Senin, 30 November 2020

Pepaya Si Manis Kaya Manfaat Di Poktan Tanjungan

Buah pepaya merupakan salah satu dari komoditas pertanian yang relatif murah harganya, sehingga dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat. Pepaya mengandung unsur gizi lengkap termasuk vitamin A yang jarang terdapat pada buah-buahan lain. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman tropis. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia keberadaannya sudah tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Desa Tanjungan Kecamatan Driyorejo, beberapa petaninya juga menanam buah pepaya di lahannya. Mereka berharap dengan bertanam pepaya bisa mendapatkan hasil yang menggiurkan. Kelompok tani (Poktan) Tanjungan di Desa Tanjungan selama ini selalu didampingi dan dikawal oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Kostratani Driyorejo, Kabupaten Gresik, salah satunya ialah Achmad Farid. Farid menuturkan, bahwa petani di desa Tanjungan hampir selalu bertanam buah pepaya di lahan yang memang dikhususkan untuk ditanami buah papaya.


“Poktan Tanjungan saat ini telah menanam papaya di lahan seluas 0,5 hektar. Menurut petani, buah papaya yang ditanam sangat manis dan segar, selain itu juga disukai oleh masyarakat. Disamping kandungan gizi dan vitaminnya harga pepaya juga harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan menariknya petani menanam pohon pepaya menggunakan sistem tumpangsari  dengan kangkong. Sehingga jika pepaya belum menghasilkan buah yang siap dipanen, petani masih bisa meraup untung dari tanaman kangkong,” ujar Achmad Farid.

“Buah pepaya, baik yang masih mentah atau muda bisa digunakan sebagai sayuran. Buah pepaya juga memiliki kandungan unsur gizi, kalori dan beberapa unsur penting lain yang terkandung di dalamnya diantaranya Protein, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Besi, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C dan Air,” imbuh Achmad Farid.

Tanaman pepaya memiliki banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai bidang seperti dibidang kesehatan. Akar papaya dapat digunakan sebagai obat cacing, ginjal, kandung kemih, sakit persendian dan pegal-pegal; batang pepaya dapat digunakan sebagai pakan ternak terutama kuda penarik; akar pepaya dapat digunakan sebagai obat cacing, ginjal, kandung kemih, sakit persendian dan pegal-pegal; perasan daun pepaya muda dapat digunakan sebagai obat malaria, kejang perut, beri-beri dan sakit panas; bunga, air rebusan bunga pepaya jantan berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membersihkan darah dan obat sakit kuning; buah yang mentah (muda) menjadi berbagai olahan buah pepaya berkhasiat melancarkan ASI, juga dapat digunakan sebagai obat cystitis (radang kandung kemih), cacingan, gangguan pencernaan, jerawat dan sembelit; serta biji dapat digunakan sebagai obat cacing.

Dalam bidang perindustrian fungsi dan manfaat pepaya dalam bidang industri dapat dilihat pada manfaat produk olahannnya, seperti enzim papain, yang berasal dari batang, daun atau buah pepaya muda dimanfaatkan antara lain: pelunak daging, penghancur daging ikan (konsentrat protein ikan bahan kecap dan pakan ikan), pelembut kulit (pada proses penyamakan), stabilizer (penstabil suspensi) minuman anggur, bahan obat, campuran produk kosmetik dll.; Pektin, yang berasal dari bahan pepaya mengkal optimal dan dimanfaatkan antara lain untuk pemberi tekstur pada roti dan keju, bahan pengental dan stabilizer pada sari buah dan sirup, bahan baku pembuatan jelly, jam dan marmalade, pemacu daya larut obat-obatan jenis sulfa, bahan penurun kekuatan racun, bahan pembuatan kosmetik dll.; pepaya mentah dapat digunakan untuk produk olahan seperti manisan kering, manisan basah dimanfaatkan sebagai bahan industri makanan dalam dan luar negeri. Dan pepaya matang, produk olahannya dapat berupa selai/jam, koktail, pepaya pasta, juice pepaya dan saus pepaya serta campuran saus.

Achmad Zaini, selaku Ketua Gapoktan Tanjungan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh PPL di BPP Kecamatan Driyorejo, yang telah membimbing petani, utamanya di Desa Tanjungan.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian di masa yang akan datang tidak bisa diolah dengan cara yang biasa. Namun harus dikerjakan dengan cara yang serba maju, serba baru dan lebih modern.

“Minimal dengan terjadinya Covid-19 ini kita semakin menyadari bahwa pertanian tidak boleh lagi diolah dengan cara yang biasa. Harus ada inovasi dan ide-ide kreatif dalam mengelola pertanian,” terang SYL.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kostratani menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan.

“BPP Kostratani mendukung gerakan pembangunan pertanian yang dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian,” ujar Dedi.

Bambang Pujaratna, SP