BPP Driyorejo melaksanakan kegiatan Rapat koordinasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk tingkat Kecamatan Driyorejo tahun 2018. Kegiatan tersebut bertempat di kantor Balai Desa Petiken Driyorejo, Selasa (16/1/2018) pukul 08.45 pagi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala UPT Wilayah I Dinas Pertanian Gresik Ismawati S.Pt, Koordinator Penyuluh Pertanian, Bambang Pujaratna SP, Mantri Pertanian Kec. Driyorejo Dwi Puspitaningsih SP, Para Penyuluh Pertanian Kecamatan Driyorejo, Pengamat Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Pemprov Jatim, H. Muhtadi, Gapoktan Kecamatan Driyorejo, Batituud Koramil 0817/01 Driyorejo, Pelda Ronny S, Bamin Tuud Ramil, Babinsa Sumput, Serka Rudy, Babinsa Petiken, Serma Purwanto, beserta para undangan 40 orang.
Rapat kordinasi RDKK tersebut, guna merekapitulasi dan mengetahui kebutuhan pupuk, pada tanaman pangan yakni Padi, Jagung dan Kedele (Pajale) di Kecamatan Driyorejo tahun 2018. Pengarahan disampaikan oleh Kepala UPT Wilayah I Dinas Pertanian Gresik, Ismawati S.Pt, mengucapkan selamat datang para undangan dan permohonan maaf kepada Kepala Desa Petiken, atas ketempatannya tempat Rakor Rekapitulasi RDKK di Balai Desa Petiken ini. Maksud dari acara kegiatan Rakor RDKK ini, adalah untuk menyalurkan kebutuhan Pupuk petani, serta untuk menyampaikan hasil rapat di Dinas Pertanian Gresik dalam hal Relokasi Pupuk dan Kartu Tani.
“Harapan Presiden tentang Tahun 2018 ini, untuk Pendistribusian dan Administrasi Kartu Tani harus dilaksanakan. Dan cara penebusan pendistribusian pupuk petani,” paparnya
Untuk Penebusan, lanjut Ismawati, pupuk petani tebu tidak harus pakai kartu tani, namun harus sesuai RDKK pupuk yang dibutuhkan langsung ke Distributor Pupuk.
Selanjutnya membacakan hasil Rapat Dinas Pertanian Gresik, yang salah satunya untuk penebusan dan pendistribusian pupuk pada musim tanam I harus habis, dan mohon bantuan pengawasan oleh Babinsa.
Pada kesempatan yang sama Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Driyorejo, Bambang Pujaratna SP, menjelaskan, bahwa untuk diketahui RDKK Pupuk ini yang membuat adalah Petani, sedangkan Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan (Wibi) membantu membimbing dan menyusun RDKK sedangkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) mengarsipkan.
Untuk RDKK Pupuk tahun ini sudah Fix dan untuk pendistribusian kartu tani Kecamatan Driyorejo, berjalan masih 6 Desa. Sedangkan untuk 10 Desa, masih menunggu proses dari pihak Bank BNI bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab. Gresik dan Kementerian Pertanian.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala UPT Wilayah I Dinas Pertanian Gresik Ismawati S.Pt, Koordinator Penyuluh Pertanian, Bambang Pujaratna SP, Mantri Pertanian Kec. Driyorejo Dwi Puspitaningsih SP, Para Penyuluh Pertanian Kecamatan Driyorejo, Pengamat Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Pemprov Jatim, H. Muhtadi, Gapoktan Kecamatan Driyorejo, Batituud Koramil 0817/01 Driyorejo, Pelda Ronny S, Bamin Tuud Ramil, Babinsa Sumput, Serka Rudy, Babinsa Petiken, Serma Purwanto, beserta para undangan 40 orang.
Rapat kordinasi RDKK tersebut, guna merekapitulasi dan mengetahui kebutuhan pupuk, pada tanaman pangan yakni Padi, Jagung dan Kedele (Pajale) di Kecamatan Driyorejo tahun 2018. Pengarahan disampaikan oleh Kepala UPT Wilayah I Dinas Pertanian Gresik, Ismawati S.Pt, mengucapkan selamat datang para undangan dan permohonan maaf kepada Kepala Desa Petiken, atas ketempatannya tempat Rakor Rekapitulasi RDKK di Balai Desa Petiken ini. Maksud dari acara kegiatan Rakor RDKK ini, adalah untuk menyalurkan kebutuhan Pupuk petani, serta untuk menyampaikan hasil rapat di Dinas Pertanian Gresik dalam hal Relokasi Pupuk dan Kartu Tani.
“Harapan Presiden tentang Tahun 2018 ini, untuk Pendistribusian dan Administrasi Kartu Tani harus dilaksanakan. Dan cara penebusan pendistribusian pupuk petani,” paparnya
Untuk Penebusan, lanjut Ismawati, pupuk petani tebu tidak harus pakai kartu tani, namun harus sesuai RDKK pupuk yang dibutuhkan langsung ke Distributor Pupuk.
Selanjutnya membacakan hasil Rapat Dinas Pertanian Gresik, yang salah satunya untuk penebusan dan pendistribusian pupuk pada musim tanam I harus habis, dan mohon bantuan pengawasan oleh Babinsa.
Pada kesempatan yang sama Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Driyorejo, Bambang Pujaratna SP, menjelaskan, bahwa untuk diketahui RDKK Pupuk ini yang membuat adalah Petani, sedangkan Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan (Wibi) membantu membimbing dan menyusun RDKK sedangkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) mengarsipkan.
Untuk RDKK Pupuk tahun ini sudah Fix dan untuk pendistribusian kartu tani Kecamatan Driyorejo, berjalan masih 6 Desa. Sedangkan untuk 10 Desa, masih menunggu proses dari pihak Bank BNI bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab. Gresik dan Kementerian Pertanian.
Pembicara di RDKK
Pengamat Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Pemprov Jatim, H. Mutadi selaku POPT Kecamatan Driyorejo, menjelaskan Pengetahuan tentang Hama dan Penyakit serta bibit padi.
Sementara itu Koramil 0817/01 Driyorejo yang diwakili oleh Batituud Pelda Ronny S, pada kesempatan tersebut, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Danramil, dikarenakan ada tugas dinas yang tidak bisa ditinggalkan.
Latar belakang keterlibatan TNI – AD dalam hal ini Koramil, yang di dalamnya adalah para Babinsa. Bekerjasama dengan petani dan UPT Pertanian untuk mensukseskan program pemerintah, dalam rangka Swasembaga Pangan Nasional, hal ini sesuai kerjasama (MOU) yang dilaksanakan antara Kementeriaan Pertanian dengan TNI – AD.
Untuk Laporan MT (Musim Tanam) Dinas Pertanian, sesuai dengan pertanggungjawaban kalender tahunan antara lain, MT I Bulan Januari – April, MT II Bulan Mei – Agustus, MT III Bulan September – Desember. kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kesimpulan. (bebe)
Sementara itu Koramil 0817/01 Driyorejo yang diwakili oleh Batituud Pelda Ronny S, pada kesempatan tersebut, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Danramil, dikarenakan ada tugas dinas yang tidak bisa ditinggalkan.
Latar belakang keterlibatan TNI – AD dalam hal ini Koramil, yang di dalamnya adalah para Babinsa. Bekerjasama dengan petani dan UPT Pertanian untuk mensukseskan program pemerintah, dalam rangka Swasembaga Pangan Nasional, hal ini sesuai kerjasama (MOU) yang dilaksanakan antara Kementeriaan Pertanian dengan TNI – AD.
Untuk Laporan MT (Musim Tanam) Dinas Pertanian, sesuai dengan pertanggungjawaban kalender tahunan antara lain, MT I Bulan Januari – April, MT II Bulan Mei – Agustus, MT III Bulan September – Desember. kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kesimpulan. (bebe)
x