Acara rutin Sambung rasa Bupati dan Wakil Bupati Gresik dengan Gapoktan / Poktan se ex kawedanan Driyorejo dilaksanakan di Balai Desa Tenaru - Kec. Driyorejo pada hari Kamis, Tanggal 11 Desember 2014. Acara yang digagas agar bisa dekat dengan masyarakat tani maupun masyarakat umum ini berlangsung dengan sukses, meski ada sedikit gangguan dengan turunnya hujan deras yang mengguyur di wilayah desa Tenaru.
Rabu, 24 Desember 2014
Jumat, 14 November 2014
MANFAAT JAHE MERAH UNTUK KESEHATAN
jahe Merah yang memiliki nama latin Zingiber officinale Roxb. var Rubra atau Zingiberaceae Officinale Roscoeatau Zingiberaceae Officinale Rose Merupakan tanaman semusim yang mana Tumbuhan ini memiliki Panjang sekitar 40 Samapi 50 Centi Meter, Siapa sangka di balik Bentuknya yang Kecil mungil ini terkandung banyak sekali Manfaat Jahe Merah untuk kesehatan tubuh manusia.
Lalu apa perbedaan Jahe merah ini dengan jahe Biasa ? Dimana Jahe Biasa Rasanya lebih pedas dari Jahe Merah, Rimpangnya lebih Kecil dan juga Warnanya lebih putih di banding jahe Merah yang Kemerah-merahan.
Manfaat apa saja yang bisa di Ramuu dari Tanaman jahe Merah ini :
Jahe Merah |
Lalu apa perbedaan Jahe merah ini dengan jahe Biasa ? Dimana Jahe Biasa Rasanya lebih pedas dari Jahe Merah, Rimpangnya lebih Kecil dan juga Warnanya lebih putih di banding jahe Merah yang Kemerah-merahan.
Manfaat apa saja yang bisa di Ramuu dari Tanaman jahe Merah ini :
- Mampu Mengatasi muntah-muntah (emetic)
- Mampu Mengatasi pegal-pegal
- Mampu Mengatasi radang tenggorokan (bronchitis)
- Mampu Mengatasi sakit demam (fevers)
- Mampu Mengatasi sakit encok,
- Mampu Mengatasi sakit pinggang
- Dapat Membersihkan kotoran dalam tubuh
- Mampu Menambah stamina (tonikum)
- Mampu Mencegah penggumpalan darah
- Mampu Mencegah perut buncit
- Mengatasi pencernanan kurang baik
- Sebagai obat bengek (asma)
- Sebagai obat jerawat
- Sebagai obat pencahar (laxative)
- Sebagai obat untuk melawan gejala penyakit (alophathia)
- Mampu Mengatasi gangguan lambung
- Mampu Mengatasi kurang darah
- Mampu Mengatasi kurang darah (anemia)
- Mampu Mengatasi kurang daya penglihatan
- Mampu Mengatasi masuk angin (expectorant)
- Mampu Mengobati batuk
- Mampu Mengobati sakit kepala
- Mampu Menurunkan berat badan
- Mampu Menurunkan tekanan tinggi
Selasa, 11 November 2014
PERTEMUAN GAPOKTAN DI DESA GADUNG
Pertemuan Gapoktan se Kecamatan Driyorejo dilaksanakan pada hari Kamis, Tgl. 6 Nopember 2014 di Balai Desa Gadung.
Acara rutin yang di gagas oleh Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec. Driyorejo ini berlangsung cukup bagus dengan antusiasme dari Gapoktan maupun Poktan.
Hadir dalam pertemuan ini Bapak Kepala UPT BP3K Kec. Driyorejo, Mantri Tani Kec. Driyorejo, Kepala Desa Gadung dan Penyuluh Pertanian se Kec. Driyorejo.
Acara rutin yang di gagas oleh Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec. Driyorejo ini berlangsung cukup bagus dengan antusiasme dari Gapoktan maupun Poktan.
Hadir dalam pertemuan ini Bapak Kepala UPT BP3K Kec. Driyorejo, Mantri Tani Kec. Driyorejo, Kepala Desa Gadung dan Penyuluh Pertanian se Kec. Driyorejo.
Jumat, 31 Oktober 2014
Penyuluhan Peningkatan Produksi
Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Peningkatan Produksi di Hotel Purnama Selecta Batu Malang bersama-sama dengan Gapoktan se Kabupaten Gresik pada bulan September 2014.
Jumat, 05 September 2014
PERSIAPAN KONTES TERNAK SAPI
Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec. Driyorejo akan mengirimkan wakilnya dalam pelaksanaan Lomba Kontes Ternak Sapi pada tanggal 8-9 September 2014 di Lapangan Desa Metatu Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
Adapun sebelum mengirimkan Sapi - sapi terbaik untuk mengikuti lomba, Tim dari BP3K Kec. Driyorejo melakukan survey dan seleksi terhadap sapi - sapi yang akan diikutkan dalam lomba / kontes ternak sapi.
Akhirnya diperoleh sapi terbaik milik Bapak H. Yunus dari desa Sumput untuk mewakili Kecamatan Driyorejo.
Adapun sebelum mengirimkan Sapi - sapi terbaik untuk mengikuti lomba, Tim dari BP3K Kec. Driyorejo melakukan survey dan seleksi terhadap sapi - sapi yang akan diikutkan dalam lomba / kontes ternak sapi.
Akhirnya diperoleh sapi terbaik milik Bapak H. Yunus dari desa Sumput untuk mewakili Kecamatan Driyorejo.
Sabtu, 26 Juli 2014
DEM JAGUNG DI KESAMBEN WETAN
Dem Jagung di Poktan Pasinan desa Kesamben Wetan - Kecamatan Driyorejo
Dalam rangka Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di luar lokasi
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)
Tahun 2014
Jumat, 06 Juni 2014
Menanam Sayuran Organik di Rumah
Hampir setiap hari kita mengkonsumsi sayuran, beberapa jenis sayuran dapat kita makan tanpa dimasak, misalnya terong, tomat, dan cabai. Tanpa kita sadari berbagai sayuran yang kita konsumsi sebenarnya mengandung racun kimia, racun itu berasal dari pestisida, herbisida, fungisida, bakterisida dan pupuk kimia yang diaplikasikan dalam proses produksi sayuran tersebut.
Agar kesehatan tubuh terjaga sebaiknya kita mengkonsumsi sayuran organik dan tanaman organik, yaitu sayuran yang diproduksi tanpa aplikasi bahan kimia. Sayuran organik dapat kita budidayakan sendiri, jenis sayuran yang dapat dibudidayakan adalah yang sesuai dengan iklim di tempat tinggal kita. Berikut ini adalah cara sederhana membudidayakan sayuran organik untuk konsumsi sendiri.
Cara Bertanam Organik
Gunakan Pupuk Organik.
Pupuk organik dapat dibeli di toko pertanian atau dibuat sendiri. Cara untuk membuat sendiri pupuk organik adalah sebagai berikut :
Pembuatan Bakteri 1
Bahan :
- Berbagai jenis buah-buahan yang sudah masak 5 kg.
- Tetes tebu, atau gula pasir ¼ kg
Cara pembuatan :
- Bahan ditumbuk atau diparut sampai menjadi bubur.
- Ambil sari buahnya dengan cara disaring atau di peras.
- Larutkan tetes tebu atau gula pasir.
- Campur air perasan sari buah-buahan dengan larutan gula.
- Simpan dalam wadah ditempat yang tidak terkana sinar matahari selama 2 minggu.
- Bakteri 1 siap digunakan untuk membuat kompos.
Pembuatan Bakteri 2
Bahan
- Air cucian beras 1 liter.
- Bakteri 1 sebanyak 10 sendok makan.
- Alkohol 40% atau air tape sebanyak 10 sendok makan.
- Cuka 10 sendok makan.
- Gula pasir 1 ons.
Cara pembuatan :
- Campur semua bahan menjadi satu.
- Simpan di dalam botol tertutup selama 2 minggu dan tidak terkena sinar matahari.
- Bakteri 2 siap digunakan.
Kegunaan :
- Sebagai pupuk cair dan dapat mengendalikan hama tanaman.
- Bahan pembuat kompos.
- Pembiakan Bakteri
Bahan :
- Bakteri 1 liter
- Daun (1-2 kg) dari tumbuhan yang tidak bergetah.
- Terasi ½ kg dan campur dengan air secukupnya.
- Gula pasir atau tetes tebu (pilih salah satu) sebanyak 1 kg dan larutkan dalam air.
- Kotoran hewan 30 kg.
- Air secukupnya.
Pembuatan :
- Masukan kotoran hewan dan dedaunan ke dalam drum.
- Masukan larutan gula, terasi dan larutan bakteri .
- Tambahkan air hingga tergenang sambil diaduk-aduk
- Tutup drum.
- Setelah 8-10 hari pembiakan bakteri sudah selesai dan tutup drum dibukak.
- Saring dan masukan ke dalam wadah atau botol, simpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
- Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan 1-2 liter dan tambahkan air, terasi, larutan gula dengan perbandingan yang sama sambil diaduk-aduk dan tutup kembali wadah tersebut.
- Setelah 8-10 hari bakteri sudah berkembang biak dan siap digunakan.
- Lanjutkan pekerjaan tersebut hingga beberapa kali.
Kegunaan:
- Untuk membuat kompos.
- Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot
- Tidak boleh dicampur dengan bahan lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida.
Siapkan Tanaman dalam Pot
Tanaman akan tumbuh subur dalam media tanam yang baik. Media tanam yang baik adalah media tanam yang dapat menyediakan sumber makanan bagi tanaman. Gunakan tanah yang gembur untuk media tanam, tanah yang gembur biasanya berwarna hitam, tidak lengket dan tidak menggumpal. Untuk mempermudah sirkulasi udara dalam media tanam, tanah dapat dicampur dengan arang sekam, akan lebih baik lagi jika tanah juga dicampur dengan kotoran hewan ternak yang telah kering.
Apabila media tanam telah siap, masukan media tanam kedalam pot. Menanam benih sayuran sebaiknya pada pagi atau sore. Pada musim hujan tanaman perlu diberi atap pelindung agar tidak kelebihan air. Media tanam yang becek akan menyebabkan sayuran menjadi mudah busuk.
Aplikasikan Pupuk Organik yang Anda Buat
Setelah tanaman dalam pot mulai tumbuh, aplikasikan pupuk organik yang telah dibuat. Pemberian pupuk organik dapat dilakukan satu minggu sekali. Ingat, jangan sampai media tanam terlalu basah dan lembab, hal tersebut dapat menyebabkan tanaman terserang jamur atau bakteri pengganggu.
Dengan cara bertanam organik diatas, anda dapat memproduksi sendiri sayuran organik. Selamat mencoba dan semoga sukses.
sumber : http://cara-merawat.net/menanam-sayuran-organik-di-rumah
Sabtu, 17 Mei 2014
PENGERTIAN RDK DAN RDKK
I. Latar Belakang
Rencana Indikatif di tingkat Kabupaten ini dirinci per Kecamatan dan selanjutnya masing-masing Penyuluh Pertanian dengan diketahui Kepala Desa mengadakan konsultasi dengan Pengurus Kelompok tani. berapa luas (ha) yang dapat dilaksanakan intensifikasi di Kelompok tani tersebut. Rencana ini disebut rencana konsultatif.
Apabila telah terdapat kesepakatan antara Penyuluh Pertanian dengan Pengurus dan anggota Kelompok tani, maka diadakanlah musyawarah Kelompok tani untuk menyusun RDK dan RDKK. Perencanaan harus memperhatikan keingingan para petani, untuk mencegah perbedaan penilaian antara perencanaan dari atas dan penilaian para petani mengenai kebutuhan di suatu daerah/lokasi tertentu.
1.1. Tujuan dan Sasaran.
Penyusunan RDK dan RDKK bertujuan agar 6 (enam) tepat penyaluran kredit dan sarana produksi dapat dilaksanakan sehingga penerapan teknologi oleh petani sesuai dengan rekomendasi / anjuran.
Sasaran yang ingin dicapai adalah agar masing-masing petani dapat menentukan, berapa jumlah sarana produksi yang diperlukan, baik dengan swadana maupun dengan fasilitas kredit. Demikian juga kebutuhan biaya lainnya, mengingat kredit yang disediakan Pemerintah penyalurannya bukan lagi secara massal, melainkan selektif sesuai dengan kebutuhan petani.
1.2. Pengertian – Pengertian
A. Rencana Definitif Kelompok tani (RDK) adalah rencana kegiatan Kelompok tani untuk satu tahun yang disusun berdasarkan kesepakatan kerjasama sebagai hasil dari musyawarah Kelompok tani. RDK berisi kegiatan Kelompok tani dalam melaksanakan usahataninya yang memuat data Kelompok tani, sasaran areal dan produktivitas intensifikasi. rencana kebutuhan sarana produksi, modal usaha taninya dan jadwal kegiatan serta pelaksana/penanggung jawab kegiatan dan Iain-lain yang mengikat semua anggota Kelompok tani.
B. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) adalah pesanan kelompok tani terhadap sarana produksi pertanian dan biaya lainnya untuk satu musim tanam sebagai hasil dari musyawarah Kelompok tani yang memuat jenis, jumlah, jadwal waktu yang dibutuhkan dan sumber dana untuk pembeliannya (baik swadana atau kredit).
1). Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya adalah kredit yang diberikan oleh BRI atau Bank-Bank lainnya (yang mendapat ijin dari Bank Indonesia) melalui Koperasi Primer lainnya untuk diteruskan kepada anggotanya guna membiayai kegiatan produktif di luar sektor perdagangan dan jasa. Dalam program intensifikasi kredit kepada Koperasi Primer untuk anggotanya disediakan untuk pembiayaan intensifikasi Ternak Kerja (INTEK).
2). Sarana produksi pertanian adalah input yang dipergunakan dalam peningkatan produksi pertanian seperti benih, pupuk, pakan, pestisida, PPC/ZPT, vaksin dan Iain-lain.
3). Intensifikasi pertanian adalah upaya pengamalan ilmu dan teknologi produksi pertanian di dalam penyelenggaraan usaha tani untuk meningkatkan produktivitas dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam.
II. Fungsi RDK.
2.1. RDK sebagai perwujudan rencana dari bawah.
Dalam sistem perencanaan yang kita anut dikenal perencanaan dari atas dan perencanaan dari bawah. Dalam hal ini tidak berarti bahwa perencanaan dari bawah ber-jalan sendiri - sendiri. tetapi harus sinkron.
Perencanaan dan atas pada dasarnya adalah rencana/ program Pemerintah secara nasional yang dijabarkan di Daerah Tingkat I. Tingkat II, Kecamatan dan Desa. Agar program tersebut dapat terlaksana dengan baik maka perlu diproyeksikan menjadi program Kelompok tani yang dituangkan dalam Rencana Definitif Kelompok tani (RDK). Dengan kata lair, bahwa penyusunan RDK adalah proses alih program dari program Pemerintah menjadi program petani yang terorganisir dalam Kelompok tani. Jadi dalam penyusunan RDK harus diarahkan agar keputusan sebagai hasil musyawarah anggota Kelompok tani merupakan cerminan dari program Pemerintah dan sekaligus diatur dukungan dalam mensukseskan program tersebut.
