Minggu, 26 Mei 2013

BUDIDAYA KANGKUNG

I. PENDAHULUAN.
Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari India yangkemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan, Australia dan bagian negara Afrika. Sentra Penanaman Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Papua, Aceh Besar dsb. Tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual kepasar.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,kebun/ladang yang agak rimbun.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Ditempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dankemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. Suhu udara dipengaruhioleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.

2.2. Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik.

2.3.Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuhdan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun didataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.

III. PEDOMAN TEKNISBUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Bibit Kangkung Darat
Dalam pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat). Karena kalau kangkung darat ditanam di lahan untuk kangkung air produksinya kurang baik, warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk. Bibit kangkung sebaiknya berasaldari kangkung muda, berukuran 20 -30 cm. Pemilihan bibit harus memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah. Sedangkan biji untuk bibit harus diambil dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta berkualitas baik.

3.1.2. Penyiapan Benih
Benih kangkung yang akan ditanam adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan jarak tanam 1,5 x 15cm.
Untuk benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
Benih yang diperlukan untuk seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang diisi 2-3 butirbiji.

3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Biji dengan ukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira5 cm antara masing-masing biji. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam musim hujan.

3.1.4. Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
Agar diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.

3.2. Pengolahan MediaTanam
3.2.1. Persiapan
Kangkung air membutuhkan tempat-tempat yang ada genangan air. Bertanam kangkung memerlukan tanah yang diberi pupuk kompos, kemudian dibuatkan petak-petak/bedengan seperti tanaman sayuran lain. Tentang panjang bedengan, tergantung kondisi lahan. Kemudian siapkan tugal dan tancapkan di atas bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.

3.2.2. Pembukaan Lahan
Tiga minggu sebelum melakukan penanaman kangkung, sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Kemudian tanah dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 ton perhektar, diberi air dengan ketinggian 5 cm, dibiarkan tergenang air dan diberiurea 1 kuintal per hektar 3.2.3. Pembentukan Bedengan Pembentukan bedenganuntuk tanaman kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan.Ukuran tersebut dapat disesuaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia.Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebihserta untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Ada pula yang membuat bedengan dengan ukuran panjang kali lebar: 2×1 m dengan kedalaman drainase 30×30 cm.

3.2.4. Pemupukan
Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk urea, seminggu setelah tanam, kemudian 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea dicampur dengan air kemudian disiram pada pangkal tanaman denganember penyiram. Pada waktu melakukan pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4 sampai 5 hari. Kemudian diairi kembali. Pupuk yang diperlukan adalah sebagai berikut: 10-20 ton/ha rabuk organik dan 100-250 kg/ha urea,diberikan selama 2 minggu pertama, dengan cara disiramkan.

3.2.5. Lain-lain
Agar tanaman kangkung dapat berproduksi secara memuaskan, perlu dilakukan pergiliran tanaman dengan tanaman kacang tanah, kacang hijau, kacang buncis, kecipir atau ketimun.

3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan PolaTanam
Penentuan pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. Apabila bedengan dibuat dengan ukuran 2×1 m, maka bila jarak tanamnya ditentukan 20×20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 50 lubang atau 50 rumpun kangkung.

3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanamdapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20×20 cm, sedalam ± 5 cm. Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya (tergantung ukuran bedengan).

3.3.3. Cara Penanaman
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benihcepat berkecambah.

3.4. PemeliharaanTanaman
3.4.1. Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penjarangan.Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (digantidengan bibit yang baru yang telah disiapkan).

3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukanbila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2minggu.

3.4.3. Pembubunan
Pembumbunan dilakukanuntuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudahakar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanamanberumur 2 minggu.

3.4.4. Perempalan
Bagi tanaman kangkungsebagai penghasil daun dan batang, perempalan tidak dibutuhkan, sebabperempalan adalah penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidakberguna, yang akan menghambat pertumbuhan tanaman.

3.4.5. Pemupukan
Pemupukan dilakukandengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya sekali dengan caradilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman kangkung. Perlu diperhatikanagar pada waktu menebar pupuk jangan sampai ada butir pupuk yang tersangkutatau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapulidi setiap selesai menabur pupuk.

3.4.6. Pengairan danPenyiraman
Selama tidak adahujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk mencegah tanamankangkung terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi(jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram.Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.

3.4.7. WaktuPenyemprotan Pestisida
Tanaman kangkung daratyang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai daun sebelah bawahsehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk penanggulangannyadisemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per liter air, yang disemprotkan sorehari. Untuk memberantas ulat daun yang sering menyerang tanaman kangkung,digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter airdan disemprotkan pada tanaman. Serangga pemakan daun dikendalikan denganpenyemprotan strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.

3.4.8. PemeliharaanLain
Agar pertumbuhansubur, sebaiknya seminggu setelah atau sebelum panen, tanaman dipupuk ureakembali.

3.5. Panen
3.5.1. Ciri dan Umur
Panen Panen pertamasudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah tumbuh denganpanjang batang kira-kira 20-25 cm. Ada pula yang mulai memangkas sesudahberumur 1,5 bulan dari saat penanaman.

3.5.2. Cara Panen
Cara pemanenankangkung air hampir sama dengan kangkung darat. Cara memanen, pangkas batangnyadengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas permukaan tanah atau meninggalkan 2-3buku tua. Panen dilakukan pada sore hari. Panenan dilakukan dengan caramemotong kangkung yang siap panen dengan ciri batang besar dan berdaun lebar.Dengan menggunakan alat pemotong. Pemungutan hasil kangkung darat dapat puladilakukan dengan cara mencabutnya sampai akar, kemudian dicuci dalam air. Panenkangkung darat dilakukan pada umur 27 hari. Selama panen, lahan penanaman harustetap basah tapi tidak berair (lembab).

3.5.3. Periode Panen
Panen dilakukan 2-3minggu sekali. Setiap kali habis panen, biasanya akan terbentuk cabang-cabangbaru. Setelah 5 kali panen atau 10-11 kali panen maka produksi kangkung akan menurunbaik secara kuantitatif maupun kualitatif. Jika sudah terlihat berbunga,sisakan ± 2 m2 untuk dikembangkan terus menjadi biji yang kira-kira memakanwaktu 40 hari sampai dapat dikeringkan. 3.6.4. Prakiraan Produksi Pertanamankangkung secara komersial menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang beberapapanenan berturut-turut atau sekitar 160 kg/tahun/10 m2.

3.6. Pascapanen
3.6.1. Pengumpulan
Kangkung yang barudipanen dikumpulkan dan kemudian disatukan sebanyak 15-20 batang kangkung dalamsatu ikatan.

3.6.2 Penyimpanan
Dalam penyimpanan(sebelum dipasarkan), agar tidak cepat layu, kangkung yang telah diikatcelupkan dalam air tawar bersih dan tiriskan dengan menggunakan anjang-anjang.

Sumber : http://mukegile08.wordpress.com/2011/06/13/1560/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar