Untuk petani organik,
kompos merupakan pupuk yang sering diaplikasikan ke lahan. Untuk
membantu proses dekomposisi bahan - bahan organik menjadi kompos,
diperlukan bahan-bahan decomposer. Berbagai macam bahan-bahan decomposer
banyak beredar di pasar (seperti EM4, Petrofast, dll). Petani yang ingin
mandiri tidak ingin selalu bergantung dengan pihak lain, terutama
pihak - pihak penyedia sarana produksi pertanian. Petani bisa membuat sendiri decomposer dari bahan - bahan yang ada di sekitar kita berupa MOL.
MOL di sini adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. MOL
merupakan organisme yang sangat bermanfaat terutama untuk lingkungan
serta tanaman. Ia membantu dalam proses pengomposan dalam alat
pengompos, dan bagi tanaman, organisme ini bisa membantu asupan gizi
untuk tanah yang berakibat perbaikan unsur hara pada tanah serta
meningkatnya kesuburan tanaman kita entah itu sayuran, tanaman hias dan
sebagainya.
Gambar Pembibitan Padi untuk metode SRI
di Poktan Mojolebak - Mojosarirejo - Driyorejo
Pada dasarnya, MOL bisa dibuat dari berbagai macam hal, misalnya bonggol pisang, rebung, keong (bekicot), buah maja, nasi basi, atau bisa juga tape/ tapai baik tapai singkong, maupun tapai ketan.
Kali ini kita membuat MOL yang terbuat dari tapai singkong atau tapai ketan yang mudah ditemui di pasar, harganya pun tidak mahal. Seperti kita ketahui, tapai merupakan makanan yang terbentuk dari proses peragian. Kita tidak perlu membahas proses peragian yang terjadi pada tapai, namun kita akan menggunakan hasil proses peragiannya yang berupa tapai menjadi MOL.
Gambar Pembibitan Padi untuk Metode SRI yang banyak
menggunakan pupuk organik
Bahan yang kita perlukan untuk membuat MOL adalah:
• Botol kosong air mineral kemasan 1,5 liter • Segenggam (tangan tidak terkatup) tapai singkong • 10 sendok gula pasir • Air sehingga setelah tercampur bisa memenuhi 3/4 isi botol air mineral
Untuk membuatnya: Bersihkan tapai dari “tulang” singkong yang mungkin masih ada, lalu haluskan dengan tangan.
Larutkan gula pasir dengan air secukupnya, hingga seluruh gula pasir melarut.
Masukkan tapai dan larutan gula pasir tadi ke dalam botol air mineral yang sudah disiapkan.
Tambahkan air hingga mencapai kurang lebih 3/4 kapasitas botol ai mineral tersebut.
Tutup (bisa pakai telapak tangan atau tutup asli botolnya) lalu kocok hingga terlihat semua bahan tercampur. Tidak masalah bila nanti terlihat endapan tapai.
Bila saat mengocok tadi menggunakan tutup botol air mineralnya, bukalah tutup tersebut, karena memang tidak digunakan, artinya saat proses berikutnya botol tidak boleh ditutup karena akan menghalangi oksigen yang masuk dan keluar.
Letakkan di tempat teduh. Mungkin nanti akan ada semut- semut yang datang, namun tidak mengapa. Biarkan botol berisi larutan ini selama 1 minggu. Selama 1 minggu itu, akan terjadi proses pembentukan mikro organisme, dan bila dicium akan tercium bau yang sedikit manis- manis asam. Berarti larutan MOL yang kita buat sudah jadi.
Untuk memanfaatkan MOL ini, ambillah secangkir MOL, dan larutkan pada kurang lebih 5 – 7 liter air. Kemudian semprotkan secukupnya pada tanah tanaman, bukan pada tanamannya.
Perhatikan perkembangan tanaman dalam satu minggu. Insyaallah tanaman akan terlihat lebih subur, daun menghijau, sedangkan tanaman buah akan terlihat buah yang lebih baik baik ukuran maupun kualitasnya.
Memperbanyak MOLnya juga sangat mudah. Dari 1 botol MOL yang sudah jadi, bagi dua, lalu masing-masing ditambahkan larutan 10 sendok makan gula pasir serta air hingga mencapai 3/4 isi botol. Kemudian seperti biasa, tunggu hingga 1 minggu, dan MOL kembali bisa dimanfaatkan.
Selamat Mencoba..........!!!!