RDK harus bercirikan :
1. Hasil keputusan musyawarah anggota Kelompok tani.
2. Sinkron dengan program Pemerintah.
3. Mendukung terlaksananya rekomendasi teknologi yang dianjurkan.
2.2. RDK sebagai perwujudan kerjasama antar anggota Kelompok tani.
RDK secara garis besar memuat rencana intensifikasi usaha tani dan rencana kegiatan Kelompok tani dalam mensukseskan usaha taninya. Dengan adanya rencana bersama tersebut masing-masing anggota Kelompok tani akan melaksanakan usaha taninya secara berencana dan terkoordinasi. Demikian juga dalam mencari informasi, sarana produksi, tambahan modal dan pemasaran hasil, semua anggota Kelompok tani harus merasa terikat dengan RDK yang mereka susun bersama, sehingga kerjasama antar anggota Kelompok tani akan berjalan secara terencana.
RDK adalah rencana intensifikasi usaha tani yang di-_ susun para anggota dalam musyawarah Kelompok tani atas dasar potensi, jenis komoditi, kondisi lahan usaha tani dan kemampuan anggota Kelompok tani.
2.3. RDK sebagai salah satu alat kontrol
Dalam RDK rencana kegiatan Kelompok tani harus terlihat jelas tentang jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan. lokasi kegiatan, siapa yang melaksanakan dan siapa penanggung jawabnya serta bagaimana melaksanakannya. Dengan RDK yang demikian maka masing-masing anggota Kelompok tani memahami dan menghayati apa yang harus dikerjakan serta apa yang men-jadi tanggung jawabnya. Sedangkan bagi para pembina Kelompok tani, Penguins Kelompok, Penyuluh Pertanian, Kepala Desa dan seterusnya dapat menggunakan RDK tersebut sebagai alat kontrol, apakah kegiatan Kelompok tani sudah sesuai dengan RDK, atau apakah RDK sudah dilaksanakan oleh Kelompok tani secara baik. Apabila ada hal-hal yang belum dilaksanakan dengan baik, maka pembina dapat meluruskannya.
Dalam hal ini kegiatan pemantauan (monitoring) sangat penting dilakukan oleh POSKO di setiap tingkatan untuk dapat melaksanakan koreksi dalam pelaksanaannya (correction on the way).
III. Fungsi RDKK
3.1. RDKK sebagai sarana untuk mengarahkan Kelompok tani agar menerapkan teknologi sesuai anjuran.
RDKK memuat kebutuhan Kelompok tani untuk melaksanakan intensifikasi usaha tani berupa sarana produksi baik yang akan didapatkan secara swadana maupun secara kredit dan kebutuhan biaya lainnya. Belum semua petani/ Kelompok tani mengetahui apa yang diperlukan dalam intensifikasi usaha taninya secara baik, atau dengan kata lain ada jenis-jenis sarana produksi yang petani merasa tidak perlu, tetapi sebetulnya sangat diperlukan dalam melaksanakan intensifikasi yang baik, misalnya: benih unggul ber-mutu, KC1, PPC/ZPT dan sebagainya.
Jadi dalam penyusunan RDKK Kelompok tani tidak dibiarkan menyusun sesuai dengan kemampuan mereka saja, tetapi hams diarahkan sehingga yang diputuskan dalam RDKK akan menjamin diterapkannya teknologi sesuai dengan anjuran. Hal ini merupakan tugas para penyuluh dan pembina lainnya untuk membuat skenario musyawarah Kelompok tani. sehingga menghasilkan keputusan RDKK yang sesuai dengan kebutuhan intensifikasi sesuai rekomendasi. Anjuran Latihan tentang penyusunan RDKK ini perlu dilakukan dalam bentuk simulasi dan Iain-lain pada pertemuan teknis penyuluh pertanian agar dalam praktek di lapang-an dalam membimbing/membina Kelompok tani dapat ber-jalan lancar.
3.2. RDKK sebagai sarana untuk memperlancar penyaluran sarana produksi dan kredit.
RDKK yang memuat kebutuhan sarana produksi pertanian dan kredit harus tergambar jelas tentang jenis sarana produksi pertanian yang diperlukan. jumlah masing-masing jenis. kapan diperlukan. dimana diperlukan lokasi) dan akan diperoleh secara swadana (tuna:) atau kredit. RDKK tersebut digunakan sebagai pesanan Kelompok tani ke KUD. sehingga pada waktu penyusunan perlu hadir wakil dan KUD. agar KUD dapat lebih awal menyiapkan sarana produksi yang diperlukan. Karena RDKK adalah merupakan pesanan Kelompok tani ke KUD. maka RDKK harus betul-betul merupakan rekapitulasi kebutuhan masing-masing anggota Kelompok tani sesuai dengan pernyataan masing-masing yang dikuatkan dengan tanda tangan, sehingga masing-masing anggota akan konsekwen mengambil pesanannya.
