Rabu, 24 Juli 2013

PASCA PANEN JAGUNG

Pasca panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca panen dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bahkan produk kehilangan nilai ekonomi. Karena itu penanganan pasca panen secara benar perlu  mendapat prioritas dalam proses produksi usahatani
Menurut para ahli dalam proses produksi jagung, energi yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi sekitar 32% dari total energi yang dibutuhkan sedangkan untuk penanganan panen dan pasca panen mencapai 72%. Hal ini menunjukan bahwa penanganan panen dan pasca panen secara benar membutuhkan curahan kerja yang cukup besar,  sebagai gambaran energi yang dibutuhkan dalam proses produksi jagung sebagai berikut:
-                Pembajakan 16%
-                Pemeliharaan dan penanaman 12%
-                Pemanenan 6%
-                Pengeringan 60%
-                Transportasi 6%
 KEGIATAN PASCA PANEN JAGUNG
Pasca panen adalah tahapan kegiatan sejak pemungutan hasil di lapangan sampai siap untuk dipasarkan, sedangkan penanganan pasca panen merupakan tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada hasil pertanian agar hasil pertanian siap dan aman untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut oleh industri.  
PENGARUH KEGIATAN PASCA PANEN
 TERHADAP MUTU JAGUNG
Kerusakan jagung akibat penanganan pasca panen yang salah dapat terjadi pada setiap tahapan kegiatan karena Jagung membutuhkan penanganan yang cepat setelah panen. Beberapa kegiatan pasca panen yang berpengaruh terhadap mutu jagung sbb.
Tabel 1. Kegiatan Pasca Panen yang Berpengaruh Terhadap Kerusakan Jagung
Kegiatan
Kadar air
Butir Rusak
Butir warna lain
Kotoran
Pemanenan
V
V
V
V
Pengangkutan
-
-
-
V
Pengeringan
V
V
V
V
Pemipilan
V
V
-
V
Penundaan
V
V
V
-
Penyimpanan
V
V
V
V
Keterangan:
V = berpengaruh
- = tidak berpengaruh
 BENTUK KERUSAKAN  BIJI JAGUNG
a.        Rusak Fisik
Berupa kerusakan endosferm, terutama disebabkan sering terjadinya perubahan kadar air, perubahan kadar air disebabkan oleh cuaca seperti panas, hujan, pergantian siang dan malam. Butir retak dalam proses selanjutnya dapat menjadi butir pecah, juga dapat disebabkan oleh proses pemipilan dengan menggunakan alat pemukul atau mesin perontok yang kurang sempurna.
b.        Rusak Bilogis
Disebabkan oleh kegiatan selama penyimpanan seperti hama, jamur, dan mikroba. Padaserangan hama sebagian endosferm dimakan dan sisanya berupa butir berbetuk biji cacat. Biji cacat mudah mengalami oksidasi asam lemak, menghasilkan asam lemak bebas dan memberikan bau tidak enak. Hama tikus merupakan sumber kontaminasi jagung yang berupa bulu dan kotoran sehingga mutu jagung menjadi rendah
c.        Rusak Kimia
        Disebabkan adanya dekomposisi kimia selama penyimpanan, seperti penurunan kadar karbohidrat, protein, dan lemak karena metabolisme baik oleh serangga dan mikroba maupun oleh biji-bijian yang disimpan. Rusak kimia tidak dapat diamati secara visual.

 PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG
WAKTU PANEN
Umur panen jagung tergantung dari masing-masing varitas yang ditanam, tetapi biasanya 2 bulan setelah 50% keluar rambut. Umur panen pada beberapa varietas jagung sbb
Tabel 2. Umur Panen Potensi Hasil Dan Rata-Rata Hasil Berbagai Varietas Jagung
Varietas
Umur
Potensi Hasil
(Ton/ha)
Rata- rata
Hasil (Ton/ha)
C5
95-105
-
8,0
C6
98-105
-
10-10,3
C7
95-105
10-12,4
8,1
Pioneer 10
93-117
10-11
7,66
Pioneer 11
96-124
10-12
7,66
Pioneer 12
92-120
10-12
8,105
Pioneer 13
90-115
10-11
8,027
Pioneer 14
89-112
10-11
7,578
CPI -1
97
-
6,2
CPI- 2
97
8-9
6,2
IPB 4
100-105
-
6,6
Semar  1
95-100
8-9
5,3-6,4
Semar 2
91
-
5,0-6,1
Semar 3
94
8-9
5,3

Secara visual, jagung sudah siap dipanen bila :
·               Batang, daun dan kelobot berubah menjadi kuning atau telah mengering
·               Klobot kering berwarna kuning dan bila dikupas biji mengkilap.
·               Bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas.
·               Terdapat bintik hitam pada bagian biji yang melekat pada tongkol

CARA PANEN
-          Panen dilakukan pada kadar air 17-18%
-          Sebelum dipanen dapat dilakukan pemangkasan batang bagian atas untuk menurunkan kadar air tongkol disertai dengan pengupasan klobot sebagian atau seluruhnya
-          Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan memutar tongkol berikut kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada lahan yang luas dan rata pemanenan sangat cocok bila menggunakan alat mesin

PERLAKUAN HASIL
Pemisahan Tongkol
Pemisahan tongkol dilakukan untuk memisahkan tongkol yang baik dan kurang baik. Dengan tujuan
-                Menghindari Penularan Hama Penyakit
-                Menjaga Kualitas Jagung Pipilan Yang Dihasilkan
-                Memudahkan penanganan selanjutnya
Pengupasan
Jagung dikupas pada saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai. Pengupasan dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat diturunkan dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan biji atau mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Pengupasan dapat memudahkan atau memperingan pengangkutan selama proses pengeringan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar