Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk menanam padi gogo dilakukan sebanyak dua kali. Pengolahan tanah dapat dilakukan menggunakan cangkul atau traktor. Pengolahan tanah pertama dilakukan pada musim kemarau atau setelah terjadi hujan pertama yang dapat melembabkan tanah. Pengolah tanah kedua dilakukan saat menjelang tanam untuk menghaluskan bongkahan tanah dan meratakan tanah.
Pada lahan yang datar dengan hamparan yang luas, dibuat bedengan memanjang menyesuaikan luas lahan. Antar bedengan dibuat saluran drainase untuk menghindari adanya genangan saat hujan yang dapat menyebabkan kelembabab tanah tinggi dan merangsang munculnya jamur upas yang dapat menyerang tanaman padi gogo. Pada lahan yang berlereng dan bergelombang, perlu dibuat teras gulud untuk menahan erosi tanah. Pada teras gulud ditanami rumput dan pohon yang secra periodik dapat dipangkas untuk pakan ternak.
Varietas Unggul Padi Gogo
Varietas unggul padi gogo selain mempunyai potensi hasil tinggi juga mempunyai ketahanan terhdap kekeringan, keracunan alumunium dan atau tahan penyakit blas. Beberapa varietas unggul padi gogo yaitu Situbagendit, Situ Patenggang, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpago Lipigo 4 dan Inpago 11 Agritan. Inpago yang dimaksud adalah Inbrida Padi Gogo
Cara Menanam Padi Gogo
Padi gogo ditanam bila hujan turun secara kontinyu dan mencapai sekitar 60 mm/dekade (10 hari). Cara menanam padi gogo dapat dilakukan dengan tugal dan larikan. Cara menanam padi gogo sistem tugal dilakukan dengan membuat lubang tanam dengan tugal sedalam 5 cm, setiap lubang berisi 4-5 butir kemudian ditutup dengan tanah atau kompos. pada cara menanam padi gogo sistem larikan, tanah dibuat larikan menggunakan caplak menyesuaikan jarak tanamnya, kemudian benih ditabur di dalam larikan dan ditutup dengan tanah atau kompos. Jarak tanam padi gogo bisa dengan sistem tegel atau legowo. Jarak tanam tegel yang direkomendasikan untuk padi gogo yaitu 20 x 20 cm, sedangkan untuk legowo 30 x 20 x 10 cm.
Pemupukan Padi Gogo
Pupuk untuk padi gogo terdiri dari pupuk organik 1500-2000 kg/ ha, Urea 150-200 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 50 kg/ha. Pupuk organik diberikan pada saat pengolahan lahan dan saat tanam untuk menutup lubang tanam. TSP dan KCl diberikan pada saat tanam dengan cara disebar atau alur di dekat lubang tanam. Pupuk urea diberikan pada umur 14 hari setetah tanam (hst) sebanyak 1/6 bagian, pada umur 42 hst sebanyak 1/2 bagian dan pada umur 55 1/3 bagian. Dosis pupuk rekomendasi tersebut dapat berlaku fleksibel menyesuaikan kondisi lahan, ketersediaan hara tanah dan kebutuhan tanaman.
Hama dan Penyakit Padi Gogo
Budidaya padi gogo seperti halnya budidaya padi sawah terdapat gangguan biotik dan abiotik. Gangguan abiotik dapat berupa kekurangan air dan tingkat ketersediaan hara tanah. Untuk itu penentuan musim tanam yang tepat yaitu bulan basah selama minimal 4 bulan menjadi faktor keberhasilan budidaya padi gogo. Untuk ketersediaan hara tanah dapat diatasi dengan penambahan pupuk organik dan anorganik.
Gangguan lain budidaya padi gogo yaitu serangan hama dan penyakit. Serangan hama yang sering muncul pada budidaya padi gogo yaitu lalat bibit, penggerek batang, lundi, wereng coklat, kepik dan walang sangit. Sedangkan penyakit utama padi gogo yaitu penyakit blas. Untuk mengurangi kerugian akibat serangan hama dan penyakit, perlu ada strategi pengendalian yang baik dan ramah lingkungan yaitu dengan penggunaan varietas unggul padi gogo yang tahan hama dan penyakit, penanaman varietas berseling (mozaik varietas) untuk memutus penyebaran jamur blas dan pengendalian dengan pestisida sesuai rekomendasi setempat.
Pengendalian Gulma
Gulma merupakan kendala utama dalam budidaya padi gogo, karena pertumbuhan gulma pada kondisi kering akan lebih cepat dan lebih banyak. Jika tidak dikendalikan, cara menanam padi gogo yang sudah dilaksanakan dengan baik akan sia-saia karena tanaman utama padi gogo akan kalah bersaiang dalam mendapatkan cahaya, air dan hara.
Pengendalian gulma pada pertanaman padi gogo sebaiknya dilakukan lebig awal. Penyiangan pertama dilakukan 10-15 hari setelah tanam atau menjelang pemupukan pertama. Penyiangan kedua pada umur 30-45 atau menjelang pemupukan susulan. Penyiangan dilakukan menggunakan kored, ada atau tidak ada gulma penyiangan dapat memotong akar dan menstimulasi pertumbuhan kar baru. Selain itu penyiangan juga dapat memotong saluran air kapiler yang dapat menyebabkan terjadinya penguapan air dari dalam tanah.
Panen Padi Gogo
Akhir dari proses menanam padi gogo adalah panen. Panen dilakukan bila gabah 95% sudah menguning atau umur masak fisologis. Tanaman padi gogo dapat dipanen pada umur 100-125 hst atau tergantung varietas padi gogo yang ditanam. Rata-rata produksi padi gogo sekitar 3-5 ton/ha GKG.