Sumber : http://bpptiris.blogspot.com/2012/08/pengertian-rdk-dan-rdkk.html
Jumat, 09 Mei 2014
TEKNIK HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari kata
Hydro (air) dan Ponics (pengerjaaan), sehingga hidroponik bisa diartikan
bercocok tanam dengan media tanam air. Pada awalnya orang mulai menggunakan air
sebagai media tanam mencontoh tanaman air seperti kangkung, sehingga kita
mengenal tanaman hias yang ditanam dalam vas bunga atau botol berisi air.
Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu, pada tahun 1669 di Inggris
sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam laboratorium. Kemajuan yang
sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr. W.F. Gericke di California (AS)
berhasil menumbuhkan tomat setinggi 3 m dan berbuah lebat dalam bak berisi air
mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar-besaran menyebarkan cara bercocok
tanam hidroponik untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika
Serikat. Dari sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia
hidroponik mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1980.
Hidroponik adalah metode
penanaman tanaman tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah. Secara harafiah
hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara. Dalam
praktiknya sekarang ini, hidroponik tidak terlepas dari penggunaan media tumbuh
lain yang bukan tanah sebagai penopang pertumbuhan tanaman.
Menurut Raffar (1993), sistem hidroponik
merupakan cara produksi tanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan
berdasarkan alasan bahwa jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yang optimal,
maka potensi maksimum untuk berproduksi dapat tercapai. Hal ini berhubungan
dengan pertumbuhan sistem perakaran tanaman, di mana pertumbuhan perakaran
tanaman yang optimum akan menghasilkan pertumbuhan tunas atau bagian atas yang
sangat tinggi. Pada sistem hidroponik, larutan nutrisi yang diberikan
mengandung komposisi garam-garam organik yang berimbang untuk menumbuhkan
perakaran dengan kondisi lingkungan perakaran yang ideal.
Hidroponik, menurut Savage (1985), berdasarkan sistem irigasisnya
dikelompokkan menjadi: (1) Sistem terbuka dimana larutan hara tidak
digunakan kembali, misalnya pada hidroponik dengan penggunaan irigasi tetes drip
irrigation atau trickle irrigation, (2) Sistem tertutup,
dimana larutan hara dimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi. Sedangkan
berdasarkan penggunaan media atau substrat dapat dikelompokkan menjadi (1) Substrate
Sistem dan (2) Bare Root Sistem.
1. Substrate Sistem
Substrate sistem atau sistem substrat adalah
sistem hidroponik yang menggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan
tanaman. Sitem ini meliputi:
a. Sand Culture
Biasa juga disebut „Sandponics‟ adalah budidaya tanaman
dalam media pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial
pertama kali dilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa
irigasi tetes. Saat ini „Sand Culture’ dikembangan menjadi teknologi
yang lebih menarik, terutama di negara yang memiliki padang pasir. Teknologi
ini dibuat dengang membangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudian
ditutup dengan pasir yang akhirnya menjadi media tanam yang permanen.
Selanjutnya tanaman ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah, dan
secara individual diberi irigasi tetes.
b. Gravel Culture
Gravel Culture adalah budidaya tanaman secara hidroponik
menggunakan gravel sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman. Metode ini
sangat populer sebelum perang dunia ke 2. Kolam memanjang sebagai bedengan
diisi dengan batu gravel, secara periodik diisi dengan larutan hara yang dapat
digunakan kembali, atau menggunakan irigasi tetes. Tanaman ditanam di atas
gravel mendapatkan hara dari larutan yang diberikan. Walaupun saat ini sistem
ini masih digunakan, akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem yang lebih
murah dan lebih efisien.
c. Rockwool
Adalah nama komersial media
tanaman utama yang telah dikembangkan dalam sistem budidaya tanaman tanpa
tanah. Bahan ini besasal dari bahan batu Basalt yang bersifat Inert yang
dipanaskan sampai mencair, kemudian cairan tersebut di spin (diputar) seperti
membuat harum manis sehingga menjadi benang-benang yang kemudian dipadatkan
seperti kain "wool" yang terbuat dari "rock‟.
Rockwool biasanya dibungkus dengan plastik. Rockwool ini juga populer dalam
sistem Bag culture sebagai media tanam. Rockwool juga banyak dimanfaatkan untuk
produksi bibit tanaman sayuran dan dan tanaman hias.
d. Bag Culture
Bag culture adalah budidaya
tanaman tanpa tanah menggunakan kantong plastik (polybag) yang diisi dengan
media tanam. Berbagai media tanam dapat dipakai seperti : serbuk gergaji, kulit
kayu, vermikulit, perlit, dan arang sekam. Irigasi tetes biasanya diganakan
dalam sistem ini. Sistem bag culture ini disarankan digunakan bagi pemula dalam
mempelajari teknologi hidroponik, sebab sistem ini tidak beresiko tinggi dalam
budidaya tanaman.
2. Bare Root Sistem
Bare Root sistem atau sistem akar telanjang
adalah sistem hidroponik yang tidak menggunakan media tanam untuk membantu
pertumbuhan tanaman, meskipun block rockwool biasanya dipakai diawal
pertanaman. Sitem ini meliputi:
a. Deep Flowing Sistem
Deep Flowing Sistem adalah sistem hidroponik
tanpa media, berupa kolam atau kontainer yang panjang dan dangkal diisi dengan
larutan hara dan diberi aerasi. Pada sistem ini tanaman ditanam diatas panel
tray (flat tray) yang terbuat dari bahan sterofoam mengapung di atas
kolam dan perakaran berkembang di dalam larutan hara.
b. Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST)
Teknologi Hidroponik Sistem Terapung adalah hasil modifikasi dari Deep
Flowing Sistem yang dikembangkan di Bagian Produksi Tanaman, Departemen
Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Perbedaan utama adalah
dalam THST tidak digunakan aerator, sehinga teknologi ini reltif lebih effisien
dalam penggunaan energi listrik. Pembahasan ditail dari THST disajikan dalam
sub bab Kultur Air.
c. Aeroponics
Aeroponics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam, namun
menggunakan kabut larutan hara yang kaya oksigen dan disemprotkan pada zona
perakaran tanaman. Perakaran tanaman diletakkan menggantung di udara dalam
kondisi gelap, dan secara periodik disemprotkan larutan hara. Teknologi ini
memerlukan ketergantungan terhadap ketersediaan energi listrik yang lebih
besar.
d. Nutrient Film Tecnics (NFT)
Nutrient Film technics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam.
Tanaman ditanam dalam sikrulasi hara tipis pada talang-talang yang memanjang.
Persemaian biasanya dilakukan di atas blok rockwool yang dibungkus plastik.
Sistem NFT pertama kali diperkenalkan oleh peneliti bernama Dr. Allen Cooper.
Sirkulasi larutan hara diperlukan dalam teknologi ini dalam periode waktu
tertentu. Hal ini dapat memisahkan komponen lingkungan perakaran yang ‘aqueous’
dan ‘gaseous’ yang dapat meningkatkan serapan hara tanaman.
e. Mixed Sistem
Mixed sistem adalah
teknologi hidroponik yang mennggabungkan aeroponics dandeep flow
technics.Bagian atas perakaran tanaman terbenam pada kabut hara yang
disemprotkan, sedangkan bagian bawah perakaran terendam dalam larutan hara.
Sistem inilebih aman dari pad aeroponics sebab bila terjadi listrik padam
tanaman masih bisa mendapatkan hara dari larutan hara di bawah area kabut.
2.2 Mengapa memilih hidroponik (WHY)
Alasan memilih
hidroponik tidak lain adalah karena keutamaan yang dimilikinya dibandingkan
dengan sistem konvensional. Beberapa keuntungan dengan menerapkan sistem
hidroponik adalah sebagai berikut:
1.
Dapat
dilakukan pada lahan dengan tanah yang kurang bahkan tidak produktif sekalipun,
karena media tumbuh tanaman tidak menggunakan tanah.
2.
Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida yang
merusak tanah.
3.
Dapat menghemat pemakaian pupuk.
4.
Tidak memerlukan banyak tenaga
kerja.
5.
Lebih hemat air karena tidak perlu
menyiramkan air setiap hari.
6.
Tidak membutuhkan lahan yang banyak,
media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
7.
Kebersihan
lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah.
8.
Budidaya
tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim.
9.
Larutan
nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman.
10. Serangan hama
dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah dikendalikan.
11. Jika dilakukan
dengan benar dapat mengasilkan panen yang lebih berkualitas dengan kuantitas
yang lebih tinggi.
12. Dapat mengatur
waktu tanam dan jadwal panen sesuai dengan kebutuhan pasar atau permintaan
konsumen.
Selain
kelebihan-kelebihan yang diuraikan di atas, hidroponik juga memiliki beberapa
kekurangan diantaranya adalah:
1.
Biaya
awal yang mahal.
2.
Perlunya
keterampilan khusus agar hidroponik yang dilakukan berhasil, khususnya pada
pencampuran larutan nutrisi tanaman.
3.
Perawatan
yang cukup mahal.
4.
Menggunakan
terlalu banyak wadah tanam.
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat menjadi pertimbangan bagi kita apakah layak untuk
melakukan hidroponik sebagai alternatif bercocok tanam selain cara
konvensional. Hidropnik merupakan jawaban atas permasalahan lahan, baik
penyempitan lahan maupun permasalahan lahan-lahan marginal yang belum dikelola
dengan baik.
2.3 Dimana melakukan hidroponik (WHERE)
Hidroponik menjawab permasalahan
terbatasnya lahan pertanian dan lahan yang kurang produktif. Dengan menerapkan
sistem hidroponik, bercocok tanam pada lahan yang tidak produktif pun dapat
dilakukan. Areal yang sempit pun bukan menjadi permasalahan karena hidroponik
dapat dilaksanakan di atas atap rumah sekalipun. Perbedaan mendasar antara
hidroponik dengan sistem tanam konvensional adalah tempat tanamnya, yang mana
hidroponik tidak ditanam di tanah melainkan menggunakan media inert, seperti:
arang sekam, serbuk kayu, kerikil, pasir, dll.
