Jumat, 06 September 2019

Menanam Kunyit Di Dalam Pot

Cara menanam kunyit di dalam pot dapat dilakukan dengan praktis menggunakan beberapa tahap seperti pembibitan, penyemaian, pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, dan penyiraman. Dalam ulasan kali ini, kami akan memamparkan tahap-tahap tersebut satu per satu. Namun sebelum itu, mari mengenal lebih jauh dulu tentang kunyit itu sendiri.
Kunyit merupakan jenis tanaman akar-akaran seperti laosjahekencur, dan lain-lain. Tanaman kunyit ini biasa disebut juga kunir atau janar. Ciri-ciri tanaman kunyit ini memiliki warna kuning pada buahnya, dan warna kuning kehijauan pada daunnya. Daun tumbuhan kunyit umumnya berukuran lebar. Kunyit dapat digunakan untuk bumbu masakan, pewarna alami, dan obat atau jamu herbal untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Meskipun tanaman kunyit terlihat sepele, namun ternyata tanaman kunyit ini mampu mendatangkan banyak manfaat seperti yang telah disebutkan di atas. Tanaman kunyit dapat dibudidayakan dengan mudah tanpa perlu lahan yang terlalu luas. Tanaman kunyit dapat dibudidayakan menggunakan pot atau polybag. Sederhana bukan? Jika Anda tertarik menanam kunyit dalam pot atau polybag, ada baiknya jika Anda mempelajari tips dan trik mudah yang akan kami jelaskan sebagai berikut.

Pembibitan dan Penyemaian Rimpang Kunyit

Pembibitan kunyit dapat dilakukan dengan mengambil rimpang kunyit yang sudah tua. Usia kunyit yang layak dijadikan sebagai bibit adalah sekitar 8 bulan. Karena semakin tua kunyit, maka semakin bagus pula bibit dan tunas yang akan dihasilkan. Jumlah rimpang yang digunakan untuk pembibitan disesuaikan dengan jumlah pot atau polybag yang Anda siapkan, karena saat penanaman, masing-masing pot hanya diisi dengan satu bibit saja. Langkah selanjutnya adalah penyemaian bibit kunyit, yaitu dengan cara:
  • Letakkan rimpang kunyit yang telah disiapkan di atas tanah yang lembab.
  • Pastikan rimpang tersebut tidak terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Taburi rimpang kunyit tersebut dengan tanah secukupnya, dan siram setiap sore untuk menghasilkan tunas atau bibit kunyit yang bagus.
  • Jika rimpang kunyit telah tumbuh setinggi 10 cm, ambil tunas tersebut dan potonglah.
  • Masing-masing pot diisi dengan satu tunas.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan dengan mencampur tanah gembur, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Campurkan ketiga bahan tersebut hingga merata, dan isikan ke dalam pot yang telah Anda siapkan. Ukuran pot ideal yang dapat Anda gunakan adalah pot dengan diameter 20 cm dan tinggi pot 40 cm. Campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang sebaiknya Anda masukkan setinggi 30 cm saja. Jangan lupa untuk meletakkan pecahan batu bata atau pecahan genteng di bagian bawah pot sebelum media tanam dimasukkan. Hal ini bertujuan agar media tanam tidak terbawa air saat dilakukan penyiraman.

Penanaman Bibit Kunyit


Bibit kunyit yang telah siap tanam adalah bibit yang telah disemai dan telah muncul tunasnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat penanaman antara lain:
  • Buat lubang pada media tanam kurang lebih dengan kedalaman 8 cm.
  • Masukkan masing-masing bibit atau tunas ke dalam masing-masing lubang yang telah disiapkan.
  • Masing-masing lubang diisi dengan satu tunas atau satu bibit.
  • Tutup kembali lubang tanam dengan media tanam yang berupa campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang.
  • Sirami bibit yang telah ditanam tersebut secukupnya.

Pemupukan

Pupuk yang digunakan untuk pemupukan tanaman sebaiknya pupuk kompos atau pupuk organik, bukan pupuk kimia. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko yang berbahaya akibat penggunaan pupuk kimia. Pemupukan dilakukan setiap satu bulan sekali, dengan mengkombinasikan tanah, pupuk kandang, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap 2 hari atau 3 hari sekali untuk tetap menjaga kelembaban media tanam. Sebaiknya penyiraman dilakukan di sore hari. Perlu diperhatikan, jangan melakukan penyiraman terlalu banyak, karena air yang tergenang terlalu banyak pada media tanam dapat menyebabkan bibit atau rimpang kunyit cepat membusuk.

Masa Panen Kunyit

Masa panen ideal untuk tanaman kunyit adalah saat tanaman kunyit telah berusia 8 bulan setelah masa tanam. Mengapa perlu adanya masa tanam yang ideal? Hal ini bertujuan agar rimpang kunyit yang dihasilkan tidak kusut, sehat, tidak cepat membusuk, beratnya ideal, dan tetap segar meskipun disimpan dalam waktu yang lama.
Itulah beberapa tips dan trik mudah membudidayakan kunyit dalam pot maupun polybag. Tidak ada salahnya mencoba berkebun menggunakan lahan yang ada di pekarangan atau di kebun pribadi, tidak perlu repot-repot mencari atau menyewa lahan yang lebih luas untuk berkebun. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di pekarangan dan kebun rumah, tanaman yang ditanam akan lebih mudah diawasi dan dirawat. Jika ingin lebih mudah, berkebun juga dapat dilakukan menggunakan pot atau polybag yang lebih menghemat lahan. 

Minggu, 30 Juni 2019

POTENSI KOMODITAS KUNYIT
DI DESA KESAMBEN WETAN – KEC. DRIYOREJO


A.   Gambaran Umum Wilayah
1. Keadaan Umum
                        Luas wilayah Desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo ± 5,29 Km2 dengan batas – batas sebagai berikut :
§  Sebelah Utara              :    Desa  Randegansari
§  Sebelah Timur              :    Desa  Petiken + Tenaru
§  Sebelah Selatan           :    Desa  Driyorejo
§  Sebelah Barat              :    Desa  Sumput






2. Data Kelembagaan.
Desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo Kab. Gresik, terdiri dari 2 (dua) dusun, yaitu Dusun Kesamben dan Dusun Pasinan. Sesuai SK Bupati Gresik tahun 2015, maka nama Kelompok Tani seluruh Kabupaten Gresik disesuaikan namanya dengan nama dusunnya. Sehingga Poktan di desa Kesamben Wetan menjadi Poktan Kesamben dan Poktan Pasinan. Sedangkan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) namanya menjadi Gapoktan Kesamben Wetan.

Susunan Pengurus Gapoktan Kesamben Wetan :
Ketua              : Wakidi
Sekretaris        : Ngaseri
Bendahara       : Sarono
Susunan Pengurus Poktan Kesamben   :
Ketua              : Sarip
Sekretaris        : Surayit
Bendahara       : H. Kasto
Susunan Pengurus Poktan Pasinan   :
Ketua              : Hadi Mulyo
Sekretaris        : Mardi
Bendahara       : Sumandri



B. Potensi Komoditas Kunyit.
Di Kecamatan Driyorejo, sentra tanaman kunyit / kunir adalah di Desa Kesamben Wetan, Sumput, Mojosarirejo, Karangandong, Banjaran, Tanjungan, Wedoroanom, Randegansari, Petiken, Tenaru dan Mulung.
Budidaya Kunyit dilakukan dalam bentuk tumpangsari dengan Jagung dan Lombok di tegal maupun di pekarangan. Luas lahan untuk tanaman kunyit di desa Kesamben Wetan sekitar 60 Ha, yang terbagi di Dusun Kesamben seluas 35 Ha dan di Dusun Pasinan seluas   25 Ha.
Komoditas Kunir yang dibudidayakan oleh petani desa Kesamben Wetan Kecamatan Driyorejo dijual produk kunyit basah dengan harga yang fluktuatif (harga saat ini /juni 2019 adalah Rp.1.700,- s/d Rp.3.000,- per kg keadaan kunir basah yang telah di sortasi. Tingkat Produktifitas rata-rata mencapai 20-25 ton/ha kunyit basah.
Komoditas Kunir kedepannya akan diangkat sebagai produk unggulan Kecamatan Driyorejo dan akan diupayakan agar menjadi produk komoditas yang bisa menambah penghasilan dan pendapatan bagi petani yang ada di desa Kesamben Wetan pada khususnya dan bagi petani di Wilayah Kecamatan Driyorejo pada umumnya.

Selasa, 23 April 2019

Padi di Lahan Kering

Tanaman padi bagus juga ditanam di lahan kering dengan perlakuan dan perawatan yang baik sehingga nantinya akan diperoleh hasil panen yang sesuai harapan dan tidak kalah dengan apabila budidaya tanaman padi di lahan basah atau lahan irigasi.
Salah satu usaha dalam percepatan pencapaian swasembada pangan utamanya padi maka program peningkatan produksi dan produktifitas padi diarahkan pada kegiatan optimalisasi lahan melalui pemaksimalan pemanfaatan lahan marginal atau lahan suboptimal. Oleh karena itu, dukungan teknologi budidaya padi spesifik agroekosistem mutlak diperlukan. Balitbangtan sebagai lembaga litbang pertanian telah dan terus berinovasi dalam menciptakan, mengembangkan dan memperbaiki teknologi budidaya padi selaras dengan dinamika perubahan preferensi masyarakat maupun dinamika perubahan iklim global. Teknologi pengelolaan tanaman terpadu padi (PTT Padi) yang semula dikembangkan pada lahan sawah irigasi dan telah ditransformasi melalui kegiatan SL-PTT dan GP-PTT, telah dikembangkan ke arah PTT padi spesifik lokasi seperti lahan sawah tadah hujan, lahan kering (padi gogo) dan lahan rawa lebak. Perbaikan teknologi PTT spesifik lokasi melalui kegiatan refocusing komponen PTT sesuai dengan kebutuhan lahan, potensi lokal dan sumber daya.

Teknologi budidaya padi lahan kering dibagi menjadi dua: 1) teknologi optimasi lahan terbuka dan 2) teknologi optimasi lahan di bawah tegakan. Komponen utma dalam teknologi optimasi lahan terbuka adalah penentuan kesesuaian varietas. Varietas Inpago (inbrida padi gogo) diantaranya Inpago 4, Inpago 5, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Situ Patenggang, Batutegi dan Limboto sesuai untuk karakter lahan kering terbuka dengan sistem pengolahan lahan melalui prinsip konservasi (kemiringan <15%). Benih bersertifikat atau memenuhi standart mutu benih merupakan syarat utama teknologi PTT yang dipadukan dengan seed treatment untuk mencegah infeksi dan infestasi organisme pengganggu tanaman (OPT) sejak dini. Waktu tanam disesuaikan dengan kalender tanam (Katam Terpadu) serta disesuaikan dengan kedalaman basah tanah (10 – 20cm). Sistem tanam jajar legowo 2:1 (20 cm x 15 cm) – 30 dianjurkan untuk lahan kering terbuka. Pemupukan dilakukan berdasarkan petunjuk PUTK sehingga dapat ditentukan kebutuhan pupuk anorganik dan pengelolaan bahan organik sesuai dengan kebutuhan lahan. Pemeliharaan tanaman yang utama adalah pengendalian OPT terpadu (gulma dan hama penyakit). Kegiatan panen dan pasca panen diusahakan untuk seminimal mungkin kehilangan hasil dengan pengelolaan susut panen melalui panen pada saat masak fisiologis menggunakan sabit bergerigi, threser, terpal dan mini combine harvester disesuaikan dengan kondisi lahan dan ketersediaan SDM. Penanganan pasca panen dengan mesin pengering dan penggiingan dua pas sangat dianjurkan.
Komponen teknologi optimasi lahan di bawah tegakan sama dengan komponen teknologi optimasi lahan terbuka. Varietas yang dianjurkan hanya Situ Patenggang (toleran naungan) dan Jatiluhur dengan pengolahan tanah melalui prinsip konservasi (kemiringan 45%). Beberapa varietas unggul baru (VUB) padi yang dianjurkan untuk dikembangkan di kedua tipe lahan kering mempunyai sifat keunggulan masing-masing (Tabel 1). Konservasi lahan diarahkan pada teknik vegetatif 9alley croping, strip rumput dan wana tani. Teknologi budidaya padi lahan kering harus didukung dengan pengelolaan air melalui teknik panen air seperti ketersediaan embung, kedung, rorak maupun dam parit yang diikuti dengan teknologi sistem pemberian dan pendistribusian air (irigasi suplemen). Penerapan teknologi penegelolaan hara terpadu dengan pemanfaatan secara berimbang antara pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hayati merupakan usaha pengelolaan hara tanah yang disarankan. Penggunaan Test Kit PUTK untuk rekomendasi pemupukan spesifik lokasi sangat memudahkan dalam mementukan kebutuhan pupuk. Rekomendasi penggunaan VUB padi spesifik lahan kering harus diikuti kesiapan ketersediaan logistik benih sehingga dapat dipetakan berapa luas pengembangan yang dapat segera dilaksanakan dan dapat ditentukan target luasan pada musim tanam berikutnya.