Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan : Untuk
mendapatkan hasil yg baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang.
Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dlm satu rumpun terdapat
anakan yg masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun
dibongkar untuk diganti dengan tanaman yg baru.
2. Penyiangan :
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak &
juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan &
penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran & tunas bertambah banyak. Perlu
diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan
tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
3. Perempalan : Daun-daun
yg mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman & sanitasi lingkungan
terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
4. Pemupukan : Pisang
sangat memerlukan kalium dlm jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan
207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl & 200 kg batu kapur sebagai
sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dlm satu tahun yg diletakkan di dlm
larikan yg mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan
tanah. Pemupukan fosfat & kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua
kali dlm setahun).
5. Pengairan & Penyiraman : Pisang akan tumbuh subur & berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yg berada di antara barisan tanaman pisang.
6. Pemberian Mulsa : Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah & menekan gulma, tetapi pemulsaan yg terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
7. Pemeliharaan Buah : Jantung pisang yg telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas & 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
Hama
1. Ulat daun (Erienota
thrax.)
o Bagian yg diserang
adalah daun.
o Gejala: daun menggulung
seperti selubung & sobek hingga tulang daun.
o Pengendalian: dengan
menggunakan insektisida yg cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida
Malathion.
2. Uret kumbang
(Cosmopolites sordidus)
o Bagian yg diserang
adalah kelopak daun, batang.
o Gejala: lorong-lorong ke
atas/bawah dlm kelopak daun, batang pisang penuh lorong.
o Pengendalian: sanitasi
rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yg telah
disucihamakan.
3. Nematoda (Rotulenchus
similis, Radopholus similis).
o Bagian yg diserang
adalah akar.
o Gejala: tanaman
kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dlm akar, akar bengkak.
o Pengendalian: gunakan
bibit yg telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah & gunakan lahan dengan
kadar lempung kecil.
4. Ulat bunga & buah
(Nacoleila octasema.)
o Bagian yg diserang
adalah bunga & buah.
o Gejala: pertumbuhan buah
abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
o Pengendalian: dengan
menggunakan insektisida.
Penyakit
1. Penyakit darah
o Penyebab: Xanthomonas
celebensis (bakteri). Bagian yg diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
o Gejala: jaringan menjadi
kemerah-merahan seperti berdarah.
o Pengendalian: dengan
membongkar & membakar tanaman yg sakit.
2. Panama
o Penyebab: jamur Fusarium
oxysporum. Bagian yg diserang adalah daun.
o Gejala: daun layu &
putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam, pelepah daun membelah
membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
o Pengendalian: membongkar
& membakar tanaman yg sakit.
3. Bintik daun
o Penyebab: jamur
Cercospora musae. Bagian yg diserang adalah daun dengan gejala bintik sawo
matang yg makin meluas.
o Pengendalian: dengan
menggunakan fungisida yg mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
4. Layu
o Penyebab: bakteri
Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
o Gejala: tanaman layu
& mati.
o Pengendalian: membongkar
& membakar tanaman yg sakit.
5. Daun pucuk
o Penyebab: virus dengan
perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian yg diserang adalah daun pucuk.
o Gejala: daun pucuk
tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
o Pengendalian: cara
membongkar & membakar tanaman yg sakit.
Gulma
Tidak lama setelah tanam & setelah kanopi dewasa
terbentuk, gulma akan menjadi persoalan yg harus segera diatasi. Penanggulangan
dilakukan dengan:
1. Penggunaan herbisida
seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup & dalapon.
2. Menanam tanaman penutup
tanah yg dapat menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang
hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila repens.
3. Menutup tanah dengan
plastik polietilen.
1. Ciri & Umur Panen
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah berbuah. Saat
panen ditentukan oleh umur buah & bentuk buah. Ciri khas panen adalah
mengeringnya daun bendera. Buah yg cukup umur untuk dipanen berumur 80-100 hari
dengan siku-siku buah yg masih jelas sampai hampir bulat. Penentuan umur panen
harus didasarkan pada jumlah waktu yg diperlukan untuk pengangkutan buah ke
daerah penjualan sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan
konsumen. Sedikitnya buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima
konsumen.
2. Cara Panen
Dalam budidaya buah pisang dipanen bersama-sama
dengan tandannya. Panjang tandan yg diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir
paling atas. Gunakan pisau yg tajam & bersih waktu memotong tandan. Tandan
pisang disimpan dlm posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke
bawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka
yg dapat diakibatkan oleh pergesekan buah dengan tanah. Setelah itu batang
pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Jika tersedia
tenaga kerja, batang pisang bisa saja dipotong sampai setinggi 1 m dari
permukaan tanah. Penyisaan batang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas.
3. Periode Panen
Pada perkebunan pisang yg cukup luas, panen dapat
dilakukan 3-10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.
4. Perkiraan Produksi
Belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di
sentra pisang dunia produksi 28 ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan
skala rumah tangga. Untuk perkebunan kecil (10-30 ha) & perkebunan besar
(> 30 ha), produksi yg ekonomis harus mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.
Secara konvensional tandan pisang ditutupi dengan daun
pisang kering untuk mengurangi penguapan & diangkut ke tempat pemasaran
dengan menggunakan kendaraan terbuka/tertutup. Untuk pengiriman ke luar negeri,
sisir pisang dilepaskan dari tandannya kemudian dipilah-pilah berdasarkan
ukurannya. Pengepakan dilakukan dengan menggunakan wadah karton. Sisir buah
pisang dimasukkan ke dos dengan posisi terbalik dlm beberapa lapisan. Sebaiknya
luka potongan di ujung sisir buah pisang disucihamakan untuk menghindari
pembusukan.