Hidroponik dilakukan dengan
menggunakan wadah tanam seperti: ember, polybag, gelas plastik dan untuk kasus
lain dapat menggunakan hidroponik kit yang ada di pasaran atau pun rakitan
sendiri. Sistem hidroponik sering diidentikkan dengan budidaya di dalam
greenhouse/rumah kaca. Dalam skala besar/komersial biasanya budidaya hidroponik
dilakukan di dalam greenhouse, hal ini bertujuan untuk memudahkan perawatan dan
pengontrolan iklim mikro di dalam greenhouse, serta melindungi dari terpaan
hujan/angin dan masuknya hama dari luar. Untuk
skala hobi/rumahan, tidak perlu membuat greenhouse untuk melakukan budidaya hidroponik.
Asal ada tempat yang cukup memadai, serta kebutuhan pertumbuhan tanaman bisa
tercukupi, sudah cukup untuk melakukan budidaya hidroponik sendiri di rumah.
Salah satu hal yang menarik dari
hidroponik adalah, budidaya hidroponik dapat dilakukan di “semua” tempat.
Hidroponik dapat dilakukan di luar maupun di dalam rumah, termasuk di dalam
ruangan tertutup. Hal yang perlu dilakukan yaitu kita harus memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan tanaman. Dalam ruang tertutup, kebutuhan tanaman akan
cahaya dapat diganti menggunakan lampu LED khusus untuk budidaya hidroponik.
2.4 Kapan melakukan hidroponik (WHEN)
Jika melakukan hidroponik, siklus
hidup tanaman yang dibudidayakan lebih cepat. Hal ini dikarenakan, nutrisi yang
diberikan pada tanaman sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman secara optimal.
Sehingga memanen tanaman dapat dilakukan lebih cepat. Dengan hidroponik kita
tidak perlu lagi mempermasalahkan musim, karena budidaya hidroponik
memungkinkan untuk budidaya tanaman apapun, sekalipun bukan pada musimnya. Jadi
kita dapat menanam tanaman favorit kita kapan saja (khusus untuk budidaya dalam
greenhouse).
Kelebihan sistem hidroponik yang
dapat dilakukan kapan saja tanpa mengenal musim, membuat kita dapat mengatur
waktu tanam dan panen sesuai keinginan kita, bahkan kegiatan panen dapat
dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik.
Sehingga dengan hidroponik dapat dilakukan panen sepanjang tahun.
Faktor terpenting yang harus
dipenuhi dalam menunjang keberhasilan hidroponik adalah perawatan, terutama
pemberian air dan nutrisi tanaman. Dengan penjadwalan irigasi yang baik akan
dapat meningkatkan pula efisiensi penggunaan air tanaman. Pemberian nutrisi
yang teratur akan mencukupi kebutuhan hara tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh
dengan baik dan subur. Apanila faktor-faktor tersebut dapat dipenuhi dengan
baik, maka kegiatan hidroponik dapat berjalan dengan baik dan panen sepanjang
tahun yang diharapkan dapat diwujudkan.
2.5 Siapa pelaku hidroponik (WHO)
Hidroponik telah lama sekali
dilakukan, terbukti dengan adanya taman gantung di Babylonia. Istilah
hidroponik sendiri lahir sekitar tahun 1936, sebagai penghargaan yang diberikan
kepada DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California. DR. WF.
Gericke melakukan percobaan dan penelitian dengan menanam tomat di dalam bak
yang berisi mineral sehingga tomat tersebut mampu bertahan hidup dan dapat
tumbuh sampai ketinggian 300 cm juga memiliki buah yang lebat.
Penemuan besar
ini telah menjadi tren di abad 20, karena bercocok tanam dengan cara hidroponik
dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga sekalipun yang gemar
bertanam tanaman hias. Jadi hidroponik secara tidak langsung dapat dilakukan
karena hobi. Hidroponik karena hobi dapat dilakukan di areal yang sempit
sekalipun seperti pekarangan rumah atau pun di dalam rumah. Biasanya tanaman
yang dibudidayakan menyesuaikan hobi orang yang melakukannya, seperti: tanaman
hias.
Dalam skala
besar hidroponik telah banyak dilakukan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan
pasar. Hidroponik dalam skala besar dilakukan oleh petani/pengusaha hidroponik
di dalam greenhouse dengan menggunakan komoditas yang memiliki nilai di
pasaran. Sayuran dan buah-buahan yang hamper
setiap harinya dibutuhkan oleh masyarakat lah yang biasanya dikembangkan dalam
usaha hidroponik, seperti: sawi, selada, melon, bayam, tomat, pakcoy, paprika,
dll.
2.6 Bagaimana melakukan hidroponik (HOW)
Secara umum budidaya tanaman secara
hidroponik dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan
lahan
Perbedaan
sistem hidroponik dan konvensional adalah media tanam yang digunakan hidroponik
yaitu bukan tanah, sehingga dalam tahap persiapan lahan tidak perlu adanya
pengolahan lahan. Yang dilakukan dalam kegiatan penyiapan lahan adalah
menyiapkan tempat kegiatan hidroponik dilakukan, seperti membuat hidroponik kit
dan juga greenhouse. Dalam skala kecil dapat dilakukan di pekarangan rumah
saja.
2. Persiapan
wadah
Selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah menyiapkan wadah tanam. Wadah tanam hidroponik
dapat menggunakan kantung plastik/polybag, gelas plastik, ember, dll. Wadah
tanam berfungsi sebagai tempat memasukkan media tanam yang digunakan sebagai
tempat tumbuhnya tanaman.
- Menyiapkan media tanam
Media
tanam yang digunakan dalam hidroponik beragam, mulai dari limbah pertanian
sampai bahan pabrikan. Media tanam berfungsi sebagai pengganti tanah pada
sistem konvensional. Media tanam yang digunakan adalah bahan yang memiliki
kriteria sebagai berikut: mampu menyediakan dan menyimpan unsur hara, sehingga
kebutuhan air dan nutrisi tanaman dapat dipenuhi, mampu menjaga kelembaban dan
mempunyai drainase yang baik. Jenis media tanam yang biasa digunakan adalah:
arang sekam, serbuk kayu, kerikil, batu-bata, kapas, rockwool, pasir, dll.
- Penyemaian
Penyemaian
dilakukan setelah semua persiapan awal dilakukan, sehingga setelah penyemaian
berakhir proses penanaman dapat langsung dilakukan. Penyemaian
- Penanaman bibit
Setelah
pekerjaan pengolahan tanah dan penyemaian bibit dilakukan, maka langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanaman bibit. Penanaman bibit akan
dilakukan pada wadah tanam yang sudah di beri lubang-lubang tanam. Penanaman
bibit dilakukan setelah bibit dianggap cukup kuat untuk dipindahkan ke tempat
penanaman. Dalam pemindahan bibit ke tempat penanaman, akar tanaman di usahakan
tidak rusak. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada akar yang masih
muda. Hal yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah bibit
harus dicabut atau diikuti sertakan dengan media tanamnya
Penanaman bibit
sebaiknya dilakukan pada sore hari yaitu pada waktu sinar matahari tidak lagi
begitu menyengat. Setelah selesai penanaman bibit, lahan sebaiknya
disiram dengan air secukupnya. Biasanya bibit yang baru saja di tanam akan
memperlihatkan layu sementara, hal ini akan berlansung selama 2 atau 3 hari.
Tetapi hal ini merupakan hal yang biasanya terjadi dan hal ini tidak akan
membahayakan pertumbuhan tanaman. Kecuali, jika bibit layu karena faktor
kerusakan akar atau batangnya.
- Pemberian larutan nutrisi
Nutrisi
atau unsur hara merupakan salah satu factor penting yang menunjang keberhasilan
suatu sistem hidroponik yang dilakukan. Adapun unsur hara bagi tanaman
dikelompokkan menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur makro
merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan mutlak harus
ada. Sejumlah unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman adalah N, P, K, Mg dan
S. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah sedikit. Sejumlah unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah Fe,
Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl. Kedua jenis unsur tersebut saling mendukung dan
dibutuhkan oleh tanaman. Ketika salah satu unsur tidak ada, makan unsur yang
dibutuhkan tanaman menjadi tidak lengkap.
Keuntungan
sistem hidroponik adalah pemberian larutan nutrisi tanaman dapat dilakukan
secara bersamaan dengan irigasi. Karena pada umumnya larutan yang ada di
pasaran dalam penggunaanya telah dirancang agar diencerkan terlebih dahulu
sebelum digunakan. Pencampuran larutan nutrisi ini memerlukan keterampilan
khusus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
- Pemeliharaan
Hidroponik memerlukan perawatan yang
cermat. Beberapa langkah pemeliharaan tanaman hidroponik adalah sebagai berikut
:
a.
Penyiraman
penyiraman air dan larutan nutrisi
dilakukan 5-8 kali setiap hari. Penyiraman biasa dilakukan dengan menggunakan
timer, sehingga tidak memerlukan tenaga ekstra dalam pengerjaannya.
b.
Pengikatan atau pengajiran
Tanaman yang telah berumur 1 minggu
perlu diberi ajir. Ajir berguna sebagai rambatan atau pegangan agar tanaman
dapat tumbuh tegak.Asa
c.
Pemilihan batang produksi
Pada tanaman misalnya cabai atau
paprika, dipilih satu atau dua cabang produksi dan dibiarkan tumbuh sebagai
batang utama.
d.
Pemangkasan
Daun-daun yang terdapat di antara
ketiak daun dibuang setiap dua hari. Bila menanam timun, sulur-sulur yang
tumbuh di bagian atas tanaman timun dipotong sekitar 2 cm dari titik tumbuh.
e.
Pemberantasan hama
Tanaman yang diserang hama, misalnya
kutu daun dan ulat buah, disemprotkan dengan insektisida. Sesuai dosis yang
diperlukan.
f.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting,
cutter atau pemotong tajam lainnya. Pemanen dilakukan dengan memotong dan
mengikutsertakan sebagian tangkai yang menempel pada kepala buah. Hal ini
dilakukan karena media tanam yang digunakan bukan lah tanah, sehingga perlu
berhati-hati agar kekuatan ikatan antara akar tanaman dan batang tanaman
terhadap media tanam tetap stabil
Langganan:
Postingan (Atom)