkap yang
sdh di campur deterjen yang akhirnya hama serangga
akan mati. Light Trap akan bekerja setiap
hari, populasi hama akan terus berkurang sehingga hama belum sempat berkembang
menjadikan tanaman bisa terkendali pada serangan hama. hasil tangkapan diambil setiap pagi kemudian diamati
jenis serta jumlah serangga yang tertangkap. Selain
praktis, desain seperti ini juga lebih aman karena menggunakan arus (listrik)
yang bersumber dari tenaga matahari. Pemanfaatan bisa untuk bawang merah, padi,
kedelai, sayur mayur, hingga tanaman perkebunan
Selain untuk monitoring, lampu perangkap tersebut juga
sebagai pengendali. Mendeteksi dini wereng coklat imigran dan Ngengat penggerek
batang padi sehingga dapat mengetahui datangnya hama imigran dan puncak
tangkapan populasi suatu hama.
Rekomendasi waktu semai atau tanam adalah 15 hari setelah
puncak hasil tangkapan. Untuk pengendalian penggerek batang padi, 4 hari
setelah adanya penerbangan (hasil tangkapan) dilakukan penyemprotan
insektisida. Pada saat kondisi lahan sedang bero atau saat pengolahan tanah,
lampu perangkap digunakan terus untuk memantau perkembangan populasi serangga
hama terutama wereng coklat dan penggerek batang.
Keunggulan pengunaan Light
Trap Insect ini adalah Mengendalikan hama pada sumber masalahnya, tidak membuat
hama kebal, mengendalikan hama secara efektif, selektif dan berkelanjutan, tanpa
arus listrik, bisa dipindah – pindah sehingga berdampak pada Kawasan Pertanian
sehat, Petani sehat dan yang mengkonsumsi juga sehat.
Untuk perhitungan efisiensi pada tanaman padi, biaya yang
dikeluarkan dengan menggunakan Light Trap Insect setiap 1 hektar adalah Rp.
970.000 per-musim, sedangkan menggunakan pestisida adalah Rp. 3-5 juta per musim.
Sangat efisien dan hemat bukan ?
SALAM TANI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar