I. PENDAHULUAN.
Kangkung
 tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung 
disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari
 India yangkemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China 
Selatan, Australia dan bagian negara Afrika. Sentra Penanaman Kangkung 
banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Papua,
 Aceh Besar dsb. Tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk 
konsumsi keluarga maupun untuk dijual kepasar.
 
 
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Tanaman
 ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat 
tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah 
hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 
mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat 
dan subur, asalkan disekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan 
demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga 
kangkung dapat tumbuh di padang rumput,kebun/ladang yang agak rimbun.
Tanaman
 kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari 
yang cukup. Ditempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan 
tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat 
menghadapi panas terik dankemarau yang panjang. Apabila ditanam di 
tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga 
disukai konsumen. Suhu udara dipengaruhioleh ketinggian tempat, setiap 
naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C. 
Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan 
daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.
2.2. Media Tanam
Kangkung
 darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan 
organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat 
tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. 
Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. 
Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah
 yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air
 secara baik.
2.3.Ketinggian Tempat
Kangkung
 dapat tumbuhdan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai 
dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun 
kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di 
dataran rendah maupun didataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal 
jangan dicampur aduk.
III. PEDOMAN TEKNISBUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Bibit Kangkung Darat
Dalam
 pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat). Karena 
kalau kangkung darat ditanam di lahan untuk kangkung air produksinya 
kurang baik, warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk. Bibit
 kangkung sebaiknya berasaldari kangkung muda, berukuran 20 -30 cm. 
Pemilihan bibit harus memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang 
besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya dengan cara stek batang, 
kemudian ditancapkan di tanah. Sedangkan biji untuk bibit harus diambil 
dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta berkualitas baik.
3.1.2. Penyiapan Benih
Benih kangkung yang akan ditanam adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan jarak tanam 1,5 x 15cm.
Untuk benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
Benih yang diperlukan untuk seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang diisi 2-3 butirbiji.
3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Biji
 dengan ukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm 
dengan jarak kira-kira5 cm antara masing-masing biji. Kultivar yang 
berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam musim hujan.
3.1.4. Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
Agar
 diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung 
diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.
3.2. Pengolahan MediaTanam
3.2.1. Persiapan
Kangkung
 air membutuhkan tempat-tempat yang ada genangan air. Bertanam kangkung 
memerlukan tanah yang diberi pupuk kompos, kemudian dibuatkan 
petak-petak/bedengan seperti tanaman sayuran lain. Tentang panjang 
bedengan, tergantung kondisi lahan. Kemudian siapkan tugal dan tancapkan 
di atas bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
3.2.2. Pembukaan Lahan
Tiga
 minggu sebelum melakukan penanaman kangkung, sebaiknya tanah diolah 
terlebih dahulu. Kemudian tanah dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk 
kandang sebanyak 10 ton perhektar, diberi air dengan ketinggian 5 cm, 
dibiarkan tergenang air dan diberiurea 1 kuintal per hektar 3.2.3. 
Pembentukan Bedengan Pembentukan bedenganuntuk tanaman kangkung dapat 
dilakukan dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang3-5 m, dalam ± 15-20 cm 
dan jarak antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan.Ukuran tersebut 
dapat disesuaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia.Bedengan 
dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebihserta 
untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Ada pula yang 
membuat bedengan dengan ukuran panjang kali lebar: 2×1 m dengan kedalaman
 drainase 30×30 cm.
3.2.4. Pemupukan
Pemupukan
 bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang, yang
 diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan bedengan). 
Selain itu juga diberikan pupuk urea, seminggu setelah tanam, kemudian 2 
minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea dicampur dengan air kemudian 
disiram pada pangkal tanaman denganember penyiram. Pada waktu melakukan 
pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4 sampai 5 hari. 
Kemudian diairi kembali. Pupuk yang diperlukan adalah sebagai berikut: 
10-20 ton/ha rabuk organik dan 100-250 kg/ha urea,diberikan selama 2 
minggu pertama, dengan cara disiramkan.
3.2.5. Lain-lain
Agar
 tanaman kangkung dapat berproduksi secara memuaskan, perlu dilakukan 
pergiliran tanaman dengan tanaman kacang tanah, kacang hijau, kacang 
buncis, kecipir atau ketimun.
3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan PolaTanam
Penentuan
 pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. 
Apabila bedengan dibuat dengan ukuran 2×1 m, maka bila jarak tanamnya 
ditentukan 20×20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 50 lubang
 atau 50 rumpun kangkung.
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan
 lubang tanamdapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20×20 
cm, sedalam ± 5 cm. Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya 
(tergantung ukuran bedengan).
3.3.3. Cara Penanaman
Penanaman
 kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. 
Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat 
udara kering sehingga benihcepat berkecambah.
3.4. PemeliharaanTanaman
3.4.1. Penjarangan dan Penyulaman
Bila
 tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka 
diperlukan penjarangan.Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera 
dilakukan penyulaman (digantidengan bibit yang baru yang telah 
disiapkan).
3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukanbila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2minggu.
3.4.3. Pembubunan
Pembumbunan
 dilakukanuntuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga 
dapat mempermudahakar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan 
dilakukan pada saat tanamanberumur 2 minggu.
3.4.4. Perempalan
Bagi
 tanaman kangkungsebagai penghasil daun dan batang, perempalan tidak 
dibutuhkan, sebabperempalan adalah penyortiran dan pengambilan 
tunas-tunas muda yang tidakberguna, yang akan menghambat pertumbuhan 
tanaman.
3.4.5. Pemupukan
Pemupukan
 dilakukandengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya 
sekali dengan caradilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman 
kangkung. Perlu diperhatikanagar pada waktu menebar pupuk jangan sampai 
ada butir pupuk yang tersangkutatau menempel pada daun, sebab akan 
menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapulidi setiap selesai menabur 
pupuk.
3.4.6. Pengairan danPenyiraman
Selama
 tidak adahujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk 
mencegah tanamankangkung terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua 
kali sehari yaitu pagi(jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman 
dilakukan dengan gembor penyiram.Tanaman kangkung membutuhkan banyak air
 dalam pertumbuhannya.
3.4.7. WaktuPenyemprotan Pestisida
Tanaman
 kangkung daratyang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai 
daun sebelah bawahsehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk 
penanggulangannyadisemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per liter air, 
yang disemprotkan sorehari. Untuk memberantas ulat daun yang sering 
menyerang tanaman kangkung,digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan 
dosis sebesar 2 cc per liter airdan disemprotkan pada tanaman. Serangga 
pemakan daun dikendalikan denganpenyemprotan strategis senyawa 
organofosfat jauh sebelum pemanenan.
3.4.8. PemeliharaanLain
Agar pertumbuhansubur, sebaiknya seminggu setelah atau sebelum panen, tanaman dipupuk ureakembali.
3.5. Panen
3.5.1. Ciri dan Umur
Panen
 Panen pertamasudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung 
sudah tumbuh denganpanjang batang kira-kira 20-25 cm. Ada pula yang 
mulai memangkas sesudahberumur 1,5 bulan dari saat penanaman.
3.5.2. Cara Panen
Cara
 pemanenankangkung air hampir sama dengan kangkung darat. Cara memanen, 
pangkas batangnyadengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas permukaan 
tanah atau meninggalkan 2-3buku tua. Panen dilakukan pada sore hari. 
Panenan dilakukan dengan caramemotong kangkung yang siap panen dengan 
ciri batang besar dan berdaun lebar.Dengan menggunakan alat pemotong. 
Pemungutan hasil kangkung darat dapat puladilakukan dengan cara 
mencabutnya sampai akar, kemudian dicuci dalam air. Panenkangkung darat 
dilakukan pada umur 27 hari. Selama panen, lahan penanaman harustetap 
basah tapi tidak berair (lembab).
3.5.3. Periode Panen
Panen
 dilakukan 2-3minggu sekali. Setiap kali habis panen, biasanya akan 
terbentuk cabang-cabangbaru. Setelah 5 kali panen atau 10-11 kali panen 
maka produksi kangkung akan menurunbaik secara kuantitatif maupun 
kualitatif. Jika sudah terlihat berbunga,sisakan ± 2 m2 untuk 
dikembangkan terus menjadi biji yang kira-kira memakanwaktu 40 hari 
sampai dapat dikeringkan. 3.6.4. Prakiraan Produksi Pertanamankangkung 
secara komersial menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang 
beberapapanenan berturut-turut atau sekitar 160 kg/tahun/10 m2.
3.6. Pascapanen
3.6.1. Pengumpulan
Kangkung yang barudipanen dikumpulkan dan kemudian disatukan sebanyak 15-20 batang kangkung dalamsatu ikatan.
3.6.2 Penyimpanan
Dalam
 penyimpanan(sebelum dipasarkan), agar tidak cepat layu, kangkung yang 
telah diikatcelupkan dalam air tawar bersih dan tiriskan dengan 
menggunakan anjang-anjang.
Sumber : http://mukegile08.wordpress.com/2011/06/13/1560/